Pelayanan kesehatan
maksimal yang digemborkan oleh RSUD Sidoarjo, ternyata dianggap tong
kosong oleh Habibullah anggota komisi A DPRD Sidoarjo.
Pasalnya Habibullah merasakan sendiri
bagaimana belum maksimalnya pelayanan kesehatan RSUD Sidoarjo itu, saat
istrinya yang bernama Evi menjalani perawatan medis bedah sejak Selasa
lalu.
“Ternyata layanan RSUD Sidoarjo ini perlu dibenahi lagi,” tutur Habibullah.
Menurut Habibullah, sejak kali pertama akan melakukan opname, puhak rumah sakit sudah memberikan layanan yang tidak baik.
Seperti saat melakukan pendaftaran
secara administratif, petugas lebih mementingkan koleganya bila
dibanding dengan memberikan layanan secara adil.
“Yang tidak ikut antri ternyata dilayani terlebih dahulu, semwntara yang antri tidak dilayani sama sekali,” katanya,Kamis (14/6)
Tidak itu saja, seusai menjalani pembedahan di ruang operasi, istrinya ternyata tidak segera di evakuasi ke ruang perawatan.
“Istri saya sudah lama menunggu, namun tidak segera dipindah ke kamar,” terangnya.
Habibullah mengaku sampai geregetan melihat lambatnya pelayanan di RSUD Sidoarjo ini.
Padahal dirinya memakai fasilitas sebagai anggota DPRD SIdoarjo yang sudah tercover di asuransi.
“Saya membayangkan bagaimana bila bukan anggota dewan, pasti semakin tidak jelas. Ini benar-benar menjadikan koreksi,” jelasnya.
Selain itu, yang menjadikan dirinya semakin heran, ternyata obat yang diterima banyak obat generic.
Padahal dalam klaim asuransinya, ia menndapatkan fasilitas VIP.
“VIP saja mendapat obat yang generik, lah kalau pasien yang memakai jamkesmas mendapat obat yang bagaimana ya,” tanyanya heran.
Ketika hal ini dikonfirmasikan ke
Zaenuri, humas RSUD Sidoarjo yang bersangkutan tidak bisa memberikan
jawaban sebab tengah rapat.
“Saya sedang rapat,” katanya.
0 comments:
Posting Komentar