Pelaksanaan Ujian Nasional
(Unas) SMP dan MTs serentak dilaksanakan,
kemarin (23/4). Dari 28.512 peserta Unas yang
dijadwalkan mengikuti Unas hari pertama,
sebanyak sembilan siswa dinyatakan tidak
mengikuti Unas dengan alasan sakit.
Sedangkan, sisanya, melaksanakan Unas dan
dapat mengerjakan Unas pada hari pertama
yang mengujikan mata pelajaran Bahasa
Indonesia.
Selain siswa reguler, jenjang menengah
pertama juga diikuti oleh anak berkebutuhan
khusus (ABK). Dari empat SMPN di Sidoarjo
yakni SMPN 4 Sidoarjo, SMPN I Wonoayu,
SMPN 2 Candi, dan SMPN 4 Waru yang
berlabel sekolah inklusi, sebanyak empat
siswa ABK mengikuti Unas di SMPN 4
Sidoarjo. Satu diantara ABK tersebut
PORONG – Penghentian penyedotan lumpur
oleh warga korban lumpur di titik 25 Desa
Jatirejo Kecamatan Porong, mengancam nasib
tanggul penahan lumpur. Pengaliran lumpur
yang seharusnya dilakukan setiap hari ke Kali
Porong, mulai terhambat, pekan lalu. Padahal,
setiap harinya, semburan lumpur mengeluarkan
10.000–15.000 meter kubik lumpur per
hari. Jika lumpur tidak dialirkan ke Kali Porong,
kekuatan lumpur di dalam tanggul dipastikan
akan lebih besar dan mengancam kekuatan
tanggul.
Humas Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo
(BPLS), Akhmad Khusairi mengatakan,
ia sangat mengapresiasi langkah warga korban
mengikuti Unas layaknya siswa reguler lain.
Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik)
Sidoarjo, Agoes Boedi Tjahjono mengatakan,
berdasarkan Permendiknas Nomor 70 Tahun
2009, siswa inkulsi boleh mengikuti ujian
sesuai dengan standar dan kemampuan
masing-masing. Untuk siswa inklusi, soal
ujian disesuaikan dengan kemampuan siswa
masing-masing. “Naskahnya dibuat oleh
sekolah penyelenggara,” ujarnya.
Agoes Boedi Tjahjono mengungkapkan,
pelaksanaan ujian siswa inklusi juga dijaga
dengan ketat. Pelaksanaannya boleh digabung
dengan siswa reguler lain ataupun dipisah.
“Tergantung pihak sekolah masing-masing,”
tandasnya.