Informasi Sidoarjo on http://www.infosda.com

Selasa, 27 Maret 2012

Sudah 6 Tahun, SD Watugolong Dibiarkan Rusak

Kondisi gedung sekolah SDN 2 Watugolong, Kecamatan Krian sangat memprihatinkan.  Sekolah yang dibiarkan rusak sejak enam tahun lalu ini seolah menjadi pemandangan klasik dan gambaran umum sekolah-sekolah pelosok yang ada di wilayah Kabupaten Sidoarjo.  
SDN 2 Watugolong ini dikabarkan sudah rusak  sejak 2006. Namun,  hingga kini, kerusakan di SDN 2 Watugolong yang semakin parah itu justru belum mendapaty perhatrian serius. Sekolah yang memiliki   empat ruangan  itu rusak parah. Ruangan yang rusak di antaranya dua ruang kelas, satu ruang guru dan satu ruangan UKS.
Nampak, para peserta didik kelas 2 harus mengikuti kegiatan belajar mengajar di bawah infrastruktur pendidikan yang sangat memprihatinkan. Dua ruang kelas, yaitu kelas 1 dan 2 dihiasi dengan atap plafon jebol dan sebagian dinding kelas retak-retak. Kondisi yang demikian tentu sangat berbahaya bagi keselamatan peserta didik. Sebab, sisa atap plafon yang masih bertahan sewatu-waktu bisa runtuh dan terlihat sebagian palfon sudah renggang. Meski dihadang keterbatasan infrastruktur, siswa-siswi terlihat antusias mengikuti proses belajar mengajar.
Sukandar, kepala sekolah SDN 2 Watugolong mengatakan, pihaknya sudah mengajukan dana rehab berat sejak tahun 2008 silam. Meski kerusakan terlihat sejak 2006, dia sengaja mengusulkan dana perbaikan mulai 2008. Setelah menunggu sekian lama, akhirnya Dinas Pendidikan Kabupaten Sidoarjo mengucurkan juga anggaran perbaikan berat senilai Rp 191 juta dari APBD 2012.”Tahun 2006 itu rusaknya belum parah. Baru mulai 2008 kerusakan sudah terlihat parah, plafon banyak yang jebol. Ini sangat berbahaya,” kata Sukandar.
Dari empat ruangan yang rusak, ternyata hanya dua ruang kelas yang mendapatkan dana rehab senilai Rp 191 juta. Meskipun hanya dua ruangan yang mendapat dana rehab, Sukandar mengaku tidak masalah. Bagi Sukandar yang terpenting dan menjadi prioritas pihak sekolahan adalah dua ruangan kelas milik kelas 1 dan 2. Untuk ruang guru dan UKS, kemungkinan akan direhab tahun depan.”Yang penting murid-murid bisa belajar dengan tenang. Selama ini kan selalu was-was, kuatir plafon tiba-tiba jebol lagi,” imbuhnya.
Guna menyiasati keterbatasan ruang kelas ini, dia membagi dua sif untuk kegiatan belajar mengajar di sekolahan itu. Bagi kelas 1 dan 2 masuk pagi, sementara kelas 3 dan 4 masuk siang. Secara pribadi, Sukandar ingin mengusulkan pula pembangunan empat ruangan kelas baru. Sayangnya, niat ini belum pernah ia sampaikan ke UPTD Dispendik Kecamatan Krian. Dalihnya, dia mengetahui bahwa usulan ini pasti hanya dijanjikan saja.
Masalah bukan berhenti pada sarana infrastruktur yang rusak, namun SDN 2 Watugolong ternyata kekurangan tenaga pendidik, khususnya mata pelajaran agama dan oleh raga. Terkait masalah ini, Sukandar pernah mengusulkan tambahan tenaga guru kepada Dispendik Sidoarjo. Lagi-lagi, usulan ini dimentahkan oleh Dispendik dengan alasan tahun 2011 tidak ada rekrutmen PNS tenaga guru. Mengatasi hal ini, dirinya berinisiatif mengangkat dua tenaga guru sukarelawan (sukwan) sebagai langkah sementara mengatasai kekurangan tenaga guru di sekolah yang dia pimpin.
Kerusakan sekolah itu mengundang keprihatinan anggota Komisi D, DPRD Sidoarjo, Wiyono. Dia berharap kondisi sekolah yang rusak parah itu segera direhab.  ’’Dana rehab yang sudah dikucurkan diawasi. Bahkan, pembangunannya  ditingkatkan. Jangan sampai kasus TK Dharmawanita yang ambruk diterjang angin terulang kembali,’’ katanya.
Karena itu, Dispendik diminta mengawasi saat pembangunan itu dilaksanakan. Alasannya, banyak ditemukan fisik bangunan yang tak sesuai dengan bestek.  Untuk itu, pihaknya akan mengagendakan  untuk hearing dengan Dispendik.

0 comments:

Posting Komentar

Tukar Link Disini :

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Latest Templates


Powered By Blogger
Informasi Sidoarjo 2012. Diberdayakan oleh Blogger.