PT Minarak Lapindo
Jaya (MLJ) meminta
korban lumpur Lapindo
bersabar karena perusahaan
ini mengalami krisis
keuangan. Hal ini disampaikan
Direktur PT MLJ
Andi Darussalam Tabussala
dalam konferensi pers
di Sidoarjo, kemarin (7/12).
“Saya selau perwakilan
PT Minarak Lapindo Jaya
menyatakan permohonan
maaf atas keterbatasan dana
yang kami siapkan dalam
pembayaran bulan
ini,” ujar Andi Darussalam
Tabussala.
Menurut dia, dana yang
tersedia di MLJ saat ini
‘hanya’ Rp 200 miliar. Namun,
pihaknya akan berusaha
agar bisa genap Rp
250 miliar hingga 23 Desember
2012 sesuai komitmen
yang telah disepakati.
“Dana tersebut kami dapatkan
dari aset yang selama
ini kami kumpulkan,”
jelas Andi.
Selanjutnya, dana tersebut
dibayarkan kepada
3.757 berkas dengan target
1.757 berkas akan lunas
pada 23 Desember. “Itu sesuai
dengan hasil pertemuan
antara Nirwan Bakrie,
Bupati Sidoarjo, Pansus
Lumpur DPRD Sidoarjo,
dan perwakilan warga
di Jakarta tanggal 28
November kemarin,” terangnya.
Terkait kekecewaan warga
yang hanya menerima
transfer Rp 5 juta pada 5
Desember lalu, Andi menerangkan,
dana Rp 5 juta
itu adalah pembayaran tahap
awal. “Nanti akan ada
pembayaran lagi hingga
nominal uang kami kita
janjikan habis,” terangnya.
Andi menambahkan,
pembayaran itu merupakan
permintaan warga
sendiri. “Warga meminta
pembayaran awal harus
rata ke semua berkas agar
tidak terjadi konflik horizontal,”
imbuhnya.
Pria asal Sulawesi Selatan
ini mengaku sempat
meminta warga untuk
sedikit bersabar beberapa hari. “Tapi warga meminta
tetap dibayarkan tanggal itu
juga. Jadi, kami pakai dana
yang ada dulu, tapi tetap rata
ke semua berkas,” ungkapnya.
Tokoh sepak bola nasional ini berencana
tadi malam menemui koordinator
warga untuk melakukan
koordinasi terkait masalah pembayaran.
“Kami adakan pertemuan
dengan beberapa koordinator
warga untuk membincangkan
rencana pelunasan ini,” ujarnya.
Andi optimistis MLJ mampu
menyelesaikan pelunasan
terhadap 1.757 berkas sesuai
dengan kesepakatan. “Jika
1.757 berkas ini lunas, maka
total yang sudah terlunasi dari
korban lumpur mencapai 87
persen,” pungkasnya.
Jaya (MLJ) meminta
korban lumpur Lapindo
bersabar karena perusahaan
ini mengalami krisis
keuangan. Hal ini disampaikan
Direktur PT MLJ
Andi Darussalam Tabussala
dalam konferensi pers
di Sidoarjo, kemarin (7/12).
“Saya selau perwakilan
PT Minarak Lapindo Jaya
menyatakan permohonan
maaf atas keterbatasan dana
yang kami siapkan dalam
pembayaran bulan
ini,” ujar Andi Darussalam
Tabussala.
Menurut dia, dana yang
tersedia di MLJ saat ini
‘hanya’ Rp 200 miliar. Namun,
pihaknya akan berusaha
agar bisa genap Rp
250 miliar hingga 23 Desember
2012 sesuai komitmen
yang telah disepakati.
“Dana tersebut kami dapatkan
dari aset yang selama
ini kami kumpulkan,”
jelas Andi.
Selanjutnya, dana tersebut
dibayarkan kepada
3.757 berkas dengan target
1.757 berkas akan lunas
pada 23 Desember. “Itu sesuai
dengan hasil pertemuan
antara Nirwan Bakrie,
Bupati Sidoarjo, Pansus
Lumpur DPRD Sidoarjo,
dan perwakilan warga
di Jakarta tanggal 28
November kemarin,” terangnya.
Terkait kekecewaan warga
yang hanya menerima
transfer Rp 5 juta pada 5
Desember lalu, Andi menerangkan,
dana Rp 5 juta
itu adalah pembayaran tahap
awal. “Nanti akan ada
pembayaran lagi hingga
nominal uang kami kita
janjikan habis,” terangnya.
Andi menambahkan,
pembayaran itu merupakan
permintaan warga
sendiri. “Warga meminta
pembayaran awal harus
rata ke semua berkas agar
tidak terjadi konflik horizontal,”
imbuhnya.
Pria asal Sulawesi Selatan
ini mengaku sempat
meminta warga untuk
sedikit bersabar beberapa hari. “Tapi warga meminta
tetap dibayarkan tanggal itu
juga. Jadi, kami pakai dana
yang ada dulu, tapi tetap rata
ke semua berkas,” ungkapnya.
Tokoh sepak bola nasional ini berencana
tadi malam menemui koordinator
warga untuk melakukan
koordinasi terkait masalah pembayaran.
“Kami adakan pertemuan
dengan beberapa koordinator
warga untuk membincangkan
rencana pelunasan ini,” ujarnya.
Andi optimistis MLJ mampu
menyelesaikan pelunasan
terhadap 1.757 berkas sesuai
dengan kesepakatan. “Jika
1.757 berkas ini lunas, maka
total yang sudah terlunasi dari
korban lumpur mencapai 87
persen,” pungkasnya.
0 comments:
Posting Komentar