Informasi Sidoarjo on http://www.infosda.com

Jumat, 15 Juni 2012

Hari Suwandi (Korban Lumpur Lapindo) Jalan Kaki ke Jakarta Cari Bakrie

Hari Suwandi (44) tepati janjinya. Warga korban lumpur ini benar-benar berangkat ke Jakarta untuk mencari Aburizal Bakrie, bos Lapindo Berantas Inc.
Kemarin (14/6),  diiringi doa ibu, istri dan cucunya. SESUAI jadwal, Hari mengawali aksi jalan kaki Porong- Jakarta pada pukul 11.00. Dia angkat kaki dari
JALAN TERUS PANTANG MUNDUR: Hari Suwandi menyusuri jalan Porong menuju Jakarta, kemarin. Perempuan baju hijau di belakangnya itu sang istri Sribati, yang seolah tidak tega melepas keberangkatannya.
tanggul Siring, Porong, ditemani rekannya Harto Wiyono (41).
Hari sebetulnya sudah tidak ada urusan dengan Lapindo Berantas Inc maupun PT Minarak Lapindo Jaya (MLJ). Dia memang termasuk korban lumpur. Rumahnya di Desa Kedungbendo, Tanggulanin, hilang ditenggelamkan semburan lumpur. Tapi, dia sudah menerima ganti rugi Rp 151 juta dari PT MLJ.
Aksi jalan kaki merupakan bentuk solidaritasnya padamereka-mereka yang masih menunggu realisasi janji PT MLJ. Dalam upacara pelepasan Hari, tampak istrinya Sribati (44), ibu kandungnya Paini (68) dan cucunya Akbar Ahmadani (12).
Beberapa korban lumpur yang masuk peta area terdampak maupun yang jadi tanggungan pemerintah, turut hadir. Begitu pula anggota Fraksi PDI-P DPR RI Indah Kurnia serta dua pendeta, Leonard Tanalepy dari Gereja Kristen Indonesia (GKI) Sidoarjo dan Natael Hermawan dari Gereja Krist en Jawi Wetan (GKJW)Sidoarjo.
Hari sendiri terlihat begitu siap dan tenang. Bapak tiga anak ini tidak bawa banyak bekal. Selain poster yang menempel di dada, dia hanya menenteng minuman dan sedikit makanan.
Poster di dadanya itu berisi tulisan panjang, yang intinya mendesak Lapindo segera membayar cicilan. Hari juga sangu beberapa lembar Rupiah, yang jumlahnya ia rahasiakan berapa.
“Saya kira cukup buat bekal sampai ke Jakarta,” ujarnya singkat. Saat berangkat, kemarin, Hari mengenakan baju dalang, blangkon dan bersepatu kets. Iringiringan korban lumpur yang mengikuti langkahnya, sempat membuat Jl Raya Porong macet.
Beberapa pengguna jalan malah mengira, yang bikin macet  adalah aksi unjuk rasa para sopir truk. Untuk sampai ke ibu kota, Hari memperkirakan butuh waktu satu bulan. Itu kalau cepat. Itu juga kalau kuat. Dia menempuh jalur Pantura sejauh 827 kilometer, melewati 17 kabupaten dan kota. Semua dilakukan Hari demi mendapat perhatian pemerintah agar peduli betul pada nasib korban lumpur.
PT MLJ berjanji membayar ganti rugi selambatnya 10 Juni lalu. Karena termakan janji manis itulah, warga yang sudah dua bulan menduduki titik 25 yang terdekat dari semburan lumpur, mau pulang ke rumah masing-masing. Nyatanya, PT MJ kembali ingkar. Mereka merevisi janji bahwa pembayaran ganti rugi kan dilakukan selambatlambatnya 16 Juni, yaitu Sabtu besok.
“Saya melakukan ini sebagai bentuk simpati pada warga korban lumpur. Saya yang sudah lunas saja menderita, apalagi yang belum lunas,” celotehnya. Tujuan ke Jakarta bukan hanya berusaha bertemu langsunglangsung dengan Bakrie di Wisma Bakrie.
Hari juga siap menggelar aksi di titik-titik yang ramai dilalui masyarakat. Antara lain bundaran Hotel Indonesia (HI), Istana Negara dan Gedung DPR RI. Agenda lain, Hari akan mendatangi kantor Kementerian Pekerjaan Umum. Dalam tasnya, Hari membawa sekitar 100 keping VCD dokumenter lumpur Lapindo.
Itu akan dia jual di sepanjang jalan yang dilalui. Uangnya akan dipakai untuk membiayai perjalanan ke Jakarta.
Harto yang berjanji menemani Hari mengawal dengan mengendarai sepeda motor Suzuki Smash baru bernopol N 4295 YY. Sepeda yang dia akui masih kredit itu akan digunakan untuk mengawal perjalanan Hari menuju Jakarta.
“Saya akan mendampingi teman saya. Saya sendiri juga belum lunas ganti ruginya,” tandas warga Desa Jatirejo Kecamatan Porong ini. Sementara itu, Pitanto, salah satu warga, memastikan, ia dan rekan-rekan aakn kembali ke tanggul titik 25 di Desa Jatirejo, Porong, kalau PT MLJ tidak mentransfer dana tersebut.
“Kita akan melakukan aksi penghentian pengaliran lumpur, jika diingkari lagi,” ancam warga Renokenongo  ini.

0 comments:

Posting Komentar

Tukar Link Disini :

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Latest Templates


Powered By Blogger
Informasi Sidoarjo 2012. Diberdayakan oleh Blogger.