SIDOARJO – Jalan
Lingkar Timur (JLT) Sidoarjo diharapkan masyarakat segera diperlebar.
Alasannya, kondisi jalan yang sempit sangat rawan terjadi kecelakaan.
Sebab ada kecenderungan pengguna di jalan tersebut selalu ngebut.
“Kasihan masyarakat jika JLT terus
seperti ini. Di kawasan lingkar timur ini sering kecelakaan. Apalagi,
kalau malam juga minim penerangan,” kata Hadi, salah satu warga Pucang,
Sidoarjo.
Dari pengamatan, para pengguna jalan di
lingkar timur yang membentang antara Buduran hingga Candi, memang
menggeber kecepatannya. Ini terjadi baik kendaraan roda dua atau roda
empat. Sebab kondisi JLT memang lumayan bagus.
Padahal di beberapa persimpangan jalan di JLT ini, tidak semuanya dilengkapi traffic light.
JLT sendiri memiliki dua ruas. Namun
hanya terbatas di kawasan Desa Prasung, Buduran ke utara hingga simpang
tiga Maspion, atau sekitar 1 kilometer. Selebihnya dari Prasung ke
Candi, hanya satu ruas.
Wakil Ketua DPRD Sidoarjo, Khulaim
Junaidi mengatakan solusi ini bisa diurai dengan pelebaran jalan. “Kalau
kondisi jalan tidak memungkinkan dibuat median, jalan harus diperlebar
lebih dulu,” terusnya.
Kepala Dinas PU Bina Marga, Sigit
Setyawan yang dikonfirmasi mengakui JLT idealnya dilebarkan. Karena itu,
pemerintah sudah memikirkan pelebaran. Menurut dia, hal ini sudah
diajukan ke balai besar pelaksana jalan nasional kementerian PU.
Sigit menerangkan JLT memang berstatus
jalan kabupaten. Namun pihaknya minta bantuan ke pemerintah pusat karena
jalan ini fungsinya sangat dibutuhkan untuk mendukung akses jalan
nasional, yaitu Ahmad Yani, yang membentang antara Waru sampai Porong.
“Untuk mengurangi kemacetan dan kepadatan arus lalu lintas di jalan nasional,” katanya.
Kasat Lantas Polres Sidoarjo, AKP Fahrie
Anggia Natua Siregar, terpisah mengatakan JLT belum bisa disebut rawan.
Sebab dalam satu bulan belum tentu terjadi kecelakaan di satu titik
kilometer yang sama.
“Disebut rawan, jika dalam satu titik
atau satu kilometer tertentu terjadi lebih dari dua kecelakaan. Untuk
Sidoarjo, kawasan blackspot kita tetapkan masih di wilayah Taman dan
Balongbendo,” katanya. Namun, Fahrie sangat setuju jika setiap ruas
jalan diberi median jalan, untuk memisahkan arus lalu lintas.
“Faktor kecelakaan sebenarnya bukan
karena sempitnya jalan kalau pengemudinya hati-hati semua. Tetapi jika
jalan dilebarkan sebenarnya juga lebih bagus,” katanya.
0 comments:
Posting Komentar