Informasi Sidoarjo on http://www.infosda.com

Kamis, 05 April 2012

Tol Porong–Gempol di Tengah Arteri

Lebih Logis karena Minim Pembebasan Lahan SURABAYA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) menggarap serius pembangunan infrastruktur jalan yang menghubungkan Surabaya dengan wilayah Jatim bagian selatan dan timur.
 Tiga ruas tol sekaligus akan dibangun. Selain tol empol-Pandaan yang di-launching pembangunannya kemarin, juga ada Tol Gempol-Pasuruan serta Tol Porong-Gempol.
Rencana pembangunan Tol Porong-Gempol yang juga diumumkan kemarin cukup menyita perhatian. Sebab, pembangunannya dikembalikan ke rencana awal, yakni berada di tengah arteri baru Porong. Sebelumnya, tol tersebut diusulkan dibangun dalam radius 5 km sebelah barat semburan Lumpur Lapindo. ”Awalnya memang seperti itu.
Tapi, dari hasil penelitian tim geologi, ternyata daerah arteri baru cukup aman Jadi, tol dibangun di tengah arteri baru,” kata Gubernur Jatim arwo kemarin. Jarak arteri baru Porong dengan pusat semburan Lumpur Lapindo memang hanya 2,5 kilometer.
Awalnya, radius tersebut dinilai cukup berbahaya untuk pembangunan tol. Namun Soekarwo memastikan bahwa hasil penelitian terbaru sudah mematahkan asumsi tersebut. ”Sudah ada penurunan aktivitas di bawah permukaan tanah.

PACU INFRASTRUKTUR: Direktur PT Margabumi Adhikaraya Setiyono (kanan) menunjukkan rencana tol Gempol–Pandaan yang akan terintegrasi dengan tol Porong–Gempol


Indikasinya adalah tidak ada bubble baru yang muncul,” katanya. Karena itu, pilihan membangun jalan tol Porong-Gempol di tengah arteri baru Porong menjadi sangat logis. Pemerintah tidak perlu repotrepot lagi membebaskan lahan lebih banyak.
Sebab, di tengah arteri baru Porong masih terdapat lahan yang cukup luas. Dua jalur arteri baru Porong terpisah sekitar 30 meter. Jika di tengahnya harus dibangun jalan dengan empat lajur sekalipun masih sangat memungkinkan.
Yang perlu dipikirkan adalah pembebasan lahan dari Kejapanan hingga Gempol. Hingga saat ini, pembebasan lahan di jalur tersebut memang sudah berjalan, tapi baru mencapai 73,7 persen. ”Pemilihan lokasi di tengah arteri baru itu sudah disetujui menteri PU kemarin sore (Selasa, 3/4) pukul 17.50,” ungkap Soekarwo.
Sementara itu, pihak Jasa Marga yang bertanggung jawab membangun Tol Porong-Gempol masih belum mengambil keputusan. Mereka mengaku butuh waktu untuk melakukan kajian kembali tentang keamanan wilayah arteri baru Porong.
”Kami tentu senang kalau secara ilmiah bisa dibuktikan aman. Tentu keputusan Gubernur Jawa Timur tidak main-main. Tapi, kami tetap perlu melakukan kajian dengan menerjunkan tim geologi yang kami tunjuk,” ujar Direktur Utama PT Jasa Marga Adityawarman.
Dia mengakui pernah ada rencana membangun Tol Porong-Gempol di radius 5 km sebelah barat semburan lumpur. Wacana itu menggeser rencana pertama pembangunan tol yang lokasinya sama dengan arteri baru porong.
Namun jika ada fakta ilmiah yang menunjukkan bahwa kawasan arteri baru Porong aman, maka Jasa Marga siap kembali ke rencana pertama, ”Kami akan melakukan penelitian dulu.
Kalau hasilnya sama dengan tim geologi yang digunakan Pemprov Jawa Timur, maka kami pilih membangun di sini. Kapan keputusannya, pasti segera, semoga dalam bulan-bulan ini,” sebutAdityawarman.
Siapkan Tiga Tahap Kendati belum mengambil keputusan final, namun Jasa Marga sudah memberi sinyal setuju. Itu tergambar dari perencanaan mereka tentang pembangunan Tol Porong-  Gempol dalam tiga tahap.
Tahap pertama, mereka membangun on/ off ramp tiga yang menghubungkan arteri baru Porong dengan Tol Surabaya-Porong di KM 35,500. Pembangunannya terus dijalankan. Meski belum kelar, namun hasilnya sudah mulai difungsikan mulai 15 Maret lalu.
Salah satunya  ramp tiga di Kalisampurno Kecamatan anggulangin. Tahap dua, mereka membangun ruas Kejapanan-Gempol. Panjangnya mencapai 3,55 kilometer dan mayoritas berupa flyover.
”Saat ini ka mi masih dalam tahap pembebasan lahan. Sejauh ini sudah 73,7 persen. Pembebasan ada di tangan BPLS. Jika sudah dibebaskan semua, maka kami akan kerjakan pem bangun annya,” ucap Pimpinan Proyek Tol Porong-Gempol, Mulyono.
Tahap tiga adalah pembangunan ruas Porong-Kejapanan di antara jalur arteri baru. Panjangnya mencapai 6,5 kilometer. Jalur tersebut  dibangun terakhir karena dianggap yang paling mudah.
Panjang tol Porong-Gempol mencapai 10,05 kilometer dan terdiri dua jalur. Masing-masing jalur terdiri dua lajur. ”Estimasi biayanya sekitar Rp 1,5 triliun,” tutur Adityawarman. Tol Porong-Gempol juga bakal terintergrasi dengan Tol Gempol- Pandaan yang pembangunannya resmi di-launching kemarin.
Launching ditandai dengan pemancangan tiang pertama di Bundaran Gempol oleh Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak. Rencananya, pengerjaan tol sepanjang 13,61 KM itu mulai Mei mendatang. Tol tersebut bakal dibangun dua tahap. Tahap pertama pembangun an ruas dari Bundaran Gempol hingga Taman Dayu sepanjang 12 KM.
Selanjutnya dari Taman Dayu ke Karang Jati sepanjang 1, 61 KM. Pembangunan tol tersebut memakan biaya Rp 1,2 triliun dan dikerjakan PT Margabumi Adhikaraya. ”Kami menargetkan Tol Gempol- Pandaan sudah beroperasi Agustus 2013. Rencana pengerjaan kami lakukan mulai Mei,” papar Direktur PT Margabumi Adhikaraya, Setiyono.
Saat ini, lahan untuk Tol Gempol- Pandaan yang telah dibebaskan mencapai 99 persen. Satu persen yang belum dibebaskan berupa bangunan masjid dan musala. Satu proyek pembangunan tol lainnya adalah Tol Gempol- Pasuruan. Namun, pengerjaan proyek pembangunan tol sepanjang 34,15 persen itu masih butuh waktu yang lebih lama. Sebab, lahan yang dibebaskan baru mencapai 60 persen.
”Pembangunan tiga ruas tol itu sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi Jawa Timur. Karena itu, kami berharap pengerjaan bisa dilakukan segera. Yang pertama tentu pembangunan Tol Gempol- Pandaan ini dulu,” tegas Hermanto Dardak.

0 comments:

Posting Komentar

Tukar Link Disini :

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Latest Templates


Powered By Blogger
Informasi Sidoarjo 2012. Diberdayakan oleh Blogger.