Informasi Sidoarjo on http://www.infosda.com

Kamis, 24 Januari 2013

Awas Ambruk, Jembatan Merah Putih Desa Bakung Pringgondani Balongbendo Sidoarjo

BALONBGBENDO – Belum tiga
tahun dioperasionalkan setelah diperbaiki,
jembatan ‘merah putih’ di
Desa Bakung Pringgondani, Kecamatan
Balongbendo, kondisinya
memprihatinkan. Jembatan ini sudah
mendelong atau melengkung. Padahal
jembatan tersebut merupakan
akses penting bagi lima desa, yakni
Desa Wonokarang, Bogem Pinggir,
Bakung Pringgondani dan Sediri.
Entah apakah ada kesalahan
konstruksi atau ada overload beban
yang membuat jembatan ini rawan
ambruk. Yang jelas, jembatan itu
kini hanya bisa dilewati sepeda motor
dan kendaraan roda empat yang
memiliki sasis pendek.
Sebab di ujung jembatan telah dipasang palang besi pembatas
ketinggian untuk menghalangi
mobil yang beban besar, misalnya
truk.
Informasi yang dihimpun, kondisi
jembatan sudah terjadi berberapa
bulan lalu. Awalnya, jembatan
sempat dilalui kendaraan
seperti truk engkel maupun truk
bok. Namun setelah melengkung,
barulah dipasang palang
besi pembatas ketinggian.
Yunan, Kabid Pemeliharaan
PU Bina Marga yang dikonfirmasi
tidak menampik pemasangan
pembatas ketinggian. “Itu
agar tidak ada kendaraan berat
yang masuk,” katanya.
Yunan sendiri tidak mengetahui
kenapa jembatan sampai
melengkung. Namun pihaknya
menyadari bahaya jika jembatan
itu ambruk, makanya dibangun
palang besi pembatas
ketinggian. Yunan mengatakan
sudah mengalokasikan anggaran
di tahun 2013 ini untuk melakukan
perbaikan. Hanya saja,
anggaran ini jelas pemborosan
karena usia jembatan yang
masih tergolong sangat baru.
Ada beberapa versi mengenai
usia jembatan yang dibiayai dengan
dana APBD itu. Menurut
Yunan, usulan pembangunan diajukan
tahun 2009 dan pembangunan
sudah dilaksanakan
sejak 2010. Yunan mengaku
kondisi jembatan ini sudah tidak
lagi menjadi tanggungan kontraktor
karena sudah diserahkan
ke Pemkab Sidoarjo.
Sementara itu versi dari Kades
Wonokarang, Eko Paeso berbeda.
Ia mengatakan jembatan
tersebut dibangun tahun 2011
dan selesai tahun 2012. Jika demikian,
maka usia jembatan belum
ada 1,5 tahun. “Itu kan dulu
usulan 3 desa. Desa Bakung
Pringgondani, Bogempinggir
dan desa saya, Wonokarang.
Karena jembatan itu sangat
penting, saya pikir diperbaiki
menjadi kuat tapi kenyataannya
seperti itu,” keluh Eko Paeso.
Menurut Eko Paeso, hal itu
terjadi karena tidak ada penambahan
penguatan penyangga
jembatan. “Dulu memang tidak
selebar itu. menurut saya kalau
badan jembatan diperlebar
artinya beban semakin berat ya
harus ada penambahan penguatan,”
katanya.

0 comments:

Posting Komentar

Tukar Link Disini :

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Latest Templates


Powered By Blogger
Informasi Sidoarjo 2012. Diberdayakan oleh Blogger.