Informasi Sidoarjo on http://www.infosda.com

Selasa, 27 November 2012

Khawatir Air Kolam Penampungan Meluber Warga Mindi Potong Pipa

PORONG – Hujan mulai mengguyur
Sidoarjo dan mengancam kawasan
sekitar lumpur. Kondisi
tanggul yang tidak ada aktifitas penguatan
dan tidak ada pula pembuangan
lumpur ke Kali Porong,
membuat elevasi kolam penampungan
dengan bibir tanggul makin
mepet. Saat ini elevasi air kolam
penampungan dengan bibir tanggul
tinggal 129 sentimeter.
Gara-gara takut tanggul jebol dan
terjadi luberan jika kolam penampungan
sudah penuh, warga Desa
Mindi menjebol salah satu pipa
pembuangan air lumpur yang tersumbat.
Hal itu sudah dilakukan
sejak Jumat (23/11) malam. “Sejak
pipa ini dipotong, lumayan volume
air di kolam penampungan sudah
mulai surut,” kata Ahmad, salah
satu warga Desa Mindi.
Menurut dia, dengan penjebolan
itu, dalam waktu seminggu, kondisi
air di kolam penampungan akan
kembali normal. Ia mengatakan
awalnya pipa itu tersebut mengalami
kebocoran. “Awalnya cuma bocor
kecil, namun warga memutuskan
untuk memotong pipa tersebut
sehingga air lumpur bisa keluar,”
terusnya. Namun ia membenarkan
hal ini dilakukan karena warga
khawatir air yang berada di kolam
penampungan tersebut meluap sewaktu-waktu.
Pemotongan pipa ini bisa memicu
perselisihan sesame warga
korban Lumpur. Sebab mereka
ada yang melakukan pemblokiran
tanggul. Menurut Budi,
salah satu korban lumpur, saat
ini polisi dari Polres Sidoarjo
rutin menggelar operasi di sekitar
tanggul. “Mungkin mereka
melakukan antisipasi kalau ada
bentrokan warga,” ujarnya
Di sisi lain, kondisi air di kolam
penampungan lumpur memang
mengkhawatirkan. Jarak
air dengan bibir kolam penampungan
semakin dekat. Humas
Badan Penanggulangan Lumpur
Sidoarjo (BPLS) Hengki Listria
Adie mengatakan salah
satu titik rawan saat ini adalah
di titik 32 yang berada di Mindi.
“Jarak elevasi air yang semula
150 cm saat ini sudah
mencapai 129 cm,” ujarnya.
Hengki menjelaskan jarak tersebut
sudah masik kategori rawan
luberan. “Kalo ada hujan
seharian, pasti akan terjadi luberan
air,” jelasnya.
Ia menjelaskan saat ini kondisi
tanggul masih kokoh. Namun
luberan air yang tidak bisa
dicegah. Ia menerangkan, selain
di titik 32, terdapat 2 titik lagi
yang rawan luberan air, yakni
di titik 33 dan 34. “Kondisi airnya
juga mirip di titik 32 dan
sangat mengkhawatirkan,” ungkapnya.
Pihak BPLS sendiri belum bisa
bekerja seperti biasa karena
tanggul masih dibloklade warga.
“Namun BPLS bekerja sama
dengan BPPD telah melakukan
sosialisasi ke warga terkait
ancaman luberan air,”
ujarnya.

0 comments:

Posting Komentar

Tukar Link Disini :

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Latest Templates


Powered By Blogger
Informasi Sidoarjo 2012. Diberdayakan oleh Blogger.