SIDOARJO (kabarsidoarjo.com)-Sepinya
pengunjung pusat oleh-oleh olahan ikan yang berada di eks pasar Ikan
Sidoarjo, sejak diresmikan oleh Bupati Sidoarjo pada bulan Juli 2012
silam, sepertinya membuat Dinas Perikanan Dan Kelautan kehabisan akal.
Buktinya, Dinas yang memiliki tanggung
jawab penuh pengelolaan pusat oleh-oleh ikan ini, akan menggandeng pihak
swasta untuk melakukan swakelola keberadaan pusat olahan ikan ini.
Menurut M.Bahruni salah satu pejabat
Dinas Kelautan Dan Perikanan kabupaten Sidoarjo, langkah swakelola ini
merupakan langkah alternatif untuk menghidupkan sentra olahan ikan
tersebut.
“Saat ini terbukti melalui UKM, sentra
olahan ikan sepi pengunjung. Untuk itu akan kita swakelolakan agar
sentra olahan ikan ini hidup,” terang Bahruni.
Dari pantauan di lapangan, kondisi sentra olahan ikan ini memang cukup sepi.
Dari 40 stand yang tersedia, hanya 5 stand saja yang masih beraktifitas sedangkan sisanya terlihat tutup.
Padahal sesuai harapan, komplek pasar
ikan olahan ini diharapkan menjadi lokasi wisata baru karena memiliki
produk lengkap menjual berbagai makanan olahan lengkap mulai bandeng
asap, terasi, krupuk dari ikan.
Lilik salah satu pedagang menyatakan setiap harinya ia cuma duduk melamun karena sepinya pembeli.
Ia mengaku hanya pasrah menunggu pembeli karena kadang seharian tidak satupun pengunjung datang.
“Sepi pengunjung mas,” terangnya singkat.
Sementara itu, upaya DKP untuk swakelola sentra olahan ikan ini mendapat kritikan dari komisi B DPRD Sidoarjo.
Tarkit Erdianto wakil ketua komisi B
menegaskan, langkah swakelola pusat olahan ikan yang aka dilakukan DKP
ini, sangat tidak tepat karena bisa semakin memberatkan pedagang.
“Kalau swakelola dilakukan sebelum
pembangunan stand, itu bisa saja dilakukan. Namun jika swakelola
dilakukan saat ini, berarti menambah beban para penyewa stand yang tidak
lain adalah pedagang kecil,” tandas Tarkit.
Untuk itu, Tarkit berharap agar DKP memiliki gebrakan lain untuk menghidupkan sentra olahan ikan itu.
0 comments:
Posting Komentar