Semua pihak yang terlibat per siapan
maupun pelaksanaan ujian nasional (unas) di Sidoarjo melaksanakan mo
mentum penting. Hari ini (9/4) mereka siap menyatakan ikrar kejujuran.
Pakta integritas untuk pelaksanaan unas jujur juga akan ditandatangani
bersama-sama di pendapa bupati.
Ikrar unas jujur itu, antara lain, bakal
melibatkan panitia unas, siswa, dewan pendidikan, koordinator pengawas,
dispendik, dan kepala Kemenag. Ikrar akan dibacakan siswa dengan
diikuti seluruh peserta. Tema ikrar tersebut adalah tekad melaksanakan
unas dengan jujur dan berprestasi serta pelaksanaan pendidikan
antikorupsi.
Kepala Bidang Pendidikan Menengah (Ka
bid Dikmen) Dispendik Sidoarjo Tirto Adi mengatakan, semua pihak sangat
berharap agar siswa tak hanya mengejar prestasi dalam pelaksanaan unas.
Mereka juga diharapkan jujur.
”Karena itulah, kami me ngambil tema
jujur dan berprestasi,” ucapnya. Tirto menegaskan, pelaksanaan unas
secara jujur itu juga menjadi momen penting bagi pembelajaran
antikorupsi kepada siswa. ”Pelaksanaan unas ini merupakan starting point
menanamkan jiwa antikorupsi kepada siswa,” ucapnya.
Pemahaman bahwa korupsi tak hanya
merugikan keuangan negara, tetapi juga merugikan pendidikan perlu
ditanamkan agar siswa tidak curang dalam pelaksanaan ujian nanti. Selain
ikrar kejujuran, dilakukan pengukuhan sekitar 8 ribu pengawas yang akan
mengawasi sekitar 80 ribu peserta unas.
Pengawasan unas itu melekat dari ruang
ujian, sekolah, bahkan sejak pengambilan hingga distribusi soal unas.
Kapolres Sidoarjo AKBP Marjuki dan Bupati Saiful Ilah juga akan
memberikan pengarahan tentang pengamanan maupun pelaksanaan unas. Tirto
menambahkan, sebagai upaya kontrol terhadap pelaksanaan unas, dispendik
berharap agar kinerja pengawas independen maksimal.
Setiap sekolah penyelenggara unas diberi
satu pengawas independen. Menurut dia, pengawas independen memiliki
kewenangan yang cukup banyak. Mereka berwenang melakukan pengawasan dari
penggandaan hingga pendistribusian soal. ”Mulai percetakan hingga soal
tersebut sampai ke sekolah,” terangnya.
Pengawas independen pun berwenang
mengawasi soal ujian dari polres hingga ke meja siswa. Termasuk,
kewenangan menyimpan soal sisa dan menuliskan berita acara unas. Dengan
demikian, hampir di semua aspek, pengawas independen diikutsertakan.
Dengan pengawasan dari pihak di luar pendidik itu, Tirto ingin semua
pihak bisa lebih objektif dalam menilai kinerja dispendik.
”Tidak hanya kami yang melakukan penga
wasan, tapi juga ada pihak luar,” ucapnya. Pengawas independen Sidoarjo
berasal dari Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Um sida).
Pengawas-pengawas tersebut dikoor dinasi oleh koordinator pengawas dari
ITS. ”Kalau masing-masing pihak melaksakan tu poksinya dengan baik, kami
yakin pelak sanaan unas akan berlangsung baik dengan kejujuran,”
ucapnya.
Hingga saat ini, dispendik, sekolah,
siswa, dan berbagai pihak di Sidoarjo sudah mempersiapkan diri dengan
baik untuk menghadapi unas. Selain mencegah kemungkinan kebocoran soal
unas, dispendik juga meminta sekolah mempersiapkan murid-muridnya dengan
sebaik-baiknya. Mulai pemantapan materi hingga tryout unas.
Sebagai upaya motivasi kepada siswa,
dispendik juga mengadakan a tersebut. Siswa-siswi peserta unas
diharapkan mengandalkan kemampuan sendiri untuk menggapai sukses. Jangan
tertipu iming iming bocoran soal yang biasanya hanya menipu.
0 comments:
Posting Komentar