Informasi Sidoarjo on http://www.infosda.com

Selasa, 19 Juni 2012

Hari Suwandi Jalan Kaki ke Jakarta Berbekal CD kisah nyata tragedi Lumpur Lapindo Yg Di Jual Utk Biayai Perjalanannya

Hari Suwandi,44, korban semburan lumpur Lapindo di Porong, Sidoarjo, mengaku aksi jalan kaki ke Jakarta untuk menemui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hanya berbekal 100 keping compact disc (CD) tentang kisah nyata tragedi Lumpur Lapindo.



Korban Lapindo Jalan Kaki ke Jakarta Berbekal CD

"Hasil penjualan CD tersebut digunakan untuk biaya makan selama perjalanan menuju Jakarta karena saya tidak memiliki uang dalam jumlah banyak untuk mendukung aksi ini," ujarnya ketika tiba di Kudus, Jateng, Selasa (19/6).

Sedangkan bekal lain, berupa pakaian yang dibawa oleh temannya yang bernama Harto Wiyono yang mengendarai sepeda motor.

Harga setiap keping CD tentang kisah nyata Lumpur Lapindo tersebut, sebesar Rp50 ribu.

Hanya saja, kata dia, hasil penjualan sejumlah keping CD yang mencapai Rp750 ribu belum sempat dimanfaatkan, keburu kecopetan ketika sampai di Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang.

Meski demikian, dia mengaku, tidak terlalu menyesali kejadian tersebut, karena aksi jalan kakinya ke Jakarta sudah bulat.

"Mudah-mudahan sepanjang perjalanan menuju Jakarta, sejumlah CD yang masih tersisa bisa laku terjual," ujarnya.

Sepanjang perjalanan dari Desa Kedungbendo, Kecamatan Porong, Sidoarjo, Jatim, hingga Kudus, diakui bapak tiga anak itu, mendapatkan sambutan cukup hangat dari masyarakat setempat ketika singgah di beberapa daerah.

Di antaranya, ketika singgah di Tuban mendapat kesempatan menginap di balai wartawan.

"CD yang kami bawa juga laku terjual, sehingga bisa dijadikan bekal. Meskipun akhirnya hilang setelah kecopetan," ucapnya, lirih.

Selanjutnya, ketika singgah di Rembang juga mendapatkan sambutan hangat dan cukup meriah dari pondok pesantren yang dikelola Kiai Mustofa Bisri (Gus Mus).

"Kami tidak hanya disambut Gus Mus maupun Gus Tutut, akan tetapi para santri serta siswa SD setempat juga ikut melakukan penyambutan," tuturnya.

Bahkan, lanjut dia, para siswa SD tersebut secara sukarela memberikan bantuan hasil sumbangan yang mereka kumpulkan sebesar Rp200.000-an.

Para siswa SD tersebut juga ikut mengiringi kedua korban Lumpur Lapindo tersebut, ketika melanjutkan perjalanan menuju Kudus hingga jarak 1 kilometer.



"Pelapasan kami juga diiringi dengan penampilan drum band pelajar," ujarnya.

Ketika sampai di Kabupaten Pati, kedua korban Lumpur Lapindo tersebut juga mendapat sambutan hangat dari para petani, demikian halnya ketika sampai di Kudus pada Selasa (19/6) pagi.

Sejumlah aktivis di Kudus, seperti PMII, PRD, GMPI, BEM FKIP UMK, dan FSBDI juga ikut menyambut kedua korban Lumpur Lapindo tersebut, dimulai dari Jalan Pati-Kudus kilometer empat menuju markas PMII Kudus di Desa Dersalam, Kecamatan Bae, Kudus sebagai tempat peristirahatan sementara di Kudus.

Harto Wiyono, korban Lumpur Lapindo yang ikut mengiringi aksi jalan kaki Hari Suwandi mengaku, bekal perjalanan untuk beli premium hanya Rp200 ribu, sedangkan bekal makan sepanjang perjalanan maupun kebutuhan lainnya hanya mengandalkan hasil penjualan CD tersebut.

"Ketika bertemu dengan presiden, kami akan meminta tunggakan pembayaran ganti rugi korban Lumpur Lapindo segera diselesaikan," tukasnya.

Aksi jalan kaki dari Porong menuju Jakarta dengan jarak tempuh sekitar 827 kilometer diperkirakan membutuhkan waktu selama sebulan, sehingga tiba di Jakarta diperkirakan pada 14 Juli 2012.

0 comments:

Posting Komentar

Tukar Link Disini :

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Latest Templates


Powered By Blogger
Informasi Sidoarjo 2012. Diberdayakan oleh Blogger.