Gedangan dan Taman Rawan Pangan

Produksi Beras
Terus Menurun
KOTA - Dua kecamatan
di Kabupaten Sidoarjo dinilai
rawan pangan. Hal itu
terungkap dalam hearing
Badan Ketahanan Pangan
dengan Komisi D DPRD Sidoarjo.
Dua kecamatan
yang berpotensi rawan pangan
itu adalah Gedangan
dan Taman.
Sedangkan tujuh kecamatan
dinyatakan surplus pangan adalah Wonoayu, Tarik,
Prambon, Balongbendo,
Sukodono, dan Tulangan.
“Sedangkan sembilan kecamatan
lain masuk kategori
waspada,” ujar Ketua Komisi
D DPRD Sidoarjo Machmud
seusai hearing kemarin.
Kecamatan-kecamatan
yang masuk kategori waspada
meliputi Waru, Sedati,
Jabon, Porong, Krembung,
Tanggulangin, Waru, Sidoarjo
(Kota), Candi, dan
Buduran. Kendati begitu,
BKP menyebut angka kecukupan
pangan sudah hampir
terpenuhi.
“Secara kualitas konsumsi
pangan masih belum memenuhi
skor mutu pangan
harapan. Realisasinya masih
74,7 pesen,” ujar politisi
Partai Amanat Nasional
(PAN) asal dapil Porong, Jabon,
dan Tanggulangin ini.
Realisasi produksi beras
pada 2011 sebesar 114.227
ton. Jumlah itu menurun bila
dibandingkan tahun 2010
sebesar 129.121 ton. Sedangkan
kebutuhan pangan
di Kabupaten Sidoarjo mencapai
190.337 ton.
“Maka, sisanya masih dipasok
dari luar Kabupaten Sidoarjo.
Untuk itu, kami minta
tahun ini bisa diantisipasi
agar kebutuhan bisa dipasok
dari produksi petani Sidoarjo
sendiri,” pungkasnya.
Ketua Himpunan Kerukunan
Tani (HKTI) Sidoarjo
Hadi Subiyanto mengakui
produksi padi di Kabupaten
Sidoarjo memang mengalami
penurunan dari tahun
ke tahun akibat penyusutan
lahan pertanian. Begitu banyak
lahan sawah yang beralih
fungsi menjadi perumahan
dan perkantoran.
Jika tidak diantisipasi,
menurut Hadi, produksi beras
di Sidoarjo makin tidak
cukup untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat. “Tiap
tahun lahan pertanian terus
berkurang. Karena itu,
harus ada perlindungan terhadap
kawasan pertanian
yang produktif agar Sidoarjo
tidak rawan pangan,” ujar
Hadi Subiyanto.