SIDOARJO-Hidup sehat dan bersih
memerlukan komitmen. Seperti
halnya yang dilakukan SMPN 3
Candi, Sidoarjo. Tidak ingin upaya
itu hanya dilakukan pihak sekolahan,
mereka menggandeng para
pedagang di kantin sekolah agar siswa-
siswinya memakan makanan
yang layak konsumsi. Upaya itu dilaksanakan
dengan meneken Memorandum
of Understanding (MoU)
dengan para pedagang tersebut.
Kepala Sekolah SMPN 3 Candi,
Dra. Mariati, M.Pd mengatakan pihaknya
sengaja memberlakukan
MoU dengan pedagang kantin sekolah
sebagai upaya mewujudkan program
pola hidup sehat.
“Kami ingin membentuk prilaku
pola hidup sehat dari seluruh
elemen, mulai dari siswanya, guru
dan pihak lain, termasuk pedagang,”
ungkapnya.
Dengan MoU ini, Mariati mengharapkan
makanan yang masuk di
lingkungan sekolah adalah makanan
yang benar-benar halal dan menyehatkan.
Selain itu, dengan kesepakatan
itu, pihak sekolah tidak
resah adanya makanan yang mengandung
bahan berbahaya seperti
borak, formalin, pewarna, dan pemanis
makanan yang membahayakan.
Dalam MoU ini, pihak sekolah
ingin menjaga betul kesehatan para
siswanya. Misalnya, MoU mengatur
tentang seluruh pedagang harus
memberikan data setiap makanan
yang hendak dijual. Bahkan secara
khusus Mariati membentuk Satuan
Tugas (Satgas) dari guru.
Tugas Satgas adalah melakukan
pemantauan terhadap makanan
yang dijual di kantin.
Tidak hanya itu, satgas juga
bertugas mengambil sampling makanan,
serta melakukan riset di laboratorium
sekolah. Menurut Maryati,
hal tersebut semata-mata demi
kesehatan siswanya.
“Dulu ada pedagang yang bandel
dan mengakali MoU dengan mencampurkan
pemanis buatan, tapi sekarang
tidak ada lagi,” tegasnya.
Selain itu bersama
seluruh elemen
sekolah, perempuan
58 tahun
itu juga menggiatkan
program penghijauan
dan kebersihan
melalui pemilahan
sampah.
Secara khusus di
sekolahan itu disediakan
tong sampah
yang terdiri
dari tiga hal.
Yakni tong sampah khusus daun,
kertas dan plastik. Setiap siswa yang
membuang sampah harus disesuaikan
dengan jenis sampahnya.
“Menghadapi ajang semacam
Green and Clean School 2012 ini,
kami harus menyiapkan dari berbagai
segi. Bisa dari segi materi
maupun sosiologisnya, yang berarti
mengajak seluruh elemen sekolah
untuk hidup bersih dan sehat,”
imbuhnya.
memerlukan komitmen. Seperti
halnya yang dilakukan SMPN 3
Candi, Sidoarjo. Tidak ingin upaya
itu hanya dilakukan pihak sekolahan,
mereka menggandeng para
pedagang di kantin sekolah agar siswa-
siswinya memakan makanan
yang layak konsumsi. Upaya itu dilaksanakan
dengan meneken Memorandum
of Understanding (MoU)
dengan para pedagang tersebut.
Kepala Sekolah SMPN 3 Candi,
Dra. Mariati, M.Pd mengatakan pihaknya
sengaja memberlakukan
MoU dengan pedagang kantin sekolah
sebagai upaya mewujudkan program
pola hidup sehat.
“Kami ingin membentuk prilaku
pola hidup sehat dari seluruh
elemen, mulai dari siswanya, guru
dan pihak lain, termasuk pedagang,”
ungkapnya.
Dengan MoU ini, Mariati mengharapkan
makanan yang masuk di
lingkungan sekolah adalah makanan
yang benar-benar halal dan menyehatkan.
Selain itu, dengan kesepakatan
itu, pihak sekolah tidak
resah adanya makanan yang mengandung
bahan berbahaya seperti
borak, formalin, pewarna, dan pemanis
makanan yang membahayakan.
Dalam MoU ini, pihak sekolah
ingin menjaga betul kesehatan para
siswanya. Misalnya, MoU mengatur
tentang seluruh pedagang harus
memberikan data setiap makanan
yang hendak dijual. Bahkan secara
khusus Mariati membentuk Satuan
Tugas (Satgas) dari guru.
Tugas Satgas adalah melakukan
pemantauan terhadap makanan
yang dijual di kantin.
Tidak hanya itu, satgas juga
bertugas mengambil sampling makanan,
serta melakukan riset di laboratorium
sekolah. Menurut Maryati,
hal tersebut semata-mata demi
kesehatan siswanya.
“Dulu ada pedagang yang bandel
dan mengakali MoU dengan mencampurkan
pemanis buatan, tapi sekarang
tidak ada lagi,” tegasnya.
Selain itu bersama
seluruh elemen
sekolah, perempuan
58 tahun
itu juga menggiatkan
program penghijauan
dan kebersihan
melalui pemilahan
sampah.
Secara khusus di
sekolahan itu disediakan
tong sampah
yang terdiri
dari tiga hal.
Yakni tong sampah khusus daun,
kertas dan plastik. Setiap siswa yang
membuang sampah harus disesuaikan
dengan jenis sampahnya.
“Menghadapi ajang semacam
Green and Clean School 2012 ini,
kami harus menyiapkan dari berbagai
segi. Bisa dari segi materi
maupun sosiologisnya, yang berarti
mengajak seluruh elemen sekolah
untuk hidup bersih dan sehat,”
imbuhnya.
0 comments:
Posting Komentar