Perubahan pola seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri yang
pada tahun 2013 hanya lewat jalur undangan masih perlu pembahasan.
Fokus pembahasan terutama soal kuota peserta sesuai akreditasi sekolah
dan pengakuan hasil ujian nasional.
Perubahan pola seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) tahun 2013 minimal 60 persen lewat jalur undangan, sehingga tidak ada lagi jalur tulis, karena pemerintah akan menggratiskan biaya pendaftaran . Selama ini, jalur undangan terbatas untuk siswa yang berprestasi di sekolahnya dengan biaya pendaftaran sebesar Rp 175.000.
"Pada prinsipnya, PTN menyetujui kalau pola SNMPTN tahun 2013 diubah jadi jalur undangan dan gratis, " kata Idrus Paturusi, Ketua Majelis Rektor PTN Indonesia yang dihubungi dari Jakarta, Minggu (1/4/2012).
Idrus mengatakan, masih perlu dibahas lagi soal kuota siswa yang bisa ikut. Demikian juga pengakuan hasil UN.
Akhmaloka, Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB), yang juga Ketua Bidang Penerimaan Mahasiswa Baru Majelis Rektor PTN Indonesia, menambahkan, soal kuota berdasarkan akreditasi perlu dievaluasi lagi.
"Jangan sampai nanti pesertanya terlalu sedikit. Sebab, tiap PTN kan punya cara penilaian sendiri. Apalagi, siswa berprestasi kan biasanya menyasar PTN favorit. Jangan sampai nanti, PTN yang biasa di daerah-daerah kekurangan peminat," kata Akhmaloka.
Ditanya soal pembobotan hasil UN dalam penerimaan mahasiswa baru, Akhmaloka mengatakan sebenarnya selama ini PTN sudah melakukan. "Calon mahasiswa yang diterima di PTN harus lulus UN. Kalau diberi bobot, ya nanti dulu. Masih perlu dibahas," ujar Akhmaloka.
Perubahan pola seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) tahun 2013 minimal 60 persen lewat jalur undangan, sehingga tidak ada lagi jalur tulis, karena pemerintah akan menggratiskan biaya pendaftaran . Selama ini, jalur undangan terbatas untuk siswa yang berprestasi di sekolahnya dengan biaya pendaftaran sebesar Rp 175.000.
"Pada prinsipnya, PTN menyetujui kalau pola SNMPTN tahun 2013 diubah jadi jalur undangan dan gratis, " kata Idrus Paturusi, Ketua Majelis Rektor PTN Indonesia yang dihubungi dari Jakarta, Minggu (1/4/2012).
Idrus mengatakan, masih perlu dibahas lagi soal kuota siswa yang bisa ikut. Demikian juga pengakuan hasil UN.
Akhmaloka, Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB), yang juga Ketua Bidang Penerimaan Mahasiswa Baru Majelis Rektor PTN Indonesia, menambahkan, soal kuota berdasarkan akreditasi perlu dievaluasi lagi.
"Jangan sampai nanti pesertanya terlalu sedikit. Sebab, tiap PTN kan punya cara penilaian sendiri. Apalagi, siswa berprestasi kan biasanya menyasar PTN favorit. Jangan sampai nanti, PTN yang biasa di daerah-daerah kekurangan peminat," kata Akhmaloka.
Ditanya soal pembobotan hasil UN dalam penerimaan mahasiswa baru, Akhmaloka mengatakan sebenarnya selama ini PTN sudah melakukan. "Calon mahasiswa yang diterima di PTN harus lulus UN. Kalau diberi bobot, ya nanti dulu. Masih perlu dibahas," ujar Akhmaloka.
0 comments:
Posting Komentar