SESAAT setelah masuk
bilik, Rizki justru tersenyum.
“Senang ikut khitan massal
ini, gratis lagi,” ujarnya. Rizki
mengaku tidak takut karena
sudah dibius. “Kalau sudah
begini tidak terasa sakit, jadi
tidak takut,” ungkapnya.
Bahkan Rizki sempat bercanda
dengan teman di sampingnya
saat disunat. Ia juga ngguyoni
temannya dengan
mengajaknya bermain bola
setelah sunat selesai.
Tidak seperti anak kecil
lainnya yang mengaku berani
tetapi menangis saat disunat,
Rizki malah bertanya kepada
dokter sesaat setelah dia
selesai disunat. “Sudah ya Pak,
kok tidak terasa,” ujarnya
polos.
Rizki merupakan salah satu
dari 31 anak yang mengikuti
khitan massal gratis yang
diadakan di perumahan
Sidokare Indah, kemarin.
Menurut Anang Cahyono (46),
koordinator acara, khitan
massal gratis merupakan salah
satu agenda amal tahunan
yang diselenggarakan oleh
Amal Cendekia Foundation.
“Kita secara rutin mengadakan
amal tahunan. Untuk kali ini,
kita mengadakan khitan
gratis,” ujarnya.
Khitan ini, kata Anang,
diprioritaskan untuk anak
yatim dan kaum duafa.
Awalnya, kegiatan tersebut
hanya akan diperuntukkan
bagi warga sekitar. Namun,
animo masyarakat ternyata
sangat besar sehingga peserta
banyak yang dari luar
kecamatan. Selain khitan
masal gratis, juga diberikan
layanan pengobatan gratis
kepada masyarakat. “Kita juga
kerja sama dengan lembaga
ILMI untuk melakukan
pengobatan gratis ini,”
ungkapnya.
Tercatat beberapa jenis
penyakit yang diderita
masyarakat sekitar. “Paling
banyak darah tinggi, kolestrol,
dan penyakit flu. Kita juga
menyediakan tes gula darah,”
imbuhnya.
Selain itu, dalam acara
tersebut, juga dibagikan
bingkisan berupa sarung, baju
koko, peci, dan uang kepada
anak setelah dikhitan.
Melihat tingginya animo
masyarakat, rencananya akan
dilaksanakan khitanan
kembali.
bilik, Rizki justru tersenyum.
“Senang ikut khitan massal
ini, gratis lagi,” ujarnya. Rizki
mengaku tidak takut karena
sudah dibius. “Kalau sudah
begini tidak terasa sakit, jadi
tidak takut,” ungkapnya.
Bahkan Rizki sempat bercanda
dengan teman di sampingnya
saat disunat. Ia juga ngguyoni
temannya dengan
mengajaknya bermain bola
setelah sunat selesai.
Tidak seperti anak kecil
lainnya yang mengaku berani
tetapi menangis saat disunat,
Rizki malah bertanya kepada
dokter sesaat setelah dia
selesai disunat. “Sudah ya Pak,
kok tidak terasa,” ujarnya
polos.
Rizki merupakan salah satu
dari 31 anak yang mengikuti
khitan massal gratis yang
diadakan di perumahan
Sidokare Indah, kemarin.
Menurut Anang Cahyono (46),
koordinator acara, khitan
massal gratis merupakan salah
satu agenda amal tahunan
yang diselenggarakan oleh
Amal Cendekia Foundation.
“Kita secara rutin mengadakan
amal tahunan. Untuk kali ini,
kita mengadakan khitan
gratis,” ujarnya.
Khitan ini, kata Anang,
diprioritaskan untuk anak
yatim dan kaum duafa.
Awalnya, kegiatan tersebut
hanya akan diperuntukkan
bagi warga sekitar. Namun,
animo masyarakat ternyata
sangat besar sehingga peserta
banyak yang dari luar
kecamatan. Selain khitan
masal gratis, juga diberikan
layanan pengobatan gratis
kepada masyarakat. “Kita juga
kerja sama dengan lembaga
ILMI untuk melakukan
pengobatan gratis ini,”
ungkapnya.
Tercatat beberapa jenis
penyakit yang diderita
masyarakat sekitar. “Paling
banyak darah tinggi, kolestrol,
dan penyakit flu. Kita juga
menyediakan tes gula darah,”
imbuhnya.
Selain itu, dalam acara
tersebut, juga dibagikan
bingkisan berupa sarung, baju
koko, peci, dan uang kepada
anak setelah dikhitan.
Melihat tingginya animo
masyarakat, rencananya akan
dilaksanakan khitanan
kembali.
0 comments:
Posting Komentar