Pemkab Sidoarjo diminta tidak sekedar melarang pedagang berjualan
lagi di Pasar Krian yang baru mengalami kebakaran. Namun, juga didesak
agar segera membangun pasar sementara yang baru. Desakan tersebut
disampaikan Ketua Komisi B, DPRD Sidoarjo, M. Agil Efendi, Selasa
(3/7).
Menurut anggota DPRD dari Fraksi Demokrat ini para pedagang memang banyak yang menuntut agar bisa segera kembali berjualan. Bahkan, di antara mereka ada yang memaksa masuk lokasi tempat berjualan meski telah terbakar.
Namun, mereka dilarang masuk. Alasannya, karena sampai saat ini polisi masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengidentifikasi penyebab kebakaran. ‘’Makanya, pasca terbakarnya pasar Krian itu hingga saat ini para pedagang masih belum diperbolehkan berjualan di lokasi kejadian,’’ jelasnya.
Untuk itu, dia berharap agar Pemkab Sidoarjo segera membangun pasar sementara. Tujuannya, agar pedagang yang jadi korban kebakaran di Pasar Krian itu bisa cepat berjualan. Sebab, sumber pendapatan dan penghidupan mereka hasil dari hasil jualan.
Hal senda juga diungkapkan anggota Komisi C DPRD Sidoarjo, HM Yasluck Hasan. Menurut dia, memang harus segera dibangun pasar sementara, sehingga pedagang bisa sesegera mungkin melakukan aktifitasnya kembali.
Menanggapi usulan pedagang yang akan membangun pasar dengan swadaya, menurut dia m tidak masalah. ‘’Cara seperti sah-sah saja. Sebab, menunggu dari pemerintah terlalu lama. Padahal, sebentar lagi Ramadhan lalu lebaran. Usulan itu bisa diterima. Namun kita akan bicarakan lagi dengan eksekutif dan melihat MoU-nya nanti," paparnya.
Sementara itu, Djoko Susilohadi Kepala Unit Pelaksana Teknis pasar Krian mengakui bila pedagang ngotot membangun sendiri pasar Krian. Bahkan pedagang sudah menyiapkan investor sendiri. ‘’Pedagang kami minta agar tak gegabah menerima investor meskipun swadaya," ujar Djoko Susilohadi.
Sedangkan Kepala Dinas Pasar Soyoga Putu berjanji akan segera bermusyawarah dengan para pedagang terkait pembangunan pasar tersebut. "Kami akan memfasilitasi keinginan mereka. Kita rencanakan sehingga tinggal realisasikan saja," tuturnya.
Menurut dia, realisasi pembangunan pasar itu harus segera agar pedagang tidak buka lapak dengan asal-asalan. Sebab, dampaknya, kata dia, bisa membuat keadaan pasar semakin sulit diatur. Karena itu dia meminta UPT Pasar Krian bisa mengatur kembali para para pedagang yang ada.
Alasannya, kini lebih dari 75 lapak di bangun secara asal-asalan. ‘’Untuk jalan saja sulit, bisa dikatakan pasar tersebut over load. Karena itu, UPT Pasar Krian saya minta untuk menata mereka dengan baik," tambahnya.
Menurut anggota DPRD dari Fraksi Demokrat ini para pedagang memang banyak yang menuntut agar bisa segera kembali berjualan. Bahkan, di antara mereka ada yang memaksa masuk lokasi tempat berjualan meski telah terbakar.
Namun, mereka dilarang masuk. Alasannya, karena sampai saat ini polisi masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengidentifikasi penyebab kebakaran. ‘’Makanya, pasca terbakarnya pasar Krian itu hingga saat ini para pedagang masih belum diperbolehkan berjualan di lokasi kejadian,’’ jelasnya.
Untuk itu, dia berharap agar Pemkab Sidoarjo segera membangun pasar sementara. Tujuannya, agar pedagang yang jadi korban kebakaran di Pasar Krian itu bisa cepat berjualan. Sebab, sumber pendapatan dan penghidupan mereka hasil dari hasil jualan.
Hal senda juga diungkapkan anggota Komisi C DPRD Sidoarjo, HM Yasluck Hasan. Menurut dia, memang harus segera dibangun pasar sementara, sehingga pedagang bisa sesegera mungkin melakukan aktifitasnya kembali.
Menanggapi usulan pedagang yang akan membangun pasar dengan swadaya, menurut dia m tidak masalah. ‘’Cara seperti sah-sah saja. Sebab, menunggu dari pemerintah terlalu lama. Padahal, sebentar lagi Ramadhan lalu lebaran. Usulan itu bisa diterima. Namun kita akan bicarakan lagi dengan eksekutif dan melihat MoU-nya nanti," paparnya.
Sementara itu, Djoko Susilohadi Kepala Unit Pelaksana Teknis pasar Krian mengakui bila pedagang ngotot membangun sendiri pasar Krian. Bahkan pedagang sudah menyiapkan investor sendiri. ‘’Pedagang kami minta agar tak gegabah menerima investor meskipun swadaya," ujar Djoko Susilohadi.
Sedangkan Kepala Dinas Pasar Soyoga Putu berjanji akan segera bermusyawarah dengan para pedagang terkait pembangunan pasar tersebut. "Kami akan memfasilitasi keinginan mereka. Kita rencanakan sehingga tinggal realisasikan saja," tuturnya.
Menurut dia, realisasi pembangunan pasar itu harus segera agar pedagang tidak buka lapak dengan asal-asalan. Sebab, dampaknya, kata dia, bisa membuat keadaan pasar semakin sulit diatur. Karena itu dia meminta UPT Pasar Krian bisa mengatur kembali para para pedagang yang ada.
Alasannya, kini lebih dari 75 lapak di bangun secara asal-asalan. ‘’Untuk jalan saja sulit, bisa dikatakan pasar tersebut over load. Karena itu, UPT Pasar Krian saya minta untuk menata mereka dengan baik," tambahnya.
0 comments:
Posting Komentar