Bagi
pengendara yang kebetulan melintas di jalan Raya Juanda atau tepatnya
di simpang tiga depan Perumahan Istana Permata, perlu waspada dan
hati-hati. Pasalnya, lampu traffic light (TL) di simpang tiga tersebut sering mati. Bahkan sejak seminggu tidak ada penanganan dari pihak terkait yang berwenang.
Keberadaan lampu traffic light yang berdiri di atas lahan milik TNI-AL tersebut, bukan kali ini saja mati. Sebab sudah sering lampu TL itu padam. Terbengkalainya
perawatan lampu TL, tentu berpotensi menimbulkan kecelakaan saat malam
hari. Makanya, Kasubdit Informasi Puspenerbal TIN-AL, Mayor Marthen Daw
mengakui bahwa lampu TL itu sering mati.
Bahkan
menurut pengakuannya, lampu TL di daerah itu mati sejak dua minggu
lalu. Meskipun berdiri di atas lahan milik TNI-AL, Mayor Marthen Daw
menyerahkan perawatan sepenuhnya kepada Dinas Perhubungan.”Itu kan
termasuk jalan provinsi, jadi tugas Dishub Provinsi atau kabupaten,”
ujarnya, Selasa (27/3).
Dia
melanjutkan, matinya lampu TL di wilayahnya sangat berbahaya, karena
menjadi faktor terjadinya kecelakaan bagi pengendara yang tidak
berhati-hati. Bahkan dia pernah nyaris kejadian kecelakaan di simpang
tiga tersebut.”Waktu itu, kendaraan yang berlainan arus tiba-tiba
memotong langsung. Setelah saya tanya, ternyata memang lampu TL dari
arak Utara juga mati. Saya gak bisa menyalahkan, karena sama-sama mati,”
katanya.
Dihubungi
terpisah Mayor Joko, Danpomal Juanda enggan berkomentar terkait masalah
ini melalui sambungan telepon. Kadishub Sidoarjo, Husni Thamrin juga
bersikap seperti halnya pihak TNI-AL, melemparkan perawatan lampu TL
kepada Dishub Provinsi Jatim. Pasalnya, lampu TL itu berdiri di atas
jalan provinsi, sehingga bukan tugas dia untuk memperbaiki lampu TL yang
rusak. Husni menegaskan, pihaknya akan merawat lampu TL yang berdiri di
wilayah itu, ketika Dishub provinsi telah menyerahkan kepada pihaknya.
”Meskipun
berdiri di wilayah Kabupaten Sidoarjo, tapi itu masih di bawah tanggung
jawab Dishub provinsi. Kalo sudha diserahkan kepada kami, itu menjadi
tugas saya,” kata Husni Thamrin.
0 comments:
Posting Komentar