"Pemerintah harus cepat mengambil tindakan untuk meminimalisasi subsiden yang juga berpotensi mengancam lahan, bahkan nyawa warga di sekitar tanggul lumpur yang lebih luas," kata penggagas penghentian semburan lumpur Sidoarjo dengan teori Bernoulli, Ir Jaya Laksana, Selasa (29/5/2012).
Menurut dia, penutupan semburan lumpur panas dengan prinsip teori Bernoulli masih tetap relevan dilakukan. Konsep ini juga meminimalisasi potensi subsiden karena, melalui bendungan yang dibangun, akan kembali mengalirkan lumpur ke dalam tanah, dan menutup rongga tanah yang kosong. Prinsip teori Bernoulli dipercaya mampu menghentikan lumpur panas dengan cara membuat bendungan yang melebihi total head (ketinggian maksimal) semburan yang dibuat melingkari pusat semburan.
"Dengan mengetahui total head semburan, maka semburan dapat dikendalikan dan dihentikan saat itu juga," jelasnya.
Secara terpisah, Humas BPLS Ahmad Khusairi mengatakan, pihaknya sudah memperhitungkan potensi subsiden serta potensi lain, seperti over toping dan jebolnya tanggul, yang mengancam akses transportasi kereta api.
"Namun, kami belum menemukan konsep penutupan semburan yang paling tepat karena beberapa konsep yang kami pelajari masih gambling dan high cost, jadi sementara kami fokus pada dampak masalah sosial dulu," katanya.
0 comments:
Posting Komentar