SIDOARJO – Mulyadi (37),
penjual ikan di Pasar Larangan
yang tinggal di Jl Ababil, Desa Larangan
RT 13 RW IV, Kecamatan
Candi, kena batunya. Berniat
mencuri, ia malah jatuh dari plafon
di rumah yang disatroninya.
Akhirnya, dia ditangkap warga setelah
ketahuan pemilik rumah.
Bapak tiga anak itu kini mendekam
di tahanan Mapolres Sidoarjo.
Barang bukti berupa dompet
berisi dua gelang, sepasang
anting emas, serta uang Rp 375
ribu berhasil diamankan. Begitu
juga motor Thunder N 6204 TC
yang dipinjam dari majikannya
yang digunakannya sebagai sarana
melakukan kejahatan. “Sekarang
dia kita tahan untuk mempertanggungjawabkan
perbuatannya,”
ujar Kanit Pidum Polres
Sidoarjo Iptu Yuyus Andriastanto.
Ceritanya, ulah nekat tersebut
dilakukan Mulyadi Sabtu (22/12)
sekitar pukul 12.30. Tersangka
memarkir motornya di depan rumah
Blok II Nomor 2, Perum Graha
Insan Kamil, Dusun Pecantingan,
Sekardangan, Sidoarjo. Dengan
melompat pagar, tersangka
berhasil menyelinap masuk ke
atas plafon. Namun, yang bersangkutan
terjatuh karena pijakan
kurang kuat.
Saat jatuh, sebenarnya ia masih
beruntung. Sebab, aksi itu belum
diketahui karena kebetulan rumah
yang dimasukinya sedang kosong.
Ia pun sempat mengacakacak
isi rumah untuk mencari
barang berharga. Tetapi pada saat
bersamaan, datang Ahmad Farid
Wajdi (37) dan istrinya, Uyn Mandila
(35). Terkejut akan kehadiran
pemilik rumah, tersangka berusaha
kabur. Tetapi tuan rumah
meneriakinya maling dan direspons
warga. Tersangka kemudian
berhasil ditangkap beserta barang
buktinya.
Yuyus Andriastanto menduga,
tersangka merupakan komplotan
pelaku pembobolan rumah
yang meresahkan. Diduga, ulah
nekat itu tidak dilakukan sendirian.
“Karena itu, kasus ini
masih kami dalami untuk mengejar
pelaku yang lainnya,”
ujarnya.
Tersangka sendiri mengaku baru
sekali melakukan kejahatan.
Alasannya dikejar juru tagih
bank karena berutang Rp 30 juta
yang kini membengkak menjadi
Rp 38 juta. “Dari rumah memang
sudah rencana mencuri. Saya
ndak tahu rumah itu kosong atau
tidak, pokoknya saya masuk,”
katanya.
penjual ikan di Pasar Larangan
yang tinggal di Jl Ababil, Desa Larangan
RT 13 RW IV, Kecamatan
Candi, kena batunya. Berniat
mencuri, ia malah jatuh dari plafon
di rumah yang disatroninya.
Akhirnya, dia ditangkap warga setelah
ketahuan pemilik rumah.
Bapak tiga anak itu kini mendekam
di tahanan Mapolres Sidoarjo.
Barang bukti berupa dompet
berisi dua gelang, sepasang
anting emas, serta uang Rp 375
ribu berhasil diamankan. Begitu
juga motor Thunder N 6204 TC
yang dipinjam dari majikannya
yang digunakannya sebagai sarana
melakukan kejahatan. “Sekarang
dia kita tahan untuk mempertanggungjawabkan
perbuatannya,”
ujar Kanit Pidum Polres
Sidoarjo Iptu Yuyus Andriastanto.
Ceritanya, ulah nekat tersebut
dilakukan Mulyadi Sabtu (22/12)
sekitar pukul 12.30. Tersangka
memarkir motornya di depan rumah
Blok II Nomor 2, Perum Graha
Insan Kamil, Dusun Pecantingan,
Sekardangan, Sidoarjo. Dengan
melompat pagar, tersangka
berhasil menyelinap masuk ke
atas plafon. Namun, yang bersangkutan
terjatuh karena pijakan
kurang kuat.
Saat jatuh, sebenarnya ia masih
beruntung. Sebab, aksi itu belum
diketahui karena kebetulan rumah
yang dimasukinya sedang kosong.
Ia pun sempat mengacakacak
isi rumah untuk mencari
barang berharga. Tetapi pada saat
bersamaan, datang Ahmad Farid
Wajdi (37) dan istrinya, Uyn Mandila
(35). Terkejut akan kehadiran
pemilik rumah, tersangka berusaha
kabur. Tetapi tuan rumah
meneriakinya maling dan direspons
warga. Tersangka kemudian
berhasil ditangkap beserta barang
buktinya.
Yuyus Andriastanto menduga,
tersangka merupakan komplotan
pelaku pembobolan rumah
yang meresahkan. Diduga, ulah
nekat itu tidak dilakukan sendirian.
“Karena itu, kasus ini
masih kami dalami untuk mengejar
pelaku yang lainnya,”
ujarnya.
Tersangka sendiri mengaku baru
sekali melakukan kejahatan.
Alasannya dikejar juru tagih
bank karena berutang Rp 30 juta
yang kini membengkak menjadi
Rp 38 juta. “Dari rumah memang
sudah rencana mencuri. Saya
ndak tahu rumah itu kosong atau
tidak, pokoknya saya masuk,”
katanya.
0 comments:
Posting Komentar