Unik dan menarik! Itulah
kesan yang terasa ketika
menyaksikan calon pengantin
diarak oleh penggemar
sepeda tua. Usai ijab-kabul,
Yudha Dwi Laksono (22),
warga Rewwin Sidoarjo, pun
membonceng istrinya, Malida
Ikhsani Febrianti, dengan
sepeda buatan Belanda
tahun 1930.
ARAK-ARAKAN rombongan
penganten putra kedua pasangan
Bambang Waluyojati dan
Supatminingsih ini memang melibatkan
puluhan anggota Paguyuban
Kereta Angin Rewwin
(Pakar), salah satu komunitas sepeda
kuno di Kabupaten Sidoarjo.
Mereka mengendarai sepeda
buatan Inggris, Jerman,
dan Belanda yang sudah berumur
puluhan tahun dari Rewwin
menuju Masjid Nasional Al-Akbar,
Surabaya, untuk melangsungkan
prosesi akad nikah.
Arak-arakan ini sempat menjadi
tontonan warga di sepanjang
rute yang dilalui. Maklum, para
ontelis menggunakan berbagai
merek sepeda kuno seperti Vesting
Wettic Gedep, Magnet Transport
Stafiets, Gazelle, Eagleatas permintaan Yudha. Dia juga
anggota muda di Pakar,” jelas
Bambang Waluyojati, ayahanda
Yudha, yang juga sesepuh komunitas
sepeda kuno di Sidoarjo.
Yudha Dwi Laksono menyunting
Malida Ikhsani Febrianti,
putri HM Ismail Marzuki. Setelah
merajut kasih selama tiga tahun,
kemarin (11/5), tepat pukul
08.00, mereka mengucapkan
ijab-kabul dalam prosesi akad
nikah yang digelar di Masjid
Nasional Al-Akbar Surabaya.
Yudha mempersunting Malida
dengan mas kawin seperangkat
alat salat, tabungan haji, serta
sebuah sepeda kuno hitam merek
Simplex Clicuit Amsterdam buatan
Belanda tahun 1930. Wajah
Yudha terlihat tegang ketika
mengucapkan ijab kabul. Namun,
semuanya berlangsung lancar.
Menurut Yudha, mahar berupa
sepeda kuno ini sebagai
bentuk kecintaannya terhadap
warisan budaya leluhur. “Kami
ingin menyampaikan sesuatu
yang berbeda, unik, dan menarik,
tetapi tidak keluar dari pakem,”
ujur alumus manajemen
STIE Perbanas Surabaya ini.
Setelah prosesi akad nikah,
pengantin mengayuh sepeda dengan
diarak rombongan ontelis
Pakar berkeliling kompleks
Masjid Al-Akbar. Selain dihadiri
oleh sanak saudara, hadir puluhan
anggota Kosti Sidoarjo dan
Kosti Surabaya.
Tandem, serta Fendt Garden. “Ini
0 comments:
Posting Komentar