BINAR-BINAR bahagia masih tampak di rona wajah Innigo Umar Siswanto.
Setiba di Bandara Internasional Juanda,
kemarin (7/8) pagi, sejumlah siswa yang merupakan teman sekelasnya di SD
Muhammadiyah 3 “Ikrom” Wage, Taman, menyambutnya dengan penuh semangat
sambil meneriakkan yel-yel. Maklum, prestasi yang diukir oleh Innigo
tergolong luar biasa bagi sekolah ini.
Ia berhasil mengungguli puluhan siswa
berprestasi dari beberapa negara Asia seperti Korea Selatan, China,
Hongkong, Taiwan, hingga India, dalam kompetisi International
Mathematics Contest (IMC) 2012.
Kompetisi ini digelar di Singapura, 3-6
Agustus 2012 lalu. Meski kontes matematika yang diikutinya itu bagi
sebagian besarsiswa cukup sulit, namun Innigo mengaku dirinya cukup
enjoy.
Malah, ia mengaku agak nervous saat menunggu detik-detik pengumuman pemenang dari dewan juri.
“Kalau saat mengerjakan soal, saya lebih
rileks. Saya justru ndredhek (gentar, red) saat juri akan mengumumkan
pemenang lomba,” ucapnya.
Saat berada di Singapura menunggu perlombaan, Innigo mengaku lebih tenang.
Bahkan, ia sempat jalan-jalan ke
beberapa kawasan wisata di Negeri Singa itu. Sebab beberapa hari jelang
lomba, dia sudah tidak memfokuskan untuk belajar matematika.
Karena, materi yang telah dipelajarinya
jauhjauh hari itu sudah hapal di otaknya. Anak pasangan Heri Siswanto
dan Retno Linangkung ini mengaku dapatmenyelesaikan 18 soal yang
diberikan.
Baik itu soal pilihan, isian singkat,
hingga uraian. Namun saat mengerjakan soal yang berbau logika, dia
mengaku sedikit kesulitan.
Seperti halnya materi persentase yang
hingga saat ini masih menjadi ‘handicap’ baginya. Satu jam menyelesaikan
soal, dia sangat yakin dengan hasil yang didapat.
Dan, keyakinan itu terwujud dalam pengumuman yang disampaikan oleh dewan juri.
Innigo berhasil meraih medali perak yang membuat dia dan tim sekolahnya riang bukan main. “Saya sangat senang.
Rasa ndredhek langsung hilang saat medali perak sudah di tangan,” ungkap siswa yang juga hobi main piano ini.
Sebagai salah satu siswa yang cukup
pandai di sekolahnya, Innigo menganggap mata pelajaran matematika
sebagai ‘teman.’ Selain ikut dalam klub matematika di sekolahnya, dia
juga sering menambah porsi latihan menghitung.
Mulai mempelajari materi tentang luasan, perbandingan, persamaan, hingga menghitung volume.
Tidak hanya di Singapura dia berprestasi
di ilmu menghitung. Sebelumnya saat di Olimpiade Sains Matematika
tingkat Gerbang Kartasusila, dia berhasil menyabet juara satu.
Kepala SD Muhammadiyah 3 “Ikrom” Wage,
Dian Tri Anista mengatakan, pihak sekolah sangat mendukung upaya
siswanya untuk mengikuti berbagai lomba.
0 comments:
Posting Komentar