Informasi Sidoarjo on http://www.infosda.com

Selasa, 05 Juni 2012

Liburan, Murid Bermasalah Sosial Disekolahkan ke Batu Pulang, Diharapkan Jadi Anak Patuh

Yang bandel, agresif, pendiam, suka be rkelahi, pemalas, minderan, manja, pemalu, dikumpulkan. Hasilnya, 45 murid sekecamatan Krian dan Prambon, kemarin (4/6), dikirim ke Batu untuk ‘sekolah kepribadian’. Mereka dianggap mengalami permasalahan sosial.
PROGRAM perbaikan diri ini dinamai tetirah. Pesertanya adalah murid kelas IV, V dan VI sekolah dasar (SD). 25 di antaranya berasal dari SD Negeri Tambak Kemerakan, Krian, dan 20 sisanya dari SD Negeri Prambon 2, Prambon. Kemarin, Bupati Saiful Ilah memberangkatkan mereka semua ke Unit Pelayanan Teknis (UPT) Pelayanan Sosial Petirahan Anak di Batu, Malang.
“Mereka akan mengikuti tetirah selama sebulan,” jelas Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Sumarbowo, yang mendampingi Saiful di Pendapa Delta Wibawa Pemkab Sidoarjo. Selama di Batu, para murid tinggal di asrama, tanpa ditemani orang tua.
BE NICE YA: Saiful Ilah berangkatkan murid bermasalah sosial dari Pendapa Delta Wibawa Pemkab Sidoarjo, kemarin.
Peran orang tua digantikan oleh kehadiran masing-masing satu guru pembimbing  dari tiap sekolah. Murid dijadwalkan mendapat pelajaran tambahan di kelas, mengikuti berbagai kegiatan outbound yang dirancang khusus sesuai kebutuhan mereka, serta menjalani konseling rutin dengan psikolog.
Mereka dibimbing agar memiliki semangat belajar dan kemandirian, baik di rumah maupun sekolah. Sumarbowo menekankan, permasalahan sosial yang dihadapi siswa, bisa membuat prestasi belajar mereka menurun.
“Jadi, prestasi drop bukan karena kemampuannya menyerap pelajaran yang lambat. Me- lainkan karena malas, minder, suka menyendiri, kurang bertanggung jawab, doyan berkelahi dan sejenisnya,” beber Sumarbowo.
Diharapkan, setelah sebulan tetirah, murid-murid pulang membawa perubahan prilaku yang lebih baik. Misalnya, lebih patuh pada orang tua dan berinisiatif mengerjakan PR tanpa harus diingatkan lagi.
Para peserta terjaring berdasar data Dinas Pendidikan Kabupaten Sidoarjo tentang murid, yang paling banyak dikeluhkan guru dan wali murid. Sebagian besar peserta begitu ceria saat hendak diberangkatkan. Mereka tidak tampak sedih harus sebulan hidup mandiri, jauh dari orang tua. Sebaliknya, mereka mengaku justru senang gumbul teman ramairamai sebulan penuh. Saiful berharap, kegiatan tetirah bisa memberi suasana baru bagi siswa dalam belajar.
Titik beratnya bukan pada kecerdasan  ntelektual saja, melainkan pada aspek kecerdasan emosional dan spiritual. Dia pun berpesan agar para peserta memanfaatkan program ini sebaik-baiknya. Mereka juga harus mentaati aturan dan arahan-arahan pembimbing.
“Nanti, kalau belajar di sana harus sungguh-sungguh. Betulbetul belajar, jangan sampai di sana main-main, lupa dengan pelajarannya,” pesan mantan wakil bupati dua periode ini. Para orang tua peserta diminta ikhlas melepas putraputranya.
Tidak perlu mencemaskan mereka selama mengikuti tetirah. Segala fasilitas, termasuk makan dan asrama, ditanggung penuh pemerintah.

0 comments:

Posting Komentar

Tukar Link Disini :

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Latest Templates


Powered By Blogger
Informasi Sidoarjo 2012. Diberdayakan oleh Blogger.