SIDOARJO – Keinginan Dinas PU Bina Marga
untuk membebaskan Sidoarjo dari jalan rusak
tahun 2013, sepertinya harus butuh kerja keras.
Selain harus disupport anggaran yang besar, Dinas
PU Bina Marga harus memetakan jalan mana saja
yang menjadi prioritas untuk diperbaiki.
Salah satu jalan rusak yang
butuh perbaikan itu adalah Jl
Raya Karangnongko, Desa Pekarungan,
Kecamatan Sukodono.
Di jalan ini, masih ada jalan
berlubang dan mengancam kenyamanan
pengguna jalan. Warga
yang protes menanami lubang
itu dengan pisang. Bahkan juga
ikut ‘ditanam’ sepeda pancal
sebagai peringatan bahaya.
Lubang ini sebetulnya tidak
terlalu besar, tetapi mengkhawatirkan
bagi pengguna jalan.
Bagi yang tidak hafal lokasi tersebut,
bisa terjungkal. Seperti
yang dialami Ardi (21), warga
Sukodono. “Kemarin (Senin, red)
ada pengendara motor yang melintas
tetapi ndak tahu kalau
ada lubang karena badan jalan
tertutup air,” kata Imam, salah
satu warga.
Kebetulan, saat itu memang
hujan deras. Lubang itu tertutup
air sehingga yang nampak
adalah genangan. Ardi yang tidak
mengetahui lubang itu lewat
begitu saja. “Ia langsung terperosok
bersama sepeda motornya,”
terus Imam.
Pria yang bekerja di salah satu
showroom motor di desa setempat
ini mengatakan korban
akhirnya dilarikan ke UGD Puskesmas
Sukodono yang berjarak
sekitar 200 meter dari TKP.
Tiga puluh menit kemudian,
kata Imam, lubang itu juga mengakibatkan
seorang perempuan
bernama Sari, warga Perum
Anggaswangi, terjatuh.
Untuk menghindari korban
selanjutnya, warga pun berinisiatif
memberikan tanda pada
lubang tersebut. Menempatkan
pohon pisang, batu, dan sebuah
sepeda pancal. “Ya biar tidak
ada pengendara yang terperosok
lubang itu lagi,” paparnya.
Sementara itu, di kawasan Sedati,
dan Buduran juga terdapat
jalan rusak. Tepatnya di Jl Raya
Desa Kwangsan. Di beberapa
titik ada kerusakan hingga ke
arah Desa Damarsi, Kecamatan
Buduran. Ada lubang yang hampir
memotong badan jalan.
Di Jl Raya Banjarsari yang
merupakan jalan alternatif dari
Jl Lingkar Timur ke Sedati, juga
mengalami kerusakan. Itu
terlihat jelas dengan masih
adanya genangan air setelah
sebelumnya diguyur hujan.
Bahkan, di sana juga terdapat
papan tulisan yang seolah
menyindir.
Papan tulisan itu bertuliskan,
“Awas jalan berlobang”. Di
bawahnya tertulis lagi, “Sapai
Kapan Pak Lek”.
untuk membebaskan Sidoarjo dari jalan rusak
tahun 2013, sepertinya harus butuh kerja keras.
Selain harus disupport anggaran yang besar, Dinas
PU Bina Marga harus memetakan jalan mana saja
yang menjadi prioritas untuk diperbaiki.
Salah satu jalan rusak yang
butuh perbaikan itu adalah Jl
Raya Karangnongko, Desa Pekarungan,
Kecamatan Sukodono.
Di jalan ini, masih ada jalan
berlubang dan mengancam kenyamanan
pengguna jalan. Warga
yang protes menanami lubang
itu dengan pisang. Bahkan juga
ikut ‘ditanam’ sepeda pancal
sebagai peringatan bahaya.
Lubang ini sebetulnya tidak
terlalu besar, tetapi mengkhawatirkan
bagi pengguna jalan.
Bagi yang tidak hafal lokasi tersebut,
bisa terjungkal. Seperti
yang dialami Ardi (21), warga
Sukodono. “Kemarin (Senin, red)
ada pengendara motor yang melintas
tetapi ndak tahu kalau
ada lubang karena badan jalan
tertutup air,” kata Imam, salah
satu warga.
Kebetulan, saat itu memang
hujan deras. Lubang itu tertutup
air sehingga yang nampak
adalah genangan. Ardi yang tidak
mengetahui lubang itu lewat
begitu saja. “Ia langsung terperosok
bersama sepeda motornya,”
terus Imam.
Pria yang bekerja di salah satu
showroom motor di desa setempat
ini mengatakan korban
akhirnya dilarikan ke UGD Puskesmas
Sukodono yang berjarak
sekitar 200 meter dari TKP.
Tiga puluh menit kemudian,
kata Imam, lubang itu juga mengakibatkan
seorang perempuan
bernama Sari, warga Perum
Anggaswangi, terjatuh.
Untuk menghindari korban
selanjutnya, warga pun berinisiatif
memberikan tanda pada
lubang tersebut. Menempatkan
pohon pisang, batu, dan sebuah
sepeda pancal. “Ya biar tidak
ada pengendara yang terperosok
lubang itu lagi,” paparnya.
Sementara itu, di kawasan Sedati,
dan Buduran juga terdapat
jalan rusak. Tepatnya di Jl Raya
Desa Kwangsan. Di beberapa
titik ada kerusakan hingga ke
arah Desa Damarsi, Kecamatan
Buduran. Ada lubang yang hampir
memotong badan jalan.
Di Jl Raya Banjarsari yang
merupakan jalan alternatif dari
Jl Lingkar Timur ke Sedati, juga
mengalami kerusakan. Itu
terlihat jelas dengan masih
adanya genangan air setelah
sebelumnya diguyur hujan.
Bahkan, di sana juga terdapat
papan tulisan yang seolah
menyindir.
Papan tulisan itu bertuliskan,
“Awas jalan berlobang”. Di
bawahnya tertulis lagi, “Sapai
Kapan Pak Lek”.
0 comments:
Posting Komentar