Sekelompok remaja tampak asyik
mengerumuni pemuda yang sedang
bermain drum di pinggir jalan. Dengan
menggunakan iringan lagu minus one,
pemuda itu begitu menikmati gebukan
drumnya. Meski tidak di studio, dia
tampak begitu bersemangat pagi itu.
DEWA, itulah nama sang penabuh
drum. Dewa merupakan salah
satu anggota Street Drum Sidoarjo
(SDS) yang menjadi salah satu pengisi
dalam acara Sidoarjo Fun
Carnival. Komunitas yang baru berdiri
selama setahun ini mengusung
konsep bermain dan belajar. “Siapa
pun boleh bermain dan belajar drum
di komunitas ini,” ujarnya. Untuk itu, mereka selalu bermain
di tempat terbuka, seperti
pinggir jalan dan alun-alun
Sidoarjo pada setiap hari
Minggu. “Kalau Minggu kita
biasa bermain di paseban alunalun,”
tuturnya.
Anggota dalam komunitas tersebut
juga lintas genre musik.
Ada yang rock, metal, blues,
punk, dan aliran jenis musik
lainnya. SDS memang tidak
memasang komunitas mereka
untuk aliran musik tertentu.
“Kita tidak mengkhususkan
satu genre musik saja tapi apa
pun genrenya bisa masuk menjadi
anggota SDS,” imbuhnya.
Untuk drum, mereka juga memodifikasi
sendiri. Dua bas
drum mereka jadikan satu sehingga
terlihat lebih panjang
dari bas drum ukuran standar.
“Agar suaranya terdengar lebih
dalam lagi,” terang Afri, salah
satu anggota lain.
Komunitas tersebut juga sering
melakukan kolaborasi dengan
berbagai jenis musik yang
ada. Saat berlatih, mereka bergabung
dengan komunitas lain
seperti beat box dan perkusi.
Aksi para anggota SDS ini banyak
diminati oleh masyarakat.
Tak jarang, masyarakat yang
kebetulan lewat, mencoba bermain
drum bersama anggota
SDS. Seperti yang dilakukan
oleh Haris warga Sukodono yang
kebetulan jalan bersama keluarga.
“Melihat mereka, jadi
tertarik bermain drum lagi, kebetulan
sudah lama juga tidak
menggebuk drum,” ujarnya.
Haris sendiri tampak begitu
menikmati permainannya pagi
itu. Dari ketukan dan tempo pukulan,
sudah cukup membuktikan
bahwa Haris merupakan
salah satu penabuh drum. Beberapa
anggota yang ada, kemudian
ikut memainkan bagian
drum yang lain sehingga permainan
Haris terdengar sangat
kaya warna dan variasi. Bagi
Haris, komunitas seperti ini bisa
mengobati kerinduannya dalam
bermusik. “Lumayan bisa
mengobati rasa kangen bermain
musik,” ungkapnya.
mengerumuni pemuda yang sedang
bermain drum di pinggir jalan. Dengan
menggunakan iringan lagu minus one,
pemuda itu begitu menikmati gebukan
drumnya. Meski tidak di studio, dia
tampak begitu bersemangat pagi itu.
DEWA, itulah nama sang penabuh
drum. Dewa merupakan salah
satu anggota Street Drum Sidoarjo
(SDS) yang menjadi salah satu pengisi
dalam acara Sidoarjo Fun
Carnival. Komunitas yang baru berdiri
selama setahun ini mengusung
konsep bermain dan belajar. “Siapa
pun boleh bermain dan belajar drum
di komunitas ini,” ujarnya. Untuk itu, mereka selalu bermain
di tempat terbuka, seperti
pinggir jalan dan alun-alun
Sidoarjo pada setiap hari
Minggu. “Kalau Minggu kita
biasa bermain di paseban alunalun,”
tuturnya.
Anggota dalam komunitas tersebut
juga lintas genre musik.
Ada yang rock, metal, blues,
punk, dan aliran jenis musik
lainnya. SDS memang tidak
memasang komunitas mereka
untuk aliran musik tertentu.
“Kita tidak mengkhususkan
satu genre musik saja tapi apa
pun genrenya bisa masuk menjadi
anggota SDS,” imbuhnya.
Untuk drum, mereka juga memodifikasi
sendiri. Dua bas
drum mereka jadikan satu sehingga
terlihat lebih panjang
dari bas drum ukuran standar.
“Agar suaranya terdengar lebih
dalam lagi,” terang Afri, salah
satu anggota lain.
Komunitas tersebut juga sering
melakukan kolaborasi dengan
berbagai jenis musik yang
ada. Saat berlatih, mereka bergabung
dengan komunitas lain
seperti beat box dan perkusi.
Aksi para anggota SDS ini banyak
diminati oleh masyarakat.
Tak jarang, masyarakat yang
kebetulan lewat, mencoba bermain
drum bersama anggota
SDS. Seperti yang dilakukan
oleh Haris warga Sukodono yang
kebetulan jalan bersama keluarga.
“Melihat mereka, jadi
tertarik bermain drum lagi, kebetulan
sudah lama juga tidak
menggebuk drum,” ujarnya.
Haris sendiri tampak begitu
menikmati permainannya pagi
itu. Dari ketukan dan tempo pukulan,
sudah cukup membuktikan
bahwa Haris merupakan
salah satu penabuh drum. Beberapa
anggota yang ada, kemudian
ikut memainkan bagian
drum yang lain sehingga permainan
Haris terdengar sangat
kaya warna dan variasi. Bagi
Haris, komunitas seperti ini bisa
mengobati kerinduannya dalam
bermusik. “Lumayan bisa
mengobati rasa kangen bermain
musik,” ungkapnya.
0 comments:
Posting Komentar