Cuci tangan dengan sabun sangat ampuh untuk mencegah penularan beragam pe nyakit.
Kampanye cuci tangan be r sama pun terus
digencarkan. Sebagai pe ringatan Hari Cuci Tangan Se dunia (Global Hand
wa shing Day) setiap 15 Oktober, SD Hang Tuah 10 Sedati menga dakan
cuci tangan bersama di sekolah kemarin (15/10).
Cuci tangan bersama itu diikuti seluruh
siswa, Kadinkes Sidoarjo Ika Harnasti, Kadispendik Agoes Budi Cahyono,
Bagian Promosi Kesehatan Dinkes Jatim Vitria Dewi, serta Aurellio Y.
Kaunang dari PT Unilever Indonesia.
Vitria mengatakan, program cuci tangan
dengan sabun tersebut me rupakan salah satu di antara sepuluh indikator
perilaku hidup bersih dan sehat yang selama ini disosialisasikan dinkes.
Sosialisasi itu bukan tanggung jawab pe me rintah saja, melainkan juga ma syarakat, LSM, hingga peru sahaan.
Dia me ngaku cukup bangga bila masyarakat dan perusahaan bisa lebih memahami pentingnya melakukan cuci tangan dengan sabun.
Aurellio menjelaskan, penyakit infeksi
menular seperti diare dan pneumonia masih menduduki sepuluh besar
penyakit pasien rawat inap di Indonesia. Termasuk di Sidoarjo.
”Bahkan, tak jarang yang sampai me ng akibatkan kematian,” ucapnya.
Cuci tangan pakai sabun merupakan vaksin ampuh yang dilakukan sendiri untuk mencegah penularan penyakit.
Mulai mandi pakai sabun, sebelum makan,
sesudah makan, hingga setelah da ri toilet. Menurut Aurellio, beberapa
stu di menyebutkan, risiko penularan penyakit dengan cuci tangan
mencapai hampir 50 persen.
Dengan kebiasaan ini, ungkap dia, angka
ketidakhadiran (absen si) siswa di sekolah karena diare dan ISPA
mengalami penurunan 20 hingga 50 persen.
”Hanya dengan cuci tangan,” tegasnya.
0 comments:
Posting Komentar