Puluhan balita
mulai usia 6-12 bulan,
Selasa (17/7), berkumpul di
aula Rumah Sakit Ibu dan
Anak (RSIA) Kirana, Ngelom,
Sepanjang. Mereka
sedang mengikuti lomba
bayi merangkak. Di lintasan
sepanjang 300 meter,
bayi-bayi lucu itu harus
balapan mbrangkang sampai
ke ujung lintasan.
Sang ibu menunggu di
ujung lintasan sambil ngudang
agar anaknya mau
merangkak. Setelah abaaba
mulai, lima anak yang
ada di masing-masing lintasan
diminta merangkak
menuju ibunya.
Suasana aula terasa ramai
dengan teriakan para
ibu memanggil anak balitanya.
Tapi bukannya bersemangat
untuk merangkak,
beberapa balita malah menangis
dan menolak untuk
merangkak. “Ayo, Safa!
Sini, nak. Datang ke ibu,”
rayu Riana, berusaha menyemangati
anaknya agar
mau merangkak.
Tapi, Safa malah mogok
dan diam saja di ujung lintasan.
Ia lantas mengamati
teman-temannya yang sudah
mulai merangkak.
Bahkan ketika balita lain
sudah berhasil mencapai
ibunya di ujung lintasan,
Safa malah menangis.
“Aduh, Safa, belum merangkak
kok sudah nangis,”
kata Riana lalu mengangkat
dan menggendong
balitanya yang berusia
delapan bulan.
Lomba merangkak ini
digelar untuk menyambut
peringatan hari anak nasional
(HAN) yang jatuh pada
23 Juli nanti. Karena
bertepatan dengan bulan
puasa, maka lomba dimajukan.
Selain lomba merangkak,
juga digelar lomba
memasang puzzle dan
mewarna. Lomba memasang
puzzle untuk anak
usia 1-3 tahun. Sedangkan
lomba mewarna untuk balita
usia 3-5 tahun.
Kepala RSIA Kirana, Dr
Setyo Budi Pamungkas Sp-
OG mengatakan, acara ini
dikhususkan bagi balita
yang merupakan pelanggan
dan anggota dari BKIA Kirana.
“Jenis lombanya merupakan
bagian dari tumbuh
kembang balita. Bisa
dijadikan stimulus mulai
dari kemampuan pribadi
hingga kemampuan bersama,”
jelasnya.
mulai usia 6-12 bulan,
Selasa (17/7), berkumpul di
aula Rumah Sakit Ibu dan
Anak (RSIA) Kirana, Ngelom,
Sepanjang. Mereka
sedang mengikuti lomba
bayi merangkak. Di lintasan
sepanjang 300 meter,
bayi-bayi lucu itu harus
balapan mbrangkang sampai
ke ujung lintasan.
Sang ibu menunggu di
ujung lintasan sambil ngudang
agar anaknya mau
merangkak. Setelah abaaba
mulai, lima anak yang
ada di masing-masing lintasan
diminta merangkak
menuju ibunya.
Suasana aula terasa ramai
dengan teriakan para
ibu memanggil anak balitanya.
Tapi bukannya bersemangat
untuk merangkak,
beberapa balita malah menangis
dan menolak untuk
merangkak. “Ayo, Safa!
Sini, nak. Datang ke ibu,”
rayu Riana, berusaha menyemangati
anaknya agar
mau merangkak.
Tapi, Safa malah mogok
dan diam saja di ujung lintasan.
Ia lantas mengamati
teman-temannya yang sudah
mulai merangkak.
Bahkan ketika balita lain
sudah berhasil mencapai
ibunya di ujung lintasan,
Safa malah menangis.
“Aduh, Safa, belum merangkak
kok sudah nangis,”
kata Riana lalu mengangkat
dan menggendong
balitanya yang berusia
delapan bulan.
Lomba merangkak ini
digelar untuk menyambut
peringatan hari anak nasional
(HAN) yang jatuh pada
23 Juli nanti. Karena
bertepatan dengan bulan
puasa, maka lomba dimajukan.
Selain lomba merangkak,
juga digelar lomba
memasang puzzle dan
mewarna. Lomba memasang
puzzle untuk anak
usia 1-3 tahun. Sedangkan
lomba mewarna untuk balita
usia 3-5 tahun.
Kepala RSIA Kirana, Dr
Setyo Budi Pamungkas Sp-
OG mengatakan, acara ini
dikhususkan bagi balita
yang merupakan pelanggan
dan anggota dari BKIA Kirana.
“Jenis lombanya merupakan
bagian dari tumbuh
kembang balita. Bisa
dijadikan stimulus mulai
dari kemampuan pribadi
hingga kemampuan bersama,”
jelasnya.
0 comments:
Posting Komentar