WARU – Sindikat pelaku pencurian
kendaraan bermotor (curanmor)
kembali dibekuk jajaran
Polres Sidoarjo. Kali ini Reskim
Polsek Waru meringkus empat
pelaku curanmor, masing-masing
dua asal Kediri dan dua lagi asal
Blitar. Mereka adalah Ali Wafa
Udin (17) warga Desa Tarokan RT
8/RW 9 Kecamatan Tarokan,
Kediri, dan Dody Anggriawan (24)
warga Desa Banjaran RT 8/RW 9
Kecamatan Kota Kediri, Kediri.
Sedangkan dua tersangka lain
yakni Ahmad Salim (23) warga
Desa Gandusari RT 3/RW 2,
Kecamatan Gandusari, Blitar dan
Dwi Endri Purwanto (32) warga
Desa Kamulan RT 1/RW 1 Kecamatan
Talun, Blitar.
Mereka ini diduga sebagai spesialis
curanmor. Keempat tersangka
dibekuk pada Rabu (23/1)
setelah polisi berhasil mengantongi
identitas pelaku dari masingmasing
korban. Awalnya Ali ditangkap
di Jl Brigjen Katamso karena
telah membawa kabur motor
Honda Grand nopol W 4085 PG
milik Suwarno warga Kelurahan
Darmasi, Kecamatan Buduran.
Saat itu korban yang bekerja
memonitor perjalanan Kereta Api
(KA) di kawasan Jl Brigjen Katamso,
Waru, memarkir motornya
dekat pos perlintasan KA. Hanya
beberapa menit, motornya sudah
raib. Namun korban ternyata
melihat pelaku.
“Kita langsung lakukan identifikasi
dan pengembangan,” kata
Kapolsek Waru Kompol Hendriyana
melalui Kanit Reskim AKP
Maryoko.
Sementara itu Dody Anggriawan
ditangkap karena telah melakukan
pencurian motor yang dikendarai
oleh Luqman Athallah
(17) warga Brebek, Waru. Saat itu
korban memarkir motornya
Honda Karisma nopolo L 4375 AJ
pada Minggu (20/1) di salah
rumah di Berbek.
Menurut Maryoko, polisi yang
sudah mengenali identitas pelaku
dari sejumlah saksi juga langsung
melakukan pengejaran. Dody
akhirnya berhasil ditangkap
bersama dua temannya lagi yakni
Ahmad Salim dan Dwi Endri
Purwanto yang ternyata juga
menjadi komplotannya.
“Kita bekuk mereka saat masih
berada di wilayah Waru,” jabar
Maryoko.
Dia mengungkapkan, identitas
keempat tersangka terungkap
karena informasi yang valid dari
sejumlah saksi. Selain itu razia
yang intens membuat gerak dari
para pelaku curanmor menjadi
sempit. “Mereka itu sindikat
curanmor,” pungkasnya.
kendaraan bermotor (curanmor)
kembali dibekuk jajaran
Polres Sidoarjo. Kali ini Reskim
Polsek Waru meringkus empat
pelaku curanmor, masing-masing
dua asal Kediri dan dua lagi asal
Blitar. Mereka adalah Ali Wafa
Udin (17) warga Desa Tarokan RT
8/RW 9 Kecamatan Tarokan,
Kediri, dan Dody Anggriawan (24)
warga Desa Banjaran RT 8/RW 9
Kecamatan Kota Kediri, Kediri.
Sedangkan dua tersangka lain
yakni Ahmad Salim (23) warga
Desa Gandusari RT 3/RW 2,
Kecamatan Gandusari, Blitar dan
Dwi Endri Purwanto (32) warga
Desa Kamulan RT 1/RW 1 Kecamatan
Talun, Blitar.
Mereka ini diduga sebagai spesialis
curanmor. Keempat tersangka
dibekuk pada Rabu (23/1)
setelah polisi berhasil mengantongi
identitas pelaku dari masingmasing
korban. Awalnya Ali ditangkap
di Jl Brigjen Katamso karena
telah membawa kabur motor
Honda Grand nopol W 4085 PG
milik Suwarno warga Kelurahan
Darmasi, Kecamatan Buduran.
Saat itu korban yang bekerja
memonitor perjalanan Kereta Api
(KA) di kawasan Jl Brigjen Katamso,
Waru, memarkir motornya
dekat pos perlintasan KA. Hanya
beberapa menit, motornya sudah
raib. Namun korban ternyata
melihat pelaku.
“Kita langsung lakukan identifikasi
dan pengembangan,” kata
Kapolsek Waru Kompol Hendriyana
melalui Kanit Reskim AKP
Maryoko.
Sementara itu Dody Anggriawan
ditangkap karena telah melakukan
pencurian motor yang dikendarai
oleh Luqman Athallah
(17) warga Brebek, Waru. Saat itu
korban memarkir motornya
Honda Karisma nopolo L 4375 AJ
pada Minggu (20/1) di salah
rumah di Berbek.
Menurut Maryoko, polisi yang
sudah mengenali identitas pelaku
dari sejumlah saksi juga langsung
melakukan pengejaran. Dody
akhirnya berhasil ditangkap
bersama dua temannya lagi yakni
Ahmad Salim dan Dwi Endri
Purwanto yang ternyata juga
menjadi komplotannya.
“Kita bekuk mereka saat masih
berada di wilayah Waru,” jabar
Maryoko.
Dia mengungkapkan, identitas
keempat tersangka terungkap
karena informasi yang valid dari
sejumlah saksi. Selain itu razia
yang intens membuat gerak dari
para pelaku curanmor menjadi
sempit. “Mereka itu sindikat
curanmor,” pungkasnya.
0 comments:
Posting Komentar