Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi pertanian adalah dengan menghindarkan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) dari tanaman.
Hal itu dilakukan Kab Sidoarjo dengan melakukan gerakan pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) tanaman padi di persawahan Desa
Sawocangkring, Kec Wonoayu.
Sawocangkring, Kec Wonoayu.
Pencanangan gerakan pengendalian OPT tanaman padi yang dilakukan Bupati Sidoarjo beserta para pejabat tersebut adalah untuk mendukung gerakan spot stop yang digaungkan oleh pemerintah pusat.
Bupati Sidoarjo, H Saiful Ilah SH MHum
dalam kesempatan itu mengatakan peningkatan produksi pertanian adalah
upaya untuk mencapai swasembada pangan guna mendukung ketahanan pangan
nasional.
Peningkatan produksi pertanian itu dapat ditempuh dengan berbagai upaya. Antara lain dengan pengawalan teknologi produksi, serta pengamanan dan pengendalian hama penyakit tanaman yang dilakukan oleh petani.
Lewat gerakan pengendalian OPT tanaman
padi dengan motto spot stop dalam hal ini spot yang diartikan titik
dimana gejala awal atau sumber serangan OPT yang akan berkembang
ditemukan untuk segera dilakukan upaya penanggulangannya.
Sedangkan stop adalah upaya untuk menghentikan atau mengendalikan perkembangan serangan OPT dengan cara PHT (Pengendalian Hama Terpadu). Diharapkan peningkatan produksi pertanian di Kab Sidoarjo dapat terwujud.
Disamping itu kegiatan itu untuk
mendorong masyarakat petani dan Masyarakat luas agar berpartisipasi
secara langsung dalam pengamanan produksi padi secara serentak dalam
areal yang luas dan ter-koordinasi agar OPT tidak berkembang luas.
Untuk mencapai semua itu ujar Bupati Sidoarjo H. Saiful Ilah, dibutuhkan koordinasi semua pihak yang terkait, baik dari Pemerintah, stake holder maupun petani secara langsung.
Dengan upaya Pemerintah yang dibarengi
dengan peran aktif secara sinergis dari semua pihak khususnya petani,
diharapkan akan mampu mengurangi OPT secara signifikan.
‘’Karena pengendalian OPT dalam upaya
peningkatan produksi pertanian di Kab Sidoarjo adalah tanggung jawab
petani dan pemerintah,’’ ujarnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian,
Perkebunan dan Peternakan Kab Sidoarjo, Ir Handayani MM mengatakan,
sampai saat ini hasil komoditas pertanian padi di Kab Sidoarjo rata-rata
cukup baik.
Dengan serangan hama yang masih bisa
dikendalikan, rata-rata panen padi ujar Handayani masih cukup baik.
Hanya saja faktor alam seperti hujan dan angin juga berpengaruh terhadap
pencapaian produksi pertanian.
‘’Mudah-mudah
hujan dan angin belakangan ini yang menyebabkan tanaman padi roboh tidak
sampai mengurangi produktifitas pertanian,’’ harapnya.
Ir Handayani MM juga mengatakan dalam
upaya untuk mendukung upaya peningkatan produktifitas padi tahun ini.
Pemkab Sidoarjo juga mengadakan kegiatan Sekolah Lapang Pengendalian
Hama Terpadu (SLPHT) tanaman padi di 2500 ha sawah.
Kegiatan itu di peruntukkan kepada 100 kelompok tani yang juga akan menerima bantuan dana pendampingan dari APBN sebesar Rp3.700.000 perkelompok tani.
Dalam kesempatan itu Bupati Sidoarjo
juga menyerahkan bantuan dana pendampingan kepada kelompok tani di
Sidoarjo. Selain itu H Saiful Ilah juga menyerahkan alat pertanian
pembasmi hama dan obat pembasmi hama tanaman.
0 comments:
Posting Komentar