Pengaduan warga terkait serangga tomcat yang masuk Dinas Pertanian
Kabupaten Sidoarjo, kian hari semakin meningkat. Setiap harinya
rata-rata antara 3 hingga 4 pengaduan yang masuk terkait serangga Tomcat
yang sudah banyak memakan korban.
Sedikitnya ada empat pengaduan yang masuk ke Dinas Pertanian Sidoarjo pada Senin (26/3), keempat warga ini dari Desa Lemah Putro, warga Waru, Gedangan dan Sedati.
“Setiap harinya rata-rata antara dua hingga tiga pengaduan yang masuk, namun kali ini ada empat pengaduan. Kami sudah turun ke lapanagan untuk untuk memastikan Informasi tersebut. Alhasil dari data yang kami temukan di lahan persawahan warga memang ada serangga Tomcat, namun jumlahnya tidak begitu banyak hanya 4-5 saja serangga” tandas Syafi'i Kasi Pelindungan Tanaman Dinas Pertanian Sidoarjo
Lebih Jauh Syafi'i menjelaskan, rata-rata serangga Tomcat yang berada di wilayah Sidoarjo masih dalam batas wajar, hanya ada beberapa titik saja yang memang populasi Tomcat sangat banya banyak. Seperti yang berada di Tambak Oso, Sedati.
“Untuk jumlahnya Tomcat yang masih dalam batas ke wajaran,kami memberikan arahan pada warga untuk tidak panik dan perlu khwatirkan Tomcat, hendaknya di tangani secara tradisional saja. Untuk kapasitas Tompat yang populasinya di atas 500 seperti di Tambak Oso, kami mmberikan semprotan Pestisida Nabati dimana bahannya terbuat dari alami” tandasnya
Masih kata Syafi'i, untuk membuat pestidsida Nabati, dengan bahan Daun Mimbau, lengkuas, daun siri di rebus dengan kapasitas sushu 80 derajat, lalu di ambil sarinya untuk disemprotkan.
“Dengan Pestisida Nabati ini, paling lambat Tomcat akan lumpu dalam jangka 2-3 hari. Dan perlu di ketahui warga, untuk melokalisir serangga Tomcat agar tidak masuk pemukiman di malam hari, hendaknya warga jangan menggunakan penerangan yang tinggi. Mengingat serangga itu akan hinggap pada kondisi yang paling terang” pungkasnya. dy
Sedikitnya ada empat pengaduan yang masuk ke Dinas Pertanian Sidoarjo pada Senin (26/3), keempat warga ini dari Desa Lemah Putro, warga Waru, Gedangan dan Sedati.
“Setiap harinya rata-rata antara dua hingga tiga pengaduan yang masuk, namun kali ini ada empat pengaduan. Kami sudah turun ke lapanagan untuk untuk memastikan Informasi tersebut. Alhasil dari data yang kami temukan di lahan persawahan warga memang ada serangga Tomcat, namun jumlahnya tidak begitu banyak hanya 4-5 saja serangga” tandas Syafi'i Kasi Pelindungan Tanaman Dinas Pertanian Sidoarjo
Lebih Jauh Syafi'i menjelaskan, rata-rata serangga Tomcat yang berada di wilayah Sidoarjo masih dalam batas wajar, hanya ada beberapa titik saja yang memang populasi Tomcat sangat banya banyak. Seperti yang berada di Tambak Oso, Sedati.
“Untuk jumlahnya Tomcat yang masih dalam batas ke wajaran,kami memberikan arahan pada warga untuk tidak panik dan perlu khwatirkan Tomcat, hendaknya di tangani secara tradisional saja. Untuk kapasitas Tompat yang populasinya di atas 500 seperti di Tambak Oso, kami mmberikan semprotan Pestisida Nabati dimana bahannya terbuat dari alami” tandasnya
Masih kata Syafi'i, untuk membuat pestidsida Nabati, dengan bahan Daun Mimbau, lengkuas, daun siri di rebus dengan kapasitas sushu 80 derajat, lalu di ambil sarinya untuk disemprotkan.
“Dengan Pestisida Nabati ini, paling lambat Tomcat akan lumpu dalam jangka 2-3 hari. Dan perlu di ketahui warga, untuk melokalisir serangga Tomcat agar tidak masuk pemukiman di malam hari, hendaknya warga jangan menggunakan penerangan yang tinggi. Mengingat serangga itu akan hinggap pada kondisi yang paling terang” pungkasnya. dy
0 comments:
Posting Komentar