Informasi Sidoarjo on http://www.infosda.com

Senin, 22 Oktober 2012

Taman Jalan Bundaran Aloha, Gedangan, Sidoarjo Jadi Papan Reklame

Taman median
jalan yang ada di sisi selatan Bundaran
Aloha, Gedangan, kini berubah
menjadi ‘taman reklame’.
Sejak awal, taman banyak ditumbuhi
tanaman perdu, tapi kini
yang tertanam adalah tiang besi
penyangga papan reklame.
Pemasangan reklame yang
sudah mulai tahap finalisasi itu
tergolong mencolok. Sebab, dipasang
persis di tengah taman median
jalan. Dengan ukuran lebar
sekitar 4 meter dan panjang sekitar
7 meter, posisi taman di median
jalan itu memang strategis
untuk pemasangan reklame. Karena,
bisa terlihat langsung para
pengguna jalan dari dua sisi yakni
arah Surabaya dan Sidoarjo.
Pemasangan reklame yang
belum berumur satu minggu itu
awalnya tak disangka banyak
pihak. Termasuk para pengguna
jalan. Maklum, sebelum tiang
reklame dipasang, di taman median
jalan yang masuk jalan provinsi
itu, kondisi tamannya
terlihat rusak. Awalnya terlihat
aktivitas pembongkaran di tengah
taman median jalan. Sekilas,
pembongkaran taman itu
seperti akan dilakukan perawatan
taman. Tapi, ternyata
para pekerja itu melakukan
pemasangan tiang reklame.
“Saya kira dibongkar untuk
diganti, tidak tahunya yang
ditanam tiang besi. Dan sekarang
ini, sudah berdiri tegak
tiang reklame,” kata Nuruddin,
salah satu pengguna jalan yang
kerap melintas di kawasan
Bundaran Aloha.
Ketua Fraksi Gerakan Hati
Nurani Rakyat DPRD Sidoarjo,
I Wayan Dendra mengatakan,
pihaknya sudah mengetahui terkait
taman di Aloha, Jl Raya Gedangan,
yang dipasangi papan
reklame raksasa. Pihaknya berharap,
tim reklame pemkab bisa
lebih selektif dalam menentukan
titik reklame. Maklum, di
kawasan Bundaran Aloha itu
sebenarnya sudah banyak terpasang
tiang reklame.
“Saya berharap pemasangan
tiang reklame itu tidak sekadar untuk mengejar pendapatan,
tapi perlu dilihat estetikanya.
Jangan sampai keberadaan reklame
itu menghilangkan tujuan
awal dibangunnya taman
sebagai lahan terbuka hijau,”
kata I Wayan Dendra.
Wakil Ketua Komisi C Bidang
Pembangunan dan Lingkungan
ini mengakui, untuk mengejar
target PAD memang diperlukan
terobosan. Termasuk di bidang
reklame. Namun, khusus PAD
dari sektor reklame yang tahun
ini dipatok sekitar Rp 7 miliar,
tetap harus mempertimbangkan
nilai estetika dan penataan kota.
“Di kawasan bundaran Aloha
ini sudah banyak berdiri reklame.
Malah ada reklame yang
lama kosong, tidak ada pemasang
iklannya dan dibiarkan. Tapi sekarang kok malah ada tambahan
reklame baru,” kata Ketua DPC
Partai Hanura Sidoarjo ini.
Ia mengatakan, seharusnya ada pengaturan
titik reklame, termasuk berapa maksimal
sebuah papan reklame yang diperbolehkan
untuk dibangun. Tujuannya agar
satu kawasan yang dinilai strategis dan
banyak diincar para biro iklan tidak sampai
menjadi hutan reklame.
Sebaliknya, diabaikan fungsinya sebagai
median jalan atau ruang terbuka hijau
(RTH). “Kalau tidak diatur, nanti satu kawasan
bisa terjadi penumpukan pemasangan
tiang reklame. Tentu ini tidak enak
dipandang mata dan mengganggu fungsi
RTH,” paparnya.

0 comments:

Posting Komentar

Tukar Link Disini :

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Latest Templates


Powered By Blogger
Informasi Sidoarjo 2012. Diberdayakan oleh Blogger.