SIDOARJO-Dinas Kebersihan
dan Pertamanan (DKP) Kabupaten
Sidoarjo, bakal lebih mudah
untuk melakukan pengangkutan
sampah dari Tempat Penampungan
Sementara (TPS) ke TPA di
kawasan Jabon. Tahun ini diperkirakan
akan mendapatkan
tambahan 10 unit armana melalui
dana Aanggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD).
Kepala Dinas Kebersihan dan
Pertamanan (DKP), M Syafiq kemarin
mengatakan bahwa dalam
tahun anggaran 2013 ini, penambahan
armada bisa dilakukan.
“Jumlahnya 10 unit. Pengadaannya
ya dalam satu tahun anggaran
ini,” katanya.
Dengan penambahan 10 unit
Syafiq mengaku jika mobilitas untuk
pengangkutan sampah dari
TPS-TPS yang tersebar di seluruh
Sidoarjo bisa lebih mudah. Pasalnya
jumlah armada yang bisa
digerakkan untuk melakukan pengangkutan
semakin banyak. Sebelumnya,
kekuatan armana berjumlah
32 unit tetapi yang layak
pakai ada 24 unit saja.
Menurut Syafiq, produksi sampah
se Sidoarjo cukup banyak.
Yakni mencapai 4.400 meter kubik
perhari. Tetapi daya angkut hanya
825 meter kubik. “Sisanya diolah
di 6 TPST (Tempat Pengolahan
Sampah Terpadu, red).
Sampah yang dapat diolah di situ
pun hanya sekitar 10 hingga 15
persen,” katanya.
Enam TPST yang kini ada
adalah di Kelurahan Janti, dan
Ngingas, Kecamatan Waru, Desa
Keboan Sikep, Kecamatan Gedangan,
Desa Siwalan Panji, dan
Desa Prasung, Kecamatan Buduran,
dan Desa Ngaban, Kecamatan
Tanggulangin.
Pengolahan sampah di TPST
yang dimaksud, adalah dengan cara
diolah dan dipilah. “Ada yang
dijadikan kompos. Sebagian dipilah
untuk dijual kembali, tetapi
ada yang betul-betul sampah sehingga
memang harus dibuang,”
katanya.
Dimata anggota DPRD Sidoarjo,
HM Zainul Lutfi penambahan
armana 10 unit dalam tahun 2013
masih dirasa kurang. “Idealnya
saya kira justru 50 sampai 60
unit,” katanya.
Menurut Lutfi, jumlah penduduk
Sidoarjo sudah mencapai
1,8 juta jiwa. Mengalami pertumbuhan
setiap tahunnya sekitar 2
persen, sehingga dapat diartikan
jumlah produksi sampah pun akan
meningkat. Padahal pemerintah
selalu mendengungkan pelayanan
pada masyarakat. “Maka semakin
cepat pemerintah memberikan
layanan kepada masyarakat,
hasilnya akan semakin bagus.
Makin cepat sampah-sampah
diangkut, kan semakin bagus.
Kawasan juga menjadi bersih,”
katanya.
Untuk itu, jumlah armana harus
ditambah cukup banyak. “Jangan
sampai di anggarkan mepet. Kalau
ada kerusakan, nanti pelayanan
pada masyarakat terganggu. Harusnya,
semua armada berfungsi,
sekalipun ada yang yang harus tandbay,
dan bisa digunakan sewaktuwaktu.
Sebab wilayah Sidoarjo ini
cukup luas,” imbuhnya.
dan Pertamanan (DKP) Kabupaten
Sidoarjo, bakal lebih mudah
untuk melakukan pengangkutan
sampah dari Tempat Penampungan
Sementara (TPS) ke TPA di
kawasan Jabon. Tahun ini diperkirakan
akan mendapatkan
tambahan 10 unit armana melalui
dana Aanggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD).
Kepala Dinas Kebersihan dan
Pertamanan (DKP), M Syafiq kemarin
mengatakan bahwa dalam
tahun anggaran 2013 ini, penambahan
armada bisa dilakukan.
“Jumlahnya 10 unit. Pengadaannya
ya dalam satu tahun anggaran
ini,” katanya.
Dengan penambahan 10 unit
Syafiq mengaku jika mobilitas untuk
pengangkutan sampah dari
TPS-TPS yang tersebar di seluruh
Sidoarjo bisa lebih mudah. Pasalnya
jumlah armada yang bisa
digerakkan untuk melakukan pengangkutan
semakin banyak. Sebelumnya,
kekuatan armana berjumlah
32 unit tetapi yang layak
pakai ada 24 unit saja.
Menurut Syafiq, produksi sampah
se Sidoarjo cukup banyak.
Yakni mencapai 4.400 meter kubik
perhari. Tetapi daya angkut hanya
825 meter kubik. “Sisanya diolah
di 6 TPST (Tempat Pengolahan
Sampah Terpadu, red).
Sampah yang dapat diolah di situ
pun hanya sekitar 10 hingga 15
persen,” katanya.
Enam TPST yang kini ada
adalah di Kelurahan Janti, dan
Ngingas, Kecamatan Waru, Desa
Keboan Sikep, Kecamatan Gedangan,
Desa Siwalan Panji, dan
Desa Prasung, Kecamatan Buduran,
dan Desa Ngaban, Kecamatan
Tanggulangin.
Pengolahan sampah di TPST
yang dimaksud, adalah dengan cara
diolah dan dipilah. “Ada yang
dijadikan kompos. Sebagian dipilah
untuk dijual kembali, tetapi
ada yang betul-betul sampah sehingga
memang harus dibuang,”
katanya.
Dimata anggota DPRD Sidoarjo,
HM Zainul Lutfi penambahan
armana 10 unit dalam tahun 2013
masih dirasa kurang. “Idealnya
saya kira justru 50 sampai 60
unit,” katanya.
Menurut Lutfi, jumlah penduduk
Sidoarjo sudah mencapai
1,8 juta jiwa. Mengalami pertumbuhan
setiap tahunnya sekitar 2
persen, sehingga dapat diartikan
jumlah produksi sampah pun akan
meningkat. Padahal pemerintah
selalu mendengungkan pelayanan
pada masyarakat. “Maka semakin
cepat pemerintah memberikan
layanan kepada masyarakat,
hasilnya akan semakin bagus.
Makin cepat sampah-sampah
diangkut, kan semakin bagus.
Kawasan juga menjadi bersih,”
katanya.
Untuk itu, jumlah armana harus
ditambah cukup banyak. “Jangan
sampai di anggarkan mepet. Kalau
ada kerusakan, nanti pelayanan
pada masyarakat terganggu. Harusnya,
semua armada berfungsi,
sekalipun ada yang yang harus tandbay,
dan bisa digunakan sewaktuwaktu.
Sebab wilayah Sidoarjo ini
cukup luas,” imbuhnya.
0 comments:
Posting Komentar