Angka kemiskinan di wilayah Kabupaten Sidoarjo hingga tahun 2011 mengalami peningkatan sekitar 181 ribu jiwa.
Menurut Wakil Bupati Sidoarjo, MG Hadi Sutjipto SH MM kemarin, mengatakan kalau di tahun 2008 penduduk Sidoarjo yang miskin sekitar 9,44 persen dengan jumlah penduduk Sidoarjo sekitar 1,6 juta jiwa, atau sekitar 61.871 KK. Mereka terdiri dari warga sangat miskin 10.854 KK, miskin 18.755 KK dan hampir miskin sebanyak 32.362 KK, untuk jumlah warganya sekitar 193.394 jiwa.
Menurut Wakil Bupati Sidoarjo, MG Hadi Sutjipto SH MM kemarin, mengatakan kalau di tahun 2008 penduduk Sidoarjo yang miskin sekitar 9,44 persen dengan jumlah penduduk Sidoarjo sekitar 1,6 juta jiwa, atau sekitar 61.871 KK. Mereka terdiri dari warga sangat miskin 10.854 KK, miskin 18.755 KK dan hampir miskin sebanyak 32.362 KK, untuk jumlah warganya sekitar 193.394 jiwa.
Namun di tahun 2011 ini, ternyata angka prosentasenya mengalami penurunan yang cukup baik, yakni menjadi 7,45 persen.
“Tetapi jumlah warga miskinnya
meningkat menjadi 99 ribu KK, jumlah warganya sekitar 375 ribu
jiwa.Meningkat sekitar 181.606 jiwa,” jelas Wakil Bupati usai membuka
acara sosialiasi Program Kerja (Badan Pemberdayaan Masryarakat Perempuan
dan Keluarga Berencana (BPMP KB) 2012, di ruang Delta Graha Sekretariat
Pemkab Sidoarjo.
Meningkatnya warga miskin ini bukan karena kegagalan program kemiskinan
yang dilakukan oleh Pemkab, tetapi jumlah penduduknya juga mengalami
peningkatan sekitar 500 ribu jiwa.
“Jadi total penduduk di Sidoarjo sekarang ini sekitar 2 juta orang lebih,” jelasnya.
Banyaknya jumlah penduduk juga bukan karena kegagalan program KB, tetapi
Sidoarjo ini warganya kebanyakan pendatang/urbanisasi. Jumlah peserta
KB juga mengalami peningkatan yang cukup baik.
“Tahun 2011, peserta KB sebanyak
302.434 akseptor atau 117,78 persen, padahal targetnya hanya 256.786
akseptor. Kalau dibandingkan dengan tahun 2010 mengalami peningkatan
4,31 persen (12.486) akseptor, karena di tahun 2010 seluruh pesertanya
sekitar 289.948 akseptor,” ulas Pak Tjip (sapaan sehari-hari_red).
Sebelum mengakiri pembicaraanya, mantan Camat Candi ini lebih salut
dengan Kecamatan Waru dan Kecamatan Taman. Di kedua kecamatan tersebut
merupan wilayah terpadat penduduknya, tetapi jumlah warga miskinya hanya
sedikit.
“Maklum dekat dengan Surabaya, jadi
banyak warga yang bekerja Surabaya,” ujarnya. Hasil evaluasi, data yang
tercantum di 18 kecamatan yang ada, sebelumnya hanya tiga kecamatan yang
mengalami warga miskin terparah, yakni Kecamatan Balongbendo, Tarik dan
Jabon, sekarang bertambah lagi satu kecamatan, yaitu Krian.
Di Kecamatan Krian ini pula yang mengalami
peningkatan warga miskin terbanyak. Padahal sebelumnya hanya Kecamatan
Tarik dan Jabon. Entah apa yang terjadi dengan Kecamatan Krian.
“Oleh sebab itu, mulai tahun ini kami
akan turunkan tim mencari akar permasalahannya di Krian, ada apa dengan
Kecamatan Krian,” kata Hadi Sutjipto selaku Ketua Tim Penanggulangan
Kemiskinan Pemkab Sidoarjo.
0 comments:
Posting Komentar