BALONGBENDO - Si
jago merah lalap gudang
perusahaan printing plastik
kemasan PT Aneka Pratama
Plastindo (APP), kemarin
(2/6) pagi. Tidak ada
korban jiwa dalam kebakaran
di Jl Raya Baypass KM
33,2 Balongbendo, itu. Namun,
kerugian ditaksir
mencapai puluhan juta
rupiah.
Api berasal dari gudang
III sekitar pukul 08.10. Diduga,
ada percikan api pada
mesin produksi, yang
menyambar ke bak thinner
di bawahnya.
Oey Gwei Liong (35), selaku
supervisor, segera memerintahkan
para karyawan
keluar mengambil tabung
pemadam kebakaran.
Usaha memadamkan api
dilakukan, tapi tidak berhasil.
Cepatnya kobaran api
membuat tiga mesin produksi
dan tumpukan bahan
yang siap di-print di gudang
II, ludes. Api baru bisa
dikuasai sekitar 30 menit
kemudian, setelah lima
unit tim pemadam kebakaran
sampai ke lokasi. Dua
berasal dari Pemkab Sidoarjo,
sisanya dari PT Pakerin,
Tjiwi Kimia serta PT
Trias.
Insiden kebakaran itu
sendiri melahirkan masalah
baru. Media cetak maupun
elektronik memprotes
sikap pihak keamanan APP
yang menghalangi mereka
mengambil gambar.
Sebagian yang sudah berhasil
merekam, diusir keluar.
Bruriy Santoso dari
TransTV mengklaim kameranya
ditampel. Tidak
terima, dia melaporkan kejadian
itu ke Mapolsek Balongbendo,
dengan dugaan
menghalangi kegiatan peliputan.
“Kamera saya
sempat ditampel dua kali,
kemudian kamera mati,”
kata Bruriy.
Gudang Terbakar, Satpam Dipolisikan
Untuk mendukung
laporannya, Bruriy menyerahkan
gambar detikdetik
terakhir bagaimana
insiden terjadi. Itu akan
dijadikan bukti petunjuk
pihak kepolisian dalam
melakukan pengusutan.
Jack Roby dari KompasTV
juga melakukan hal yang
sama. “Ada yang mencoba
merampas kamera dan mengenai
tangan saya, tetapi
bisa saya hindari,” katanya.
jago merah lalap gudang
perusahaan printing plastik
kemasan PT Aneka Pratama
Plastindo (APP), kemarin
(2/6) pagi. Tidak ada
korban jiwa dalam kebakaran
di Jl Raya Baypass KM
33,2 Balongbendo, itu. Namun,
kerugian ditaksir
mencapai puluhan juta
rupiah.
Api berasal dari gudang
III sekitar pukul 08.10. Diduga,
ada percikan api pada
mesin produksi, yang
menyambar ke bak thinner
di bawahnya.
Oey Gwei Liong (35), selaku
supervisor, segera memerintahkan
para karyawan
keluar mengambil tabung
pemadam kebakaran.
Usaha memadamkan api
dilakukan, tapi tidak berhasil.
Cepatnya kobaran api
membuat tiga mesin produksi
dan tumpukan bahan
yang siap di-print di gudang
II, ludes. Api baru bisa
dikuasai sekitar 30 menit
kemudian, setelah lima
unit tim pemadam kebakaran
sampai ke lokasi. Dua
berasal dari Pemkab Sidoarjo,
sisanya dari PT Pakerin,
Tjiwi Kimia serta PT
Trias.
Insiden kebakaran itu
sendiri melahirkan masalah
baru. Media cetak maupun
elektronik memprotes
sikap pihak keamanan APP
yang menghalangi mereka
mengambil gambar.
Sebagian yang sudah berhasil
merekam, diusir keluar.
Bruriy Santoso dari
TransTV mengklaim kameranya
ditampel. Tidak
terima, dia melaporkan kejadian
itu ke Mapolsek Balongbendo,
dengan dugaan
menghalangi kegiatan peliputan.
“Kamera saya
sempat ditampel dua kali,
kemudian kamera mati,”
kata Bruriy.
Gudang Terbakar, Satpam Dipolisikan
Untuk mendukung
laporannya, Bruriy menyerahkan
gambar detikdetik
terakhir bagaimana
insiden terjadi. Itu akan
dijadikan bukti petunjuk
pihak kepolisian dalam
melakukan pengusutan.
Jack Roby dari KompasTV
juga melakukan hal yang
sama. “Ada yang mencoba
merampas kamera dan mengenai
tangan saya, tetapi
bisa saya hindari,” katanya.
0 comments:
Posting Komentar