Untuk memastikan
kelayakan jembatan Sepanjang-
Karangpilang yang menjadi
penghubung Kabupaten Sidoarjo
dengan Kota Surabaya,
Dinas Pekerjaan Umum (DPU)
Bina Marga Pemkab Sidoarjo
bakal melakukan uji kelayakan
jembatan. Rencananya, uji kelayakan
itu akan dilakukan setelah
Lebaran nanti dan ditargetkan
rampung sebelum akhir
tahun 2012. Uji kelayakan jembatan
dilakukan untuk memastikan
apakah jembatan lama
tersebut masih bisa direhabilitasi
(diperbaiki) atau harus dibongkar
total.
Kepala DPU Bina Marga Sidoarjo,
Sigit Setyawan mengatakan,
rencana uji kelayakan
jembatan itu sudah diajukan
anggarannya pada perubahan
anggaran keuangan (PAK)
APBD 2012. Kebijakan melakukan
uji kelayakan jembatan itu
untuk memastikan apakah jembatan
tersebut masih bisa diperbaiki
atau tidak. “Perlu ada kepastian
apakah jembatan itu
layak atau tidak. Karena selama
ini, jembatan buatan Belanda
itu masih dimanfaatkan pengguna
jalan,” kata Sigit Setyawan.
Dijelaskan, saat ini, DPU Bina
Marga masih melakukan perawatan
rutin dengan dana hibah
pemeliharaan jembatan dari pemerintah
pusat. Namun, perbaikan
itu hanya bersifat pemeliharaan
dan tidak dapat dilakukan
secara menyeluruh. Sejauh
ini, pihak DPU Bina Marga juga
tidak tahu apakah jembatan
lama itu masih layak pakai atau
tidak. Untuk itu, uji kelayanan
dirasa perlu agar diketahui kepastian
kelayakannya. “Jika
masih layak, maka akan dilakukan
pemeliharaan seperti tahun-
tahun sebelumnya. Tapi kalau
tidak layak, kita akan usulkan
untuk perbaikan secara menyeluruh,”
tegas mantan kepala
Dinas Kebersihan dan Pertamanan
itu.
Untuk sementara, bersama dinas
terkait, Pemkab Sidoarjo
sudah berusaha mengantisipasi
agar jembatan itu tidak dilalui
kendaraan berat. Seperti, dengan
memasang dua patok beton cor
pembatas di akses masuk jembatan,
hingga pemasangan rambu
dilarang masuk untuk kendaraan-
kendaraan besar. Namun
dari pantauan di lapangan,
banyak mobil yang masih memanfaatkan
jembatan itu untuk
melintas. Salah satu alasannya,
jalur itu merupakan salah satu
alternatif untuk menghindari
kemacetan di kawasan Taman.
“Memang lebih cepat lewat sini.
Tapi ya gitu, harus hati-hati,”
kata Narto, salah satu pengguna
jalan.
kelayakan jembatan Sepanjang-
Karangpilang yang menjadi
penghubung Kabupaten Sidoarjo
dengan Kota Surabaya,
Dinas Pekerjaan Umum (DPU)
Bina Marga Pemkab Sidoarjo
bakal melakukan uji kelayakan
jembatan. Rencananya, uji kelayakan
itu akan dilakukan setelah
Lebaran nanti dan ditargetkan
rampung sebelum akhir
tahun 2012. Uji kelayakan jembatan
dilakukan untuk memastikan
apakah jembatan lama
tersebut masih bisa direhabilitasi
(diperbaiki) atau harus dibongkar
total.
Kepala DPU Bina Marga Sidoarjo,
Sigit Setyawan mengatakan,
rencana uji kelayakan
jembatan itu sudah diajukan
anggarannya pada perubahan
anggaran keuangan (PAK)
APBD 2012. Kebijakan melakukan
uji kelayakan jembatan itu
untuk memastikan apakah jembatan
tersebut masih bisa diperbaiki
atau tidak. “Perlu ada kepastian
apakah jembatan itu
layak atau tidak. Karena selama
ini, jembatan buatan Belanda
itu masih dimanfaatkan pengguna
jalan,” kata Sigit Setyawan.
Dijelaskan, saat ini, DPU Bina
Marga masih melakukan perawatan
rutin dengan dana hibah
pemeliharaan jembatan dari pemerintah
pusat. Namun, perbaikan
itu hanya bersifat pemeliharaan
dan tidak dapat dilakukan
secara menyeluruh. Sejauh
ini, pihak DPU Bina Marga juga
tidak tahu apakah jembatan
lama itu masih layak pakai atau
tidak. Untuk itu, uji kelayanan
dirasa perlu agar diketahui kepastian
kelayakannya. “Jika
masih layak, maka akan dilakukan
pemeliharaan seperti tahun-
tahun sebelumnya. Tapi kalau
tidak layak, kita akan usulkan
untuk perbaikan secara menyeluruh,”
tegas mantan kepala
Dinas Kebersihan dan Pertamanan
itu.
Untuk sementara, bersama dinas
terkait, Pemkab Sidoarjo
sudah berusaha mengantisipasi
agar jembatan itu tidak dilalui
kendaraan berat. Seperti, dengan
memasang dua patok beton cor
pembatas di akses masuk jembatan,
hingga pemasangan rambu
dilarang masuk untuk kendaraan-
kendaraan besar. Namun
dari pantauan di lapangan,
banyak mobil yang masih memanfaatkan
jembatan itu untuk
melintas. Salah satu alasannya,
jalur itu merupakan salah satu
alternatif untuk menghindari
kemacetan di kawasan Taman.
“Memang lebih cepat lewat sini.
Tapi ya gitu, harus hati-hati,”
kata Narto, salah satu pengguna
jalan.
0 comments:
Posting Komentar