Iklan "TKI On Sale" di Malaysia dikecam keras. Promosi penawaran untuk
menggunakan jasa Tenaga Kerja Indonesia Penata Laksana Rumah Tangga (TKI
PLRT) dinilai sama dengan perdagangan manusia.
Direktur Eksekutif Migrant Care Anis Hidayah menemukan selebaran itu di jalanan kawasan Chow Kit, Kuala Lumpur, pekan lalu. Saat itu, dia dan rekannya sedang berada di Malaysia.
Mendapati ada selebaran seperti itu, Anis langsung memotret dan menghubungi nomor yang tertera. Dari keterangan pihak pengiklan, Anis mendapat banyak informasi mengenai iklan tersebut.
"Ini mengerikan sekali. Ini warga negara kita lho seperti barang. Ini merendahkan martabat, sama dengan perdagangan orang," ujar Anis kepada VIVAnews, Senin, 29 Oktober 2012.
Dari keterangan pengiklan, lanjut Anis, promosi dilakukan dengan cara menyebarkan selebaran ke masyarakat Malaysia, ditempel di sejumlah lokasi. Bahkan di media cetak di Malaysia.
Iklan yang menawarkan jasa pembantu dari Indonesia ditulis dengan sangat menarik. Obral besar-besaran, diskon 40 persen. Layaknya barang dagangan.
Berikut tulisan iklan tersebut: "Indonesian maids now on Sale. Fast and Easy application. Now your housework and cooking come easy. You can rest and relax. Deposit only RM 3,500 price RM 7,500 nett."
"Ini merendahkan martabat bangsa, sangat melecehkan," Anis menegaskan.
Karena itu, Anis mendesak agar pemerintah Indonesia bertindak tegas terhadap iklan perdagangan manusia itu dengan melayangkan protes kepada Malaysia.
Direktur Eksekutif Migrant Care Anis Hidayah menemukan selebaran itu di jalanan kawasan Chow Kit, Kuala Lumpur, pekan lalu. Saat itu, dia dan rekannya sedang berada di Malaysia.
Mendapati ada selebaran seperti itu, Anis langsung memotret dan menghubungi nomor yang tertera. Dari keterangan pihak pengiklan, Anis mendapat banyak informasi mengenai iklan tersebut.
"Ini mengerikan sekali. Ini warga negara kita lho seperti barang. Ini merendahkan martabat, sama dengan perdagangan orang," ujar Anis kepada VIVAnews, Senin, 29 Oktober 2012.
Dari keterangan pengiklan, lanjut Anis, promosi dilakukan dengan cara menyebarkan selebaran ke masyarakat Malaysia, ditempel di sejumlah lokasi. Bahkan di media cetak di Malaysia.
Iklan yang menawarkan jasa pembantu dari Indonesia ditulis dengan sangat menarik. Obral besar-besaran, diskon 40 persen. Layaknya barang dagangan.
Berikut tulisan iklan tersebut: "Indonesian maids now on Sale. Fast and Easy application. Now your housework and cooking come easy. You can rest and relax. Deposit only RM 3,500 price RM 7,500 nett."
"Ini merendahkan martabat bangsa, sangat melecehkan," Anis menegaskan.
Karena itu, Anis mendesak agar pemerintah Indonesia bertindak tegas terhadap iklan perdagangan manusia itu dengan melayangkan protes kepada Malaysia.
0 comments:
Posting Komentar