Sebuah penelitian menunjukkan bahwa risiko serangan jantung bisa
diprediksi dari penampilan fisik seseorang. Mereka yang mengalami
kebotakan dan memiliki deposit lemak di sekitar matanya paling beresiko
tinggi.
Ada empat ciri fisik yang bisa memprediksi faktor risiko serangan jantung, antara lain kebotakan pada ubun-ubun, penipisan garis rambut di dahi, deposit lemak di sekitar kelopak mata berwarna kekuningan, serta kerutan pada daun telinga.
Tanda-tanda itu bisa menunjukkan usia biologis seseorang. Memiliki sedikitnya tiga ciri fisik tersebut berarti risiko terkena serangan jantung lebih besar.
Para peneliti mengatakan xanthelasmata atau deposit lemak berwarna kekuningan di sekitar mata sebenarnya adalah timbunan kolesterol. Ini merupakan tanda kuat yang bisa menunjukkan apakah seseorang beresiko serangan jantung.
Penelitian tersebut dilakukan terhadap 10.885 orang berusia di atas 40 tahun di Inggris. Kebanyakan orang tidak menyadari mereka memiliki bawaan kolesterol tinggi atau familial hypercholesterolaemia (FH). Mereka yang mengalami FH berarti tubuhnya tidak bisa membersihkan kolesterol jahat.
Pada awal penelitian, tim peneliti dari Universitas Copenhagen mencari keempat tanda fisik tadi dari para responden. Selain ciri fisik para peneliti juga memperhitungkan faktor risiko tradisional seperti kegemukan, kebiasaan olahraga, merokok, dan sebagainya.
Dalam presentasinya di pertemuan American Heart Association tahun 2012, tim peneliti mengatakan mereka yang punya tanda penuaan seperti rambut beruban, keriput, mengalami kebotakan, deposit lemak di sekitar mata, dan kerutan di telinga, adalah orang yang paling beresiko tinggi terkena serangan jantung.
"Tanda yang tampak dari penuaan itu bisa merefleksikan usia biologi dan fisiologi, bukan usia kronologik. Pemeriksaan fisik ini seharusnya jadi bagian dari pemeriksaan dokter pada pasiennya, " kata ketua peneliti Dr.Anne Tybjaerg-Hansen.
Penelitian sebelumnya pernah menunjukkan kerontokan rambut dan kebotakan pada pria, terutama di bagian ubun-ubun, merupakan penanda adanya gangguan jantung. Riset yang dilakukan tim dari Harvard Medical School juga menunjukkan pria yang mengalami kebotakan di area ubun-ubun risikonya terkena penyakit jantung naik 36 persen.
Kebotakan dikaitkan dengan penyakit jantung karena menunjukkan kadar testosteron. Makin tinggi kadar hormon pria, makin tinggi pula risikonya terkena gangguan jantung.
Teori lain menyebutkan berkurangnya suplai darah ke akar rambut sehingga rambut rontok dan botak berkaitan erat dengan sirkulasi darah yang buruk.
Sementara itu kerutan di daun telinga menunjukkan adanya kerusakan pembuluh darah serta sirkulasi darah yang tidak lancar.
Ada empat ciri fisik yang bisa memprediksi faktor risiko serangan jantung, antara lain kebotakan pada ubun-ubun, penipisan garis rambut di dahi, deposit lemak di sekitar kelopak mata berwarna kekuningan, serta kerutan pada daun telinga.
Tanda-tanda itu bisa menunjukkan usia biologis seseorang. Memiliki sedikitnya tiga ciri fisik tersebut berarti risiko terkena serangan jantung lebih besar.
Para peneliti mengatakan xanthelasmata atau deposit lemak berwarna kekuningan di sekitar mata sebenarnya adalah timbunan kolesterol. Ini merupakan tanda kuat yang bisa menunjukkan apakah seseorang beresiko serangan jantung.
Penelitian tersebut dilakukan terhadap 10.885 orang berusia di atas 40 tahun di Inggris. Kebanyakan orang tidak menyadari mereka memiliki bawaan kolesterol tinggi atau familial hypercholesterolaemia (FH). Mereka yang mengalami FH berarti tubuhnya tidak bisa membersihkan kolesterol jahat.
Pada awal penelitian, tim peneliti dari Universitas Copenhagen mencari keempat tanda fisik tadi dari para responden. Selain ciri fisik para peneliti juga memperhitungkan faktor risiko tradisional seperti kegemukan, kebiasaan olahraga, merokok, dan sebagainya.
Dalam presentasinya di pertemuan American Heart Association tahun 2012, tim peneliti mengatakan mereka yang punya tanda penuaan seperti rambut beruban, keriput, mengalami kebotakan, deposit lemak di sekitar mata, dan kerutan di telinga, adalah orang yang paling beresiko tinggi terkena serangan jantung.
"Tanda yang tampak dari penuaan itu bisa merefleksikan usia biologi dan fisiologi, bukan usia kronologik. Pemeriksaan fisik ini seharusnya jadi bagian dari pemeriksaan dokter pada pasiennya, " kata ketua peneliti Dr.Anne Tybjaerg-Hansen.
Penelitian sebelumnya pernah menunjukkan kerontokan rambut dan kebotakan pada pria, terutama di bagian ubun-ubun, merupakan penanda adanya gangguan jantung. Riset yang dilakukan tim dari Harvard Medical School juga menunjukkan pria yang mengalami kebotakan di area ubun-ubun risikonya terkena penyakit jantung naik 36 persen.
Kebotakan dikaitkan dengan penyakit jantung karena menunjukkan kadar testosteron. Makin tinggi kadar hormon pria, makin tinggi pula risikonya terkena gangguan jantung.
Teori lain menyebutkan berkurangnya suplai darah ke akar rambut sehingga rambut rontok dan botak berkaitan erat dengan sirkulasi darah yang buruk.
Sementara itu kerutan di daun telinga menunjukkan adanya kerusakan pembuluh darah serta sirkulasi darah yang tidak lancar.
0 comments:
Posting Komentar