Komisi D DPRD Sidoarjo menilai hari pertama Ujian Nasional (UN) SMA masih terjadi pelanggaran. Di antaranya, tas siswa yang ditaruh di dalam kelas dan kursi pengawas hanya satu.
Hal ini terlihat di SMA Negeri 2 Sidoarjo, Jalan Lingkar Barat, Siodarjo. Saat inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan Bupati Sidoarjo SaifuIlah, Wabup MG Hadi Sutjipto, Kadikkab Agoes Boedi Tjahjono, masih terlihat dibeberapa ruang kelas tas siswa ditumpuk di dalam kelas.
Ketua Komisi D Mahmud mengatakan, harusnya ruang kelas steril. Kenyataannya, tas siswa ditumpuk di dalam kelas, padahal aturannya tidak boleh. Bukan hanya itu, ada beberapa ruang kelas yang bangku untuk pengawas dijadikan satu. Sesuai aturan, pengawas harus berpencar di kursi berbeda. "Ini evaluasi UN hari pertama, besok ruang kelas harus steril," ujar Mahmud yang juga ikut dalam sidak UN di SMA Negeri 2 Sidoarjo, Senin (16/4/2012).
Politisi asal PAN tersebut menambahkan, harusnya sekolah negeri memberi contoh yang baik. Dalam hal ini, segala aturan terkait UN harus dipatuhi. Mahmud mengaku, kalau dilihat ketika tas siswa dikumpulkan dan ditaruh di dalam kelas sepertinya sepele. Namun, hal itu tidak diperbolehkan karena aturannya sudan jelas, ruang ujian harus steril.
Bupati Sidoarjo Saiful Ilah membantah jika dalam pelaksanaan UN hari pertama itu masih terlihat semrawut. Demikian pula ketika ditanya masih adanya tas siswa yang dikumpulkan di dalam ruang kelas. "Tas siswa itu kan sudah ditumpuk. Jadi tidak mengganggu ujian," ujar Saiful Ilah.
Demikian pula ketika ditanya pengawas yang tempat duduknya tidak dipisah, Saiful Ilah mengaku, kalau setiap kelas ada dua pengawas. Dia yakin pelaksanaan UN akan berjalan lancar dan aman.
Berdasarkan pantauan di SMA Negeri 2 Sidoarjo, beberapa ruang kelas memang sudah steril. Namun, ada beberapa ruang kelas yang masih terdapat tumpukan tas yang ditaruh di dalam kelas. Kursi tempat pengawas juga dijadikan satu, padahal harusnya dipisah.
0 comments:
Posting Komentar