Situs bersejarah kembali ditemukan di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
Susunan batu bata berbentuk huruf “I” ditemukan di pekarangan rumah
seorang warga Desa Terungwetan, Kecamatan Krian, bernama Mashuri.
Diduga kuat, susunan batu bata itu merupakan bangunan peninggalan Kadipaten Terung.
Mashuri, pemilik lahan, Senin (2/7/2012), mengaku mendapat firasat melalui mimpi. Firasat itu dia dapat berkali-kali, semuanya melalui mimpi bahwa ada benda berharga terpendam di pekarangan rumahnya.
Setelah melalui diskusi dan pemikiran matang, Mashuri menggali tanah bersama beberapa rekannya, termasuk seniman Sidoarjo pemerhati sejarah, Jansen Jasien.
Setelah menggali selama empat bulan, Mashuri menemukan bangunan bata bersusun di kedalaman empat meter dari permukaan tanah.
Menurut Jansen, situs bersejarah itu memiliki 15 susunan batu bata ke bawah. Karena itu, harus dilakukan penggalian lebih dalam untuk mengetahui jenis situs tersebut. Jansen sendiri sudah terlibat dalam penelitian situs di Sidoarjo sejak dua tahun lalu.
Bangunan batu bata itu tersusun rapi ke bawah dengan bagian atas membentuk huruf "I". Warga berusaha menguras air di dalam tanah tempat ditemukannya situs itu agar bisa terlihat jelas bentuk bangunannya.
Melihat kontur dan bentuk batu bata yang besar, situs tersebut diperkirakan peninggalan zaman Majapahit. Sebab, kebanyakan situs peninggalan Majapahit, terdiri dari batu bata serupa.
Hal tersebut diperkuat dengan ditemukannya situs dua sumur tua dan makam seorang putri. Konon, putri tersebut ialah anak dari Raden Husein, Adipati Terung. Dalam sejarah, Kadipaten Terung merupakan wilayah kekuasaan Majapahit.
Kadipaten Terung diperintah oleh Raden Husein, adik Raden Patah, Raja Kerajaan Demak. Kadipaten Terung diperkiarakan musnah terkena aliran lahar dingin letusan gunung ratusan tahun silam. Hal tersebut terlihat dari pasir yang menutupi sekitar situs.
Terkait penemuan situs terbaru itu, Mushuri dan warga lainnya menyerahkan sepenuhnya penanganan lokasi tersebut ke pihak terkait.
Diduga kuat, susunan batu bata itu merupakan bangunan peninggalan Kadipaten Terung.
Mashuri, pemilik lahan, Senin (2/7/2012), mengaku mendapat firasat melalui mimpi. Firasat itu dia dapat berkali-kali, semuanya melalui mimpi bahwa ada benda berharga terpendam di pekarangan rumahnya.
Setelah melalui diskusi dan pemikiran matang, Mashuri menggali tanah bersama beberapa rekannya, termasuk seniman Sidoarjo pemerhati sejarah, Jansen Jasien.
Setelah menggali selama empat bulan, Mashuri menemukan bangunan bata bersusun di kedalaman empat meter dari permukaan tanah.
Menurut Jansen, situs bersejarah itu memiliki 15 susunan batu bata ke bawah. Karena itu, harus dilakukan penggalian lebih dalam untuk mengetahui jenis situs tersebut. Jansen sendiri sudah terlibat dalam penelitian situs di Sidoarjo sejak dua tahun lalu.
Bangunan batu bata itu tersusun rapi ke bawah dengan bagian atas membentuk huruf "I". Warga berusaha menguras air di dalam tanah tempat ditemukannya situs itu agar bisa terlihat jelas bentuk bangunannya.
Melihat kontur dan bentuk batu bata yang besar, situs tersebut diperkirakan peninggalan zaman Majapahit. Sebab, kebanyakan situs peninggalan Majapahit, terdiri dari batu bata serupa.
Hal tersebut diperkuat dengan ditemukannya situs dua sumur tua dan makam seorang putri. Konon, putri tersebut ialah anak dari Raden Husein, Adipati Terung. Dalam sejarah, Kadipaten Terung merupakan wilayah kekuasaan Majapahit.
Kadipaten Terung diperintah oleh Raden Husein, adik Raden Patah, Raja Kerajaan Demak. Kadipaten Terung diperkiarakan musnah terkena aliran lahar dingin letusan gunung ratusan tahun silam. Hal tersebut terlihat dari pasir yang menutupi sekitar situs.
Terkait penemuan situs terbaru itu, Mushuri dan warga lainnya menyerahkan sepenuhnya penanganan lokasi tersebut ke pihak terkait.
0 comments:
Posting Komentar