Ngotot Ingin Lulus 100 Persen
KOTA – Dinas Pendidikan (Dispendik) Sidoarjo
akan memberikan sanksi kepada para pengawas
ruang–Ujian Nasional (Unas) jika diketahui
melakukan pelanggaran. Bupati Saiful Ilah, saat
inspeksi mendadak (sidak) ke beberapa SMP dan
MTs kemarin, mengatakan, setiap pelanggaran
yang dilakukan oleh panitia atau pengawas harus
ditindak tegas oleh Dispendik Sidoarjo.
“Sebab, kecurangan atau pelanggaran
menodai ikrar kejujuran yang telah dilakukan
beberapa waktu lalu. Jangan ada kecurangan!
Kita berkomitmen untuk jujur,” ucap bupati
yang akrab dipanggil Abah Ipul ini.
Menurutnya, setiap laporan dari cabang
dinas pendidikan akan direspons dan
dicermati tingkat pelanggarannya.
Berbagai upaya untuk meluluskan
siswa dengan cara curang, merupakan
pelanggaran berat. “Kita memang
berharap kelulusan di Kabupaten
Sidoarjo 100 persen. Namun,
harus dilakukan dengan jujur,” tandas
Abah Ipul.
Kepala Dispendik Sidoarjo, Agoes
Boedi Tjahjono mengingatkan, para
pengawas Unas harus fokus pada siswa.
Tidak boleh ada aktivitas lain,
selain dilakukan pengawasan. “Para
siswa juga harus jujur,” tegasnya.
Sementara itu, pelaksanaan Unas
hari kedua kemarin (24/4) berjalan
lancar. Berbagai pelanggaran yang
banyak dilakukan saat Unas SMA/
MA beberapa waktu lalu, tidak
ditemukan di tingkat SMP/MTs.
Ketua Komisi D DPRD Sidoarjo,
Machmud mengatakan, dari hasil sidak,
pihaknya tidak menemukan pelanggaran.
Tas siswa telah diletakkan
di luar kelas, tidak seperti saat
pelaksanaan Unas SMA/MA. Para
pengawas ruang kelas juga duduk
berjauhan untuk memantau peserta.
“Semoga kondisi ini tetap berlangsung
hingga akhir Unas,” ujarnya.
Dalam sidak yang dipimpin Bupati
Saiful Ilah yang didampingi Kepala
Dispendik Sidoarjo, Agoes Boedi Tjahjono,
dan Ketua Ketua Komisi D DPRD
Sidoarjo, Machmud, kemarin, tidak
ditemukan pelanggaran. Sidak yang
dimulai pukul 08.00 tersebut dilakukan
di tiga sekolah yakni SMPN 3 Candi,
SMP Hang Tuah 5 Candi, dan MTs
Maarif NU Candi.
0 comments:
Posting Komentar