Menyambut datangnya bulan Ramadhan 1433 H
ini, setiap sekolah di Sidoarjo boleh menyelenggarakan Pondok Ramadan
sendiri selama bulan puasa.
Pasalnya, pemaksaaan jam pelajaran hingga sore hari, dikhawatirkan akan membebani siswa yang melaksanakan ibadah puasa.
Ini karena kondisi fisik siswa yang lemah karena berpuasa dengan jam pelajaran yang tetap padat, siswa tidak akan maksimal menempuh pelajaran.
“Kita berharap ada peningkatan ketakwaan kepada siswa, tapi jangan sampai mereka juga ketinggalan pelajarannya,” ucapnya.
Sementara itu untuk pemakaian jilbab bagi siswi beraga Islam selama Ramadhan, Dispendik juga menyerahkan sepenuhnya kepada sekolah masing-masing.
Untuk sistemnya, Dispendik memberikan kelonggaran baik itu pondok dengan menggunakan sistem menginap maupun tidak.“Silahkan
pilih metode pondok Ramadhan yang mana. Pokoknya jangan sampai membuat
siswa tertekan,” tandas Sekretaris Dispendik Sidoarjo Mustain Baladan.
Terkait dengan jam pelajaran, Dispendik mengimbau pihak sekolah menerapkan kebijakan yang longgar.Pasalnya, pemaksaaan jam pelajaran hingga sore hari, dikhawatirkan akan membebani siswa yang melaksanakan ibadah puasa.
Ini karena kondisi fisik siswa yang lemah karena berpuasa dengan jam pelajaran yang tetap padat, siswa tidak akan maksimal menempuh pelajaran.
“Kita berharap ada peningkatan ketakwaan kepada siswa, tapi jangan sampai mereka juga ketinggalan pelajarannya,” ucapnya.
Sementara itu untuk pemakaian jilbab bagi siswi beraga Islam selama Ramadhan, Dispendik juga menyerahkan sepenuhnya kepada sekolah masing-masing.
Sebab, pemakaian jilbab tersebut dianggap sebagai bentuk peningkatan ketakwaan selama bulan puasa.
“Jika memang muslim, kenapa tidak mau memakai jilbab saat Ramadan,” tandasnya.
0 comments:
Posting Komentar