Mungkin
tidak pernah terbayangkan oleh Anle Apriansyah (25) warga Kp Teluk
Jaya, Kota Bandar Lampung, jika kejahatannya bakal terhenti oleh
kecanggihan teknologi GPS di dalam gadget. Bagaimana bisa?
Ini diawali niat jahat pemuda berambut gondrong itu mencuri tas milik Rayners Rissi (23) warga Jl. Gempol Asri 6/10 Bandung kawan sekamar kosnya di Jl. Pongangan, Gresik. "Saya tidak punya uang untuk pulang ke Lampung," kata Anle. Maka nekadlah dia mencuri tas kawannya sendiri yang sudah 2 bulan lebih sekamar dengannya.
Pencurian itu dilakukan Subuh tadi. Tas berisi uang Rp7 juta milik kontraktor Petrokimia Gresik itu diambilnya. Di dalamnya juga ada sebuah smart phone Blackberry, laptop, dan sebuah tablet PC merk Samsung Galaxy Tab.
Si pemilik tas baru menyadarinya pukul 06.00 WIB tadi tatkala melihat tasnya raib. Kecurigaan langsung mengarah pada kawan satu kamar kosnya itu karena memang ada yang melihat Anle keluar dengan tas miliknya sambil memegang tablet PC.
Tak kurang akal, Reyners pun minta kawannya di Bandung melacak keberadaan tabletnya yang terpasang perangkat GPS. "Kebetulan aplikasi Google Map saya terpasang dengan gadget saudara saya yang ada di Bandung. Saya selalu memang selalu mengesetnya dalam posisi on sehingga posisi saya dimana, selama bawa tablet itu, pasti termonitor oleh saudara saya," kata dia.
Reyners sempat putus asa kala mengetahui perangkat tabletnya itu dalam posisi off sehingga keberadaannya pun tidak terpantau. Tapi pukul 08.00 WIB rupanya tablet itu dinyalakan pencurinya dan tanpa diketahuinya justru menginformasikan keberadaannya. "Waktu itu termonitor posisi di Wonokromo, Surabaya. Saya langsung ke Surabaya, mencarinya," kata dia.
Pelacakan itu terus dipandu saudaranya dari Bandung sampai akhirnya membawa Reyners ke Bandara Juanda. Di sanalah Reyners bertemu Anle di gate 8 Bandara Juanda. "Saya langsung lapor Pomal Juanda. Mereka membantu mencari Anle dan ditemukan di gate 8. Hampir saja lolos. Dia mau terbang ke Jakarta," kata dia.
Dihampiri pemilik barang yang dicurinya, Anle hanya bisa tertegun. Dia tidak mengira secepat itu kawan sekosnya itu melacak dan menemukan dirinya.
Ini diawali niat jahat pemuda berambut gondrong itu mencuri tas milik Rayners Rissi (23) warga Jl. Gempol Asri 6/10 Bandung kawan sekamar kosnya di Jl. Pongangan, Gresik. "Saya tidak punya uang untuk pulang ke Lampung," kata Anle. Maka nekadlah dia mencuri tas kawannya sendiri yang sudah 2 bulan lebih sekamar dengannya.
Pencurian itu dilakukan Subuh tadi. Tas berisi uang Rp7 juta milik kontraktor Petrokimia Gresik itu diambilnya. Di dalamnya juga ada sebuah smart phone Blackberry, laptop, dan sebuah tablet PC merk Samsung Galaxy Tab.
Si pemilik tas baru menyadarinya pukul 06.00 WIB tadi tatkala melihat tasnya raib. Kecurigaan langsung mengarah pada kawan satu kamar kosnya itu karena memang ada yang melihat Anle keluar dengan tas miliknya sambil memegang tablet PC.
Tak kurang akal, Reyners pun minta kawannya di Bandung melacak keberadaan tabletnya yang terpasang perangkat GPS. "Kebetulan aplikasi Google Map saya terpasang dengan gadget saudara saya yang ada di Bandung. Saya selalu memang selalu mengesetnya dalam posisi on sehingga posisi saya dimana, selama bawa tablet itu, pasti termonitor oleh saudara saya," kata dia.
Reyners sempat putus asa kala mengetahui perangkat tabletnya itu dalam posisi off sehingga keberadaannya pun tidak terpantau. Tapi pukul 08.00 WIB rupanya tablet itu dinyalakan pencurinya dan tanpa diketahuinya justru menginformasikan keberadaannya. "Waktu itu termonitor posisi di Wonokromo, Surabaya. Saya langsung ke Surabaya, mencarinya," kata dia.
Pelacakan itu terus dipandu saudaranya dari Bandung sampai akhirnya membawa Reyners ke Bandara Juanda. Di sanalah Reyners bertemu Anle di gate 8 Bandara Juanda. "Saya langsung lapor Pomal Juanda. Mereka membantu mencari Anle dan ditemukan di gate 8. Hampir saja lolos. Dia mau terbang ke Jakarta," kata dia.
Dihampiri pemilik barang yang dicurinya, Anle hanya bisa tertegun. Dia tidak mengira secepat itu kawan sekosnya itu melacak dan menemukan dirinya.
0 comments:
Posting Komentar