Informasi Sidoarjo on http://www.infosda.com

Kamis, 05 April 2012

Cek Flu Burung Di Sidoarjo , Pedagang Diperiksa Tim Medis

Para pedagang ayam di kawasan Pasar Larangan, Kabupaten Sidoarjo, Kamis (5/4) menjalani pemeriksaan yang dilakukan tim medis dari Universitas Airlangga. Pemeriksaan tersebut dilakukan untuk mengecek dan memastikan bahwa pedagang tidak terjangkit virus flu burung.
Itu mengingat kondisi Pasar Larangan  selama ini sangat kotor. Bahkan, tidak memiliki instalasi pengelolaan air limbah (IPAL). Padahal, ayam-ayam yang dijual disembelih langsung di kawasan tersebut.
Seorang anggota tim kesehatan, Rita S menuturkan, pihaknya mendapatkan informasi bahwa kondisi sub unit Pasar Larangan, khususnya pasar unggas tidak memenuhi standar kesehatan. Hal ini tentu berpotensi menimbulkan berbagai macam penyakit, terutama virus H5N1 atau identik dengan sebutan flu burung. ”Pasar ini kan menjual berbagai macam unggas, penjual pasti tidak mengetahui apakah unggas-unggas yang mereka jual itu terjangkit virus flu burung atau tidak,” ungkapnya.

 

Yang membikin dirinya prihatin, di dalam pasar unggas terdapat pemotongan ayam yang tidak memenuhi standar kesehatan. Melihat tempat pemotongan ayam yang jauh dari standar kesehatan, lanjutnya, ini salah satu sumber timbulnya penyakit. Dia melihat, tanpa ada pemotongan ayam, pasar unggas sudah berpotensi menimbulkan virus flu burung. ”Apalagi ini, ada pemotongan ayam yang tidak dilengkapi IPAL. Sangat rawan sekali menimbulkan flu burung,” imbuh Rita.
Dihubungi terpisah, kepala Dinas Pasar Sidoarjo, Putu Suyoga mengapresiasi langkah sukarelawan Unair dengan memberikan cek up gratis kepada 100 pedagang di Pasar larangan. Putu mengakui, tingkat kesadaran pedagang akan kesehatan di lingkungan pasar sangat rendah. Dia memberi contoh terkait himbauan pihaknya atas keberadaan pemotongan ayam di pasar tersebut. ”Sudah saya larang pemotongan ayam di pasar itu, tapi tetap saja mereka melakukan proses potong ayam di dalam pasar. Itu bisa menimbulkan penyakit, karena tidak dilengkapi IPAL,” ujarnya kepada Surabaya Post.
Melihat kondisi pasar unggas, Putu berencana merehabilitasi pasar unggas yang dinilai sudah tidak layak sebagai tempat berjualan. Namun alasan klasik menjadi batu sandungan pihaknya mewujudakn niat ini. Rehabilitasi pasar, lanjutnya, memerlukan dana yang tidak sedikit. Bahkan dia mengaku sudah berusaha mendekati pihak swasta yang ingin merehabilitasi kondisi pasar unggas. Nantinya, Dinas Pasar akan memberikan kompensasi kerja sama hingga beberapa tahun ke pihak swasta.
Ganyong, Kepala UPT Pasar Larangan mengaku berkali-kali mengingatkan tentang kebersihan pasar unggas kepada setiap pedagang. Sayangnya, himbauan positif ini bagaikan angin lalu. Para pedagang tetap saja tidak mengindahkan sarannya. ”Pemotongan ayam itu juga sama, kalo ada petugas yang datang mereka tidak melakukan aktivitas pemotongan. Tapi kalo petugas tidak ada, mereka kembali melakukan potong ayam,” imbuhnya.

0 comments:

Posting Komentar

Tukar Link Disini :

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Latest Templates


Powered By Blogger
Informasi Sidoarjo 2012. Diberdayakan oleh Blogger.