Lima Tahun Sungai Tidak Dikeruk, Warga Wonoayu Sidoarjo Resah Terjadi Banjir

HUJAN sekitar satu jam di wilayah Kecamatan
Wonoayu, membuat warga Desa
Sumberejo resah. Mereka terancam banjir
karena sungai yang melintas di desanya sudah
lima tahun tidak dikeruk.
Banjir dikhawatirkan warga akan mengenangi
lahan milik ratusan penduduk.
Secara otomatis, jalan penghubung Desa Suko
dan Desa Pilang Wonoayu melalui depan
kantor balai Desa Sumberejo terancam lumpuh.
Sebab, jika air menggenang, ketinggian
air bisa mencapai hampir lutut orang dewasa.
Begitu pula dengan ruas Jl Raya Sumberejo
yang menghubungkan Wonoayu dan Kecamatan
Sukodono. Padahal, jalur tersebut
terbilang penting karena menjadi alternatif
kendaraan dari kawasan Wonoayu ke Sukodono
tembus ke Kletek, Taman.
Yadi, warga setempat mengatakan, kekhawatiran
tersebut dilaporkan ke Kades Sumberejo,
M. Mardjono. Sebab, jika terjadi hujan
lebat dan waktunya panjang, banjir pun akan
menimpa rumah warga. “Sebab, lokasi tersebut
bisa disebut langganan banjir,” katanya.
Kades Sumberejo Mardjono membenarkan
kekhawatiran warganya tentang banjir. Sebab,
dengan hujan yang hanya berlangsung sekitar
satu jam saja, air sungai nyaris meluap. “Wajar
lah warga resah. Memang tadi ada yang
mengadu karena kondisi sungai memang
nyaris meluap,” ungkap dia.
Menurut Mardjono, sudah lima tahun ini,
sungai yang melintasi kawasan Desa Ploso,
Wonokasian, Sumberrejo, Kecamatan
Wonoayu, dan Desa Suko, Kecamatan Sidoarjo.
“Coba kalau dibiarkan terus-menerus, bisa
banjir Sumberejo ini,” terusnya.
Mardjono meminta Dinas Pengairan
Kabupaten Sidoarjo memperhatikan kondisi
setiap sungai. Tidak hanya sungai besar saja,
tetapi juga sungai-sungai lainnya yang termasuk
sungai pembuangan. Ia mengatakan, saat musim
hujan, sungai harus mampu menampung air.
Dikatakan, jika terjadi banjir di wilayah
Desa Sumberejo, setidaknya 250 Kepala
Keluarga (KK) akan terganggu aktivitasnya.
“Halaman rumah saya saja sudah mulai
tergenang saat hujan baru beberapa saat,”
katanya.