KEINGINAN masyarakat Waru
untuk dibangunkan SMK negeri di
wilayahnya, tampaknya harus
tertunda. Ini karena anggaran untuk
pengadaan lahan SMKN Waru sudah
tidak tercantum di APBD 2013 alias
didrop. Padahal dalam dua tahun
terakhir, anggaran itu tetap dialokasikan.
Anggota Komisi D DPRD Sidoarjo,
Wijono membenarkan tidak adanya
anggaran ini. “Tahun ini pengadaan
lahan untuk pembangunan SMKN
Waru tidak dialokasikan lagi,”
ujarnya.
Menurut dia, pencoretan anggaran
dikarenakan selama dua tahun ini
anggaran yang nilainya Rp 18 miliar
itu tidak terserap. Politisi PDIP ini
menjelaskan, anggaran tersebut
akhirnya terpaksa dikembalikan ke
kas daerah lantaran tidak dapat
diserap. “Harga tanah yang diminta
warga terlalu tinggi dan kita belum
menemukan tempat lain yang luasannya
sesuai,” imbuhnya. Keputusan pencoretan
anggaran pengadaan lahan
SMKN Waru ini, menurut dia,
merupakan hasil hearing
Komisi D dengan Dinas Pendidikan
(Dispendik). Selain
meniadakan anggaran
pengadaan lahan untuk SMKN
Waru, hearing juga membahas
penambahan anggaran untuk
pembebasan lahan SMKN
Prambon.
Hal tersebut juga diakui Sekertaris Dispendik Mustain.
Menurutnya, harga tinggi yang
dipatok pemilik lahan seluas 3,5
hektare di Waru menjadi alasan
tidak dialokasikannya dana
pengadaan lahan SMKN. “Lahan
tersebut merupakan hasil studi
kelayakan yang dilakukan oleh
konsultan jasa penilai publik dan
itu lahan yang terakhir di
Waru,” ungkapnya.
Mustain menuturkan,
dengan pencoretan anggaran
ini, Dispendik akan lebih fokus
terhadap pengadaan lahan
SMKN Prambon. Anggaran
yang dicoret tadi itu, kemudian
dialihkan untuk menambah
anggaran pengadaan lahan di
Prambon.
Sebelumnya, pengadaan
lahan untuk SMKN Waru dan
Prambon selalu dianggarkan
dalam APBD 2011 dan 2012.
Untuk di Prambon, Mustain
menyatakan, sudah ada lahan
yang sesuai dengan
kelayakan SMKN. “Semoga
tahun ini tidak ada masalah
dengan pembebasan lahan,
sehingga segera dibangun,”
tandasnya.
untuk dibangunkan SMK negeri di
wilayahnya, tampaknya harus
tertunda. Ini karena anggaran untuk
pengadaan lahan SMKN Waru sudah
tidak tercantum di APBD 2013 alias
didrop. Padahal dalam dua tahun
terakhir, anggaran itu tetap dialokasikan.
Anggota Komisi D DPRD Sidoarjo,
Wijono membenarkan tidak adanya
anggaran ini. “Tahun ini pengadaan
lahan untuk pembangunan SMKN
Waru tidak dialokasikan lagi,”
ujarnya.
Menurut dia, pencoretan anggaran
dikarenakan selama dua tahun ini
anggaran yang nilainya Rp 18 miliar
itu tidak terserap. Politisi PDIP ini
menjelaskan, anggaran tersebut
akhirnya terpaksa dikembalikan ke
kas daerah lantaran tidak dapat
diserap. “Harga tanah yang diminta
warga terlalu tinggi dan kita belum
menemukan tempat lain yang luasannya
sesuai,” imbuhnya. Keputusan pencoretan
anggaran pengadaan lahan
SMKN Waru ini, menurut dia,
merupakan hasil hearing
Komisi D dengan Dinas Pendidikan
(Dispendik). Selain
meniadakan anggaran
pengadaan lahan untuk SMKN
Waru, hearing juga membahas
penambahan anggaran untuk
pembebasan lahan SMKN
Prambon.
Hal tersebut juga diakui Sekertaris Dispendik Mustain.
Menurutnya, harga tinggi yang
dipatok pemilik lahan seluas 3,5
hektare di Waru menjadi alasan
tidak dialokasikannya dana
pengadaan lahan SMKN. “Lahan
tersebut merupakan hasil studi
kelayakan yang dilakukan oleh
konsultan jasa penilai publik dan
itu lahan yang terakhir di
Waru,” ungkapnya.
Mustain menuturkan,
dengan pencoretan anggaran
ini, Dispendik akan lebih fokus
terhadap pengadaan lahan
SMKN Prambon. Anggaran
yang dicoret tadi itu, kemudian
dialihkan untuk menambah
anggaran pengadaan lahan di
Prambon.
Sebelumnya, pengadaan
lahan untuk SMKN Waru dan
Prambon selalu dianggarkan
dalam APBD 2011 dan 2012.
Untuk di Prambon, Mustain
menyatakan, sudah ada lahan
yang sesuai dengan
kelayakan SMKN. “Semoga
tahun ini tidak ada masalah
dengan pembebasan lahan,
sehingga segera dibangun,”
tandasnya.
0 comments:
Posting Komentar