Wali Kota dari Filipina Puji Sidoarjo

Udara sehat dan kemeriahan program Sidoarjo Langit Biru membuat penasaran Wali Kota San Francisco, Filipina, Alfredo Arquillano Jr.

NIKMATI UDARA SEHAT: Wali Kota San Francisco, Filipina, Alfredo Arquillano Jr (tengah, depan) bersepeda di antara pengunjung car free day Sidoarjo Langit Biru

Saat berbaur dengan pengunjung di depan Monumen Ponti kemarin pagi, wali kota yang menjadi delegasi Filipina dalam forum Citynet tersebut menyatakan tidak mengira bahwa Sidoarjo punya acara car free day sebagus itu. ”Saya sangat gembira karena bisa berada di sini,” kata Alfredo dalam bahasa Inggris.

Dia tampak begitu menikmati suasana Sidoarjo Langit Biru di sepanjang Jalan Lingkar Barat. Dia tidak segan-segan menyapa pengunjung dengan ramah. Menurut Alfredo, kota yang dipimpinnya, San Francisco, juga punya program semacam car free day.

Namun, kegiatan dan kemeriahannya belum bisa seperti program yang digagas Dinas Perhubungan dan Badan Lingkungan Hidup Sidoarjo.

”Tidak sebesar di sini,” ujarnya kemarin dengan didampingi Kabag Kerja Sama Pemkab Sidoarjo Ari Suryono. Alfredo menyatakan kagum dengan program hasil kerja sama Pemkab Sidoarjo dengan Jawa Pos tersebut. Sebab, partisipasi masyarakat begitu besar.

Hal itu menjadi indikator bahwa antusiasme warga Sidoarjo untuk berperan aktif dalam mengurangi pemanasan global (global warming) juga sangat tinggi. Dia menyatakan akan membawa konsep Sidoarjo Langit Biru ke ko tanya.

”Kalau ada kesempatan, saya akan kembali lagi untuk mempelajari car free day di Sidoarjo,” katanya. Sidoarjo Langit Biru kemarin memang sangat meriah. Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI) Sidoarjo meng gelar lomba senam.

Pesertanya adalah FORMI dari 18 kecamatan. Sekretaris FORMI Soewignyo menerangkan, FORMI Sidoarjo berhasil menjadi kota tersukses penyelenggara senam Ayo Ber gerak. Kehadiran komunitas dan penghobi sepeda makin menyemarakkan suasana.

Ada komunitas finger board yang tergabung dalam Naked Brain Hardcore Sidoarjo (NBHS) dan komunitas pencinta reptil Kres (Komunitas Reptil Sidoarjo). Ada pula Klub Shuffle Dance.

Street drum juga tidak mau kalah, seperti Neon Band, Rastavolt, Minority, serta band anak-anak SD Sabillilah dalam IG Band.