Informasi Sidoarjo on http://www.infosda.com

Senin, 05 November 2012

Air Kali Porong Layak Untuk Dikonsumsi

Meski menjadi
tempat pembuangan lumpur,
kualitas air di Kali Porong
masih bagus. Setidaknya
hal ini merupakan hasil
penelitian Kementerian
Kelautan melalui Balai Penelitian
dan Observasi Laut.
Dalam penelitian yang
sudah dilaksanakan selama
tiga tahun ini, pembuangan
lumpur tidak menimbulkan
dampak negatif. “Pengaruhnya
hanya pada kekeruhan
air saja, namun kualitas
air keseluruhan masih
baik dan bisa dikonsumsi,”
ungkap Iis Tri Yulianti,
kepala tim penelitian.
Selama tiga tahun ini,
kata dia, tim peneliti berfokus
mengkaji dampak pembuangan
lumpur dan manfaatnya.
Dalam melaksanakan
penelitian tersebut,
tim selalu mengambil sampel
air, tumbuhan maupun
biota air yang ada. Pengambilan
sampel tersebut
dilakukan di 14 titik. Sampel
itu kemudian di bawa
ke laboratorium dan diteliti.
“Kita mulai ambil sampel
dari hulu Kali Porong, pusat
semburan dan di sekitar
Kali Porong,” imbuhnya.
Tim juga membawa sampel
tanah lumpur dan tanaman
mangrove. Dalam penelitian
itu, sampel tanaman yang dibawa adalah
daun, akar dan batang.
Seperti diketahui, untuk
mengetahui efek pembuangan
lumpur diKali Porong,
Kementerian Kelautan melalui
Balai Penelitian dan
Observasi Laut memang
menurunkan tim untuk
melakukan penelitian. Selain
meneliti efek dari
pembuangan lumpur ini,
tim tersebut juga memberikan
rekomendasi kepada
BPLS terkait program yang
harus dikerjakan. Tim peneliti
ini berjumlah tujuh
orang dari Balai Penelitian
dan Observasi dan satu
orang dari Badan Tenaga
Atom dan Nuklir (BATAN).
Ditanya adanya kandungan
logam di Kali Porong,
Iis Tri menyatakan pihaknya
sengaja melibatkan
BATAN untuk mengetahui
dari mana asal logam itu. Sebab lumpur tidak memiliki kandungan
logam. “Menurut kami logam tersebut
tidak menutup kemungkinan berasal
dari pabrik yang ikut membuang limbah
ke sungai ini,” jawabnya. Hasil penelitian
dari tim ini akan dikaji kembali di laboratorium
sebelum memberika rekomendasi
ke BPLS. Sementara itu belum
tergarapnya Pulau Sarina yang terbentuk
dari endapan lumpur membuat tim peneliti
akan memberikan rekomendasi untuk
memanfaatkan lumpur menjadi kawasan
ekowisata. “Lumpur baik untuk ditanami
pohon mangrove dan dibuat tambak ikan,”
ungkapnya.

0 comments:

Posting Komentar

Tukar Link Disini :

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Latest Templates


Powered By Blogger
Informasi Sidoarjo 2012. Diberdayakan oleh Blogger.