SIDOARJO – Sambutan
peserta Sidoarjo Bersih
Hijau (SBH) Semakin Sehat
2012 saat menyambut
tim juri semakin meriah.
Di RT 22 dan 23 RW 05
Desa Bakungtumenggungan,
Kecamatan Balong
bendo, selain disambut dengan
yel-yel, tim juri juga
disambut dengan kemeriahan
drumband. Kemeriahan
ini menambah semangat
juri melakukan penilaian.
Dewi Robiah, kader lingkungan
desa tersebut mengatakan
selama ini di wilayahnya
telah menjalankan
beberapa program kebersihan,
seperti penghijauan,
bersih lingkungan,
pemanfaatan lahan kosong
dan toga. “Untuk toga kita
mewajibkan masing masing
keluarga untuk menanam
3 jenis toga,” ujarnya.
Selain itu, setiap lahan
kosong yang ada di kawasan
ini juga digunakan
untuk pembibitan dan penanaman
toga. Ia menyebut
masyarakat juga sudah
bisa memilih dan memilah
sampah yang bisa digunakan.
Hal tersebut setelah
adanya bank sampah yang
telah dimanfaatkan secara
maksimal oleh warga.
“Uang kas hasil dari
UNTUK menciptakan suasana nyaman
bagi warganya saat musim hujan, Kepala
Desa Bakungtumenggungan Didik Susanto
mengajak segenap elemen masyarakat untuk
membuat saluaran air. Selain itu juga
membenahi saluran yang sudah ada.
“Jika tidak kami antisipasi dengan kegiatan
itu, maka desa kami akan banjir,”
ujarnya. Kini beberapa saluran air hujan
baru pun sudah siap menampung curah
hujan.
Selain banjir, kesehatan masyarakat juga
diperhatikannya. Hal ini dibuktikan dengan
mengajak masyarakat untuk membersihkan
selokan yang selama ini menjadi tempat
tinggal nyamuk. “Kesehatan masyarakat
juga harus diperhatikan agar masyarakat
semakin nyaman tinggal di wilayah kita,”
jelasnya. (bra/jee)
FERRY SUJIMAT/RADAR SIDOARJO
CAMPURAN: Warga, kader lingkungan dan peserta drumband kompak meneriakkan yel-yel kebersihan lingkungan.
bank sampah ini kita kembalikan
pada warga lingkungan
RW 05,” ungkap
Dewi.
Ke depan, kata Dewi, akan
makin digalakkan masyarakat
untuk memanfaatkan
sampah kering. “Selain
bisa dijual di bank
sampah, ada beberapa
sampah kering yang bisa
didaur ulang. Itu harapan
kami,” jelasnya.
Sementara itu Kepala
Desa Bakungtumenggungan
Didik Sisanto menjelaskan
berbagai kesiapan
desa dalam penjurian kali
ini. Bersama masyarakat,
Didik melakukan pembuatan
saluran air hujan untuk
mengantisipasi agar
tidak terjadi banjir.
“Selain itu kita juga
membersihakan selokan
untuk mengantisipasi jentik
nyamuk demam berdarah,”
jelasnya.
Untuk mensosialisasikan
program kebersihan tersebut,
Didik menggunakan
metode jagong dayoh alias
bertemu dan bercengkerama.
“Jadi dengan jagong
dayoh atau bersilaturahmi
kita sampaikan program
kebersihan lingkungan
agar masyarakat semakin
paham akan pentingnya
menjaga kebersihan sekitar,”
ungkapnya.
Camat Balongbendo Agustin
Iriani menyambut
antusias adanya program
SBH 2012 Semakin Hijau.
“Masyarakat semakin paham
dan mengerti akan
lingkungan sekitar,” jelasnya.
Meskipun tidak pernah
mendapatkan nominasi
dalam SBH, Agustin tetap
bersemangat karena ini
merupakan bentuk dukungan
kepada program pemerintah.
“Meski belum
pernah meraih nominasi,
kami tetap semangat,”
tandasnya.
peserta Sidoarjo Bersih
Hijau (SBH) Semakin Sehat
2012 saat menyambut
tim juri semakin meriah.
Di RT 22 dan 23 RW 05
Desa Bakungtumenggungan,
Kecamatan Balong
bendo, selain disambut dengan
yel-yel, tim juri juga
disambut dengan kemeriahan
drumband. Kemeriahan
ini menambah semangat
juri melakukan penilaian.
Dewi Robiah, kader lingkungan
desa tersebut mengatakan
selama ini di wilayahnya
telah menjalankan
beberapa program kebersihan,
seperti penghijauan,
bersih lingkungan,
pemanfaatan lahan kosong
dan toga. “Untuk toga kita
mewajibkan masing masing
keluarga untuk menanam
3 jenis toga,” ujarnya.
Selain itu, setiap lahan
kosong yang ada di kawasan
ini juga digunakan
untuk pembibitan dan penanaman
toga. Ia menyebut
masyarakat juga sudah
bisa memilih dan memilah
sampah yang bisa digunakan.
Hal tersebut setelah
adanya bank sampah yang
telah dimanfaatkan secara
maksimal oleh warga.
“Uang kas hasil dari
UNTUK menciptakan suasana nyaman
bagi warganya saat musim hujan, Kepala
Desa Bakungtumenggungan Didik Susanto
mengajak segenap elemen masyarakat untuk
membuat saluaran air. Selain itu juga
membenahi saluran yang sudah ada.
“Jika tidak kami antisipasi dengan kegiatan
itu, maka desa kami akan banjir,”
ujarnya. Kini beberapa saluran air hujan
baru pun sudah siap menampung curah
hujan.
Selain banjir, kesehatan masyarakat juga
diperhatikannya. Hal ini dibuktikan dengan
mengajak masyarakat untuk membersihkan
selokan yang selama ini menjadi tempat
tinggal nyamuk. “Kesehatan masyarakat
juga harus diperhatikan agar masyarakat
semakin nyaman tinggal di wilayah kita,”
jelasnya. (bra/jee)
FERRY SUJIMAT/RADAR SIDOARJO
CAMPURAN: Warga, kader lingkungan dan peserta drumband kompak meneriakkan yel-yel kebersihan lingkungan.
bank sampah ini kita kembalikan
pada warga lingkungan
RW 05,” ungkap
Dewi.
Ke depan, kata Dewi, akan
makin digalakkan masyarakat
untuk memanfaatkan
sampah kering. “Selain
bisa dijual di bank
sampah, ada beberapa
sampah kering yang bisa
didaur ulang. Itu harapan
kami,” jelasnya.
Sementara itu Kepala
Desa Bakungtumenggungan
Didik Sisanto menjelaskan
berbagai kesiapan
desa dalam penjurian kali
ini. Bersama masyarakat,
Didik melakukan pembuatan
saluran air hujan untuk
mengantisipasi agar
tidak terjadi banjir.
“Selain itu kita juga
membersihakan selokan
untuk mengantisipasi jentik
nyamuk demam berdarah,”
jelasnya.
Untuk mensosialisasikan
program kebersihan tersebut,
Didik menggunakan
metode jagong dayoh alias
bertemu dan bercengkerama.
“Jadi dengan jagong
dayoh atau bersilaturahmi
kita sampaikan program
kebersihan lingkungan
agar masyarakat semakin
paham akan pentingnya
menjaga kebersihan sekitar,”
ungkapnya.
Camat Balongbendo Agustin
Iriani menyambut
antusias adanya program
SBH 2012 Semakin Hijau.
“Masyarakat semakin paham
dan mengerti akan
lingkungan sekitar,” jelasnya.
Meskipun tidak pernah
mendapatkan nominasi
dalam SBH, Agustin tetap
bersemangat karena ini
merupakan bentuk dukungan
kepada program pemerintah.
“Meski belum
pernah meraih nominasi,
kami tetap semangat,”
tandasnya.
0 comments:
Posting Komentar