Pemprov Jatim kini sedang melakukan perbaikan dan
peninggian dua ruas jalan raya di depan eks pasar Porong, Sidoarjo yang
selama ini rusak dan bergelombang. Perbaikan dengan cara meninggikan
sekitar 15-20 centi meter tersebut sering mengakibatkan kemacetan
panjang.
Makanya, aparat kepolisian meminta agar perbaikan jalan vital itu dilakukan pada malam hari. Permintaan tersebut diungkapkan Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) Polres Sidoarjo, AKP M Fahri Anggia Natua Siregar. Menurut dia, pihaknya sudah memberikan aturan sendiri terkait mekanisme pengerjaan proyek tersebut.
Fahri menegaskan bahwa proyek ini harus segera selesai pada H-7 sebelum lebaran. Pasalnya dari pantauan lapangan pengerjaan proyek ini menggunakan sejumlah alat-alat berat. “Meskipun pada siang hari kendaraan alat berat ini tidak berfungsi, keberadaan mereka cukup banyak memakan badan jalan, sehingga cukup berbahaya bagi para pengguna jalan,” tambahnya.
Makanya, aparat kepolisian meminta agar perbaikan jalan vital itu dilakukan pada malam hari. Permintaan tersebut diungkapkan Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) Polres Sidoarjo, AKP M Fahri Anggia Natua Siregar. Menurut dia, pihaknya sudah memberikan aturan sendiri terkait mekanisme pengerjaan proyek tersebut.
“Saya
hanya memberikan izin pengerjaan proyek peninggian dan perbaikan lajur
Porong itu pada malam hari saja. Itu demi meminimalisir kecelakaan dan
kemacetan di kawasan tersebut,” ujarnya saat ditemui dalam agenda
pengamanan kawasan Gajah Mada jelang Ramadhan, Kamis (12/7).
Meski begitu, pengerjaan proyek peninggian jalan di kawasan Porong itu juga dikerjakan pada siang hari. Akibatnya, pada jam-jam tertentu jalan tersebut mengalami kemacetan panjang. Pasalnya untuk setiap ruas jalan hanya bisa digunakan setengahnya saja. Sehingga, sejumlah kendaraan berjalan lambat merayap.
Para pengendara pun harus berjalan lebih hati-hati. Sebab, selain kondisi jalan yang belum baik, mereka harus berdesakan dengan kendaraan-kendaraan berat seperti trailer, bus antar kota dan truck gandeng atau tronton. Belum lagi, angkutan yang trayeknya melalui jalur tersebut seperti bus ekonomi jurusan Surabaya-Malang.
“Kita hanya berwenang untuk
mengamankan kawasan tersebut. Pasalnya sebelum mengalami perbaikan,
jalan tersebut memang terkenal sangat berbahaya dengan kontur jalan
yang tidak rata, banyak lubang dan aspal jalan bergelombang. Jadi rawan
kecelakaan dan kemacetan,” tambahnya.Meski begitu, pengerjaan proyek peninggian jalan di kawasan Porong itu juga dikerjakan pada siang hari. Akibatnya, pada jam-jam tertentu jalan tersebut mengalami kemacetan panjang. Pasalnya untuk setiap ruas jalan hanya bisa digunakan setengahnya saja. Sehingga, sejumlah kendaraan berjalan lambat merayap.
Para pengendara pun harus berjalan lebih hati-hati. Sebab, selain kondisi jalan yang belum baik, mereka harus berdesakan dengan kendaraan-kendaraan berat seperti trailer, bus antar kota dan truck gandeng atau tronton. Belum lagi, angkutan yang trayeknya melalui jalur tersebut seperti bus ekonomi jurusan Surabaya-Malang.
Fahri menegaskan bahwa proyek ini harus segera selesai pada H-7 sebelum lebaran. Pasalnya dari pantauan lapangan pengerjaan proyek ini menggunakan sejumlah alat-alat berat. “Meskipun pada siang hari kendaraan alat berat ini tidak berfungsi, keberadaan mereka cukup banyak memakan badan jalan, sehingga cukup berbahaya bagi para pengguna jalan,” tambahnya.
0 comments:
Posting Komentar