Sidoarjo.- Atas kepedulian terhadap program Melek Aksara yang digiatkan
Provinsi Jawa Timur, kemarin, Sabtu (1/12) Bupati Sidoarjo H. Saiful
Ilah SH,M.Hum di anugerahi piagam penghargaan Anugerah Aksara 2012 dari
Gubernur Jawa Timur. Penghargaan Anugerah Aksara 2012 yang diberikan
langsung oleh Gubernur Jawa Timur Dr. H Soekarwo SH,M.Hum tersebut
diterima Sekertaris Daerah Sidoarjo Vino Rudy Muntiawan SH mewakili
bupati Sidoarjo dalam peringatan Hari Aksara Internasional ke 47 yang
juga dibarengi dengan peringatan Hari Guru Nasional, dan HUT PGRI ke 67
yang diselenggarakan di Alun-alun Kabupaten Ponorogo.
Kepala Dinas Pendidikan Sidoarjo Ir. Agoes Boedi Tjahjono, M.T yang mendampingi Sekda Sidoarjo Vino Rudy Muntiawan mengatakan bahwa di raihnya penghargaan Anugerah Aksara 2012 dari Provinsi Jawa Timur merupakan wujud dari dukungan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo terhadap pemberantasan buta aksara di Jawa Timur khususnya di kabupaten Sidoarjo. Dengan komitmen terhadap program kegiatan melek aksara yang diikuti dengan dukungan anggaran ucap Agoes menjadi faktor Kabupaten Sidoarjo layak menerima Anugerah Aksara 2012.
“Disamping kepala pemerintah daerahnya (bupati Sidoarjo) mempunyai komitmen, propinsi (Jawa Timur) memandang juga konstribusi anggaran APBD Sidoarjo terhadap pemberantasan buta aksaradi Jawa Timur,”ujar Ir. Agoes Boedi Tjahjono.
Ia mengatakan bahwa meskipun di tahun 2010 kemarin Kabupaten Sidoarjo dinyatakan bebas buta huruf usia produktif 15 sampai dengan 45 tahun, program kegiatan melek aksara akan terus di giatkan sampai masyarakat Sidoarjo tidak ada lagi yang tidak bisa baca tulis.
Ir. Agoes Boedi Tjahjono menyampaikan bahwa memang masih ada sebagaian masyarakat Sidoarjo yang masih tidak bisa baca tulis. Sebagaian masyarakat tersebut rata-rata diatas usia 45 tahun. Untuk itu ia berharap masyarakat Sidoarjo usia 45 tahun yang belum melek aksara dari tahun-ketahunnya terus menurun.
“Harapan kami, usia masyarakat Sidoarjo diatas 45 tahun yang buta aksara secara bertahap kita nol kan, artinya semua bisa kita entas dari buta aksara menjadi melek huruf, “harapnya.
Selain program dan anggaran yang memang dikhususkan untuk pengentasan buta huruf di Kabupaten Sidoarjo. Dalam pemberantasan buta huruf masyarakat Sidoarjo di lanjut Agoes, Pemkab Sidoarjo menggandeng organisasi yang memang peduli terhadap pemberantasan buta huruf di masyarakat Sidoarjo. seperti TP-PKK Kabupaten Sidoarjo dan organisani-organisasi lainnya.
Sementara itu dalam peringatan hari-hari besar yang juga dibarengi dengan Pekan Seni Guru Propinsi Jawa Timur tersebut, ada delapan bupati di Jatim yang menerima Penghargaan Anugerah Aksara 2012 dari Pemerintah Propinsi Jawa Timur. Delapan Bupati yang dinyatakan ikut peduli terhadap pemberantasan buta aksara dalam rangka mensukseskan Program Melek Aksara Jatim tersebut yakni bupati Sidoarjo, Ponorogo, Sampang, Sumenep, Situbondo, Lamongan, Jember, dan Jombang.
Kepala Dinas Pendidikan Sidoarjo Ir. Agoes Boedi Tjahjono, M.T yang mendampingi Sekda Sidoarjo Vino Rudy Muntiawan mengatakan bahwa di raihnya penghargaan Anugerah Aksara 2012 dari Provinsi Jawa Timur merupakan wujud dari dukungan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo terhadap pemberantasan buta aksara di Jawa Timur khususnya di kabupaten Sidoarjo. Dengan komitmen terhadap program kegiatan melek aksara yang diikuti dengan dukungan anggaran ucap Agoes menjadi faktor Kabupaten Sidoarjo layak menerima Anugerah Aksara 2012.
“Disamping kepala pemerintah daerahnya (bupati Sidoarjo) mempunyai komitmen, propinsi (Jawa Timur) memandang juga konstribusi anggaran APBD Sidoarjo terhadap pemberantasan buta aksaradi Jawa Timur,”ujar Ir. Agoes Boedi Tjahjono.
Ia mengatakan bahwa meskipun di tahun 2010 kemarin Kabupaten Sidoarjo dinyatakan bebas buta huruf usia produktif 15 sampai dengan 45 tahun, program kegiatan melek aksara akan terus di giatkan sampai masyarakat Sidoarjo tidak ada lagi yang tidak bisa baca tulis.
Ir. Agoes Boedi Tjahjono menyampaikan bahwa memang masih ada sebagaian masyarakat Sidoarjo yang masih tidak bisa baca tulis. Sebagaian masyarakat tersebut rata-rata diatas usia 45 tahun. Untuk itu ia berharap masyarakat Sidoarjo usia 45 tahun yang belum melek aksara dari tahun-ketahunnya terus menurun.
“Harapan kami, usia masyarakat Sidoarjo diatas 45 tahun yang buta aksara secara bertahap kita nol kan, artinya semua bisa kita entas dari buta aksara menjadi melek huruf, “harapnya.
Selain program dan anggaran yang memang dikhususkan untuk pengentasan buta huruf di Kabupaten Sidoarjo. Dalam pemberantasan buta huruf masyarakat Sidoarjo di lanjut Agoes, Pemkab Sidoarjo menggandeng organisasi yang memang peduli terhadap pemberantasan buta huruf di masyarakat Sidoarjo. seperti TP-PKK Kabupaten Sidoarjo dan organisani-organisasi lainnya.
Sementara itu dalam peringatan hari-hari besar yang juga dibarengi dengan Pekan Seni Guru Propinsi Jawa Timur tersebut, ada delapan bupati di Jatim yang menerima Penghargaan Anugerah Aksara 2012 dari Pemerintah Propinsi Jawa Timur. Delapan Bupati yang dinyatakan ikut peduli terhadap pemberantasan buta aksara dalam rangka mensukseskan Program Melek Aksara Jatim tersebut yakni bupati Sidoarjo, Ponorogo, Sampang, Sumenep, Situbondo, Lamongan, Jember, dan Jombang.
0 comments:
Posting Komentar